IDENTIFIKASI ZONA ALTERASI MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK DI DAERAH BUNIKASIH, KECAMATAN TALEGONG, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT

Wicaksono, Anggit Pramudita (2013) IDENTIFIKASI ZONA ALTERASI MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK DI DAERAH BUNIKASIH, KECAMATAN TALEGONG, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT. Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of Anggit Pramudita Wicaksono.pdf] Text
Anggit Pramudita Wicaksono.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (11kB)
[thumbnail of HALAMAN_DEPAN.pdf] Text
HALAMAN_DEPAN.pdf

Download (302kB)
[thumbnail of abstrak.pdf] Text
abstrak.pdf

Download (75kB)
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (11kB)

Abstract

vi
IDENTIFIKASI ZONA ALTERASI MENGGUNAKAN
METODE MAGNETIK DI DAERAH BUNIKASIH,
KECAMATAN TALEGONG, KABUPATEN GARUT, JAWA
BARAT
Anggit Pramudita W (115.090.010), Program Studi Teknik Geofisika,
Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”
Yogyakarta
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk memetakan zona alterasi menggunakan
metode geomagnetik di daerah Bunikasih, Kecamatan Talegong, Kabupaten
Garut, Propinsi Jawa Barat. Pengambilan data dilakukan selama satu bulan,
dengan metode pengambilan sampel secara acak (random sampling). Jumlah data
yang digunakan dalam penelitian ini mencapai 6629 titik, spasi antar titik 5-20 m
dengan luas area 108.000 m2. Secara geologi daerah bunikasih merupakan daerah
vulkanik dan memiliki tiga satuan batuan yaitu Breksi Andesit, lava Andesit dan
Tuff. Daerah penelitian sendiri didimoniasi oleh satuan breksi dan andesit. Dari
hasil pengolahan data didapatkan Peta TMI yang kemudian dilakukan filtering
menggunakan software Oasis Montaj versi 6.2. Proses filtering yang digunakan
yaitu reduksi ke kutub (RTP) dan Upward Continuation 50, 100, 150, dan 200 m.
Untuk Permodelan digunakan Peta Reduksi ke Kutub sebagai base map.
Penyebaran zona alterasi dapat diketahui menggunakan peta Upward Continuation
200. Berdasarkan intensitas alterasinya, terbagi menjadi tiga zona yaitu kuat
(strongly Altered), Sedang (Moderately Altered) dan Lemah (weakly altered).
Intensitas alterasi kuat memiliki nilai kemagnetan relatif rendah berkisar antara -
350 sampai -237.4 nT. Intensitas alterasi sedang memiliki nilai keamagnetan
relatif sedang berkisar antara -205 sampai dengan -61.3 nT. Sedangkan untuk
intensitas lemah memiliki nilai yang relatif tinggi berkisar antara -61.3 sampai
dengan 48.9 nT. Berdasarkan permodelan 2.5 Dimensi, Penetrasi kedalaman dari
zona alterasi diperkirakan hingga 300-350 m.
Kata kunci : Metode Magnetik, Alterasi, Hidrothermal, Mineralisasi, Mineral
Sulfida

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Metode Magnetik, Alterasi, Hidrothermal, Mineralisasi, Mineral Sulfida
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 29 Oct 2024 07:39
Last Modified: 29 Oct 2024 07:40
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/41506

Actions (login required)

View Item View Item