PANGARIBUAN, AGRAHAN NIO (2024) STUDI EFEKTIVITAS REAGEN NaHS TERHADAP RECOVERY BIJIH TEMBAGA YANG TEROKSIDASI PADA STOCKPILE DENGAN METODE CONTROLLED POTENTIAL SULPHIDE (CPS) DI PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Text
1 Skripsi Fulltext_116200026_Agrahan Nio.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text
2. Cover_116200026_Agrahan Nio.pdf Download (124kB) |
|
Text
3 Abstrak_116200026_Agrahan Nio.pdf Download (128kB) |
|
Text
4 Lembar Pengesahan_116200026_Agrahan Nio.pdf Download (99kB) |
|
Text
5 Daftar Isi_116200026_Agrahan Nio.pdf Download (122kB) |
|
Text
6 Daftar Pustaka_116200026_Agrahan Nio.pdf Download (106kB) |
Abstract
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) mengolah bijih stockpile
semenjak tahun 2017. Bijih stockpile merupakan bijih dengan kadar tembaga yang
rendah. Bijih yang berada di stockpile dapat mengalami oksidasi sehingga dapat
meunrunkan nilai perolehan tembaga ketika dilakukan proses konsentrasi. Metode
yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai perolehan kembali tembaga yang
teroksidasi adalah controlled potential sulphide. Tujuan dari metode ini adalah
untuk mengoptimalkan laju sulfidisasi bijih yang teroksidasi. Parameter metode
controlled potential sulphide pada penelitian ini adalah dengan menentukan
conditioning time, dosing point, dan derajat oksidasi bijih. PT Amman Mineral
Nusa Tenggara menyebut derajat oksidasi bijih dengan istilah acrat.
Serangkaian percobaan flotasi dengan metode sulphidization potential
control dilakukan untuk menentukan conditioning time, dosing point , dan derajat
oksidasi bijih (acrat). Variasi acrat terdiri dari very high, high, dan medium acrat.
Percobaan flotasi dengan variasi conditioning time dilakukan dengan variasi 30, 60,
90, 120, 180 dan 300 detik pada tipe bijih very high acrat dengan pemberian dosis
pada tahapan (1,2,3,4). Setelah itu menentukan variasi conditioning time yang
optimum yaitu 60 detik. Kemudian, divariasikan dosing point pada stage (1, 2, 3,
4), (2, 3, 4), (3, 4) dan (4) dengan conditioning time 60 detik pada tipe bijih very
high, high, dan medium acrat. Percobaan dimulai dengan sampling bijih stockpile,
preparasi sampel stockpile, dilanjutkan dengan homogenisasi dan pembagian
sampel, setelah itu dilakukan analisis kadar umpan, penentuan waktu gerus,
kemudian dilakukan percobaan flotasi. Hasil produk flotasi ditimbang berat
keringnya dan dianalisis kadar Cu dan acid soluble copper (AsCu) menggunakan
atomic absorption spectroscopy (AAS).
Hasil percobaan menunjukkan conditioning time 60 detik memberikan hasil
optimum dengan perolehan tembaga sebesar 72,67% dan kadar tembaga sebesar
12,38%. Dosing point pada stage (1, 2, 3, 4) dengan conditioning time 60 detik
memberikan hasil optimum pada variasi medium acrat dengan perolehan tembaga
secara berturut-turut sebesar 83,13%.
Kata kunci : Copper Recovery, conditioning time, dosing point, controlled potential
sulphide
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Copper Recovery, conditioning time, dosing point, controlled potential sulphide |
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment |
Depositing User: | A.Md.SI Indah Lestari Wulan Aji |
Date Deposited: | 25 Oct 2024 02:48 |
Last Modified: | 25 Oct 2024 02:48 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/41489 |
Actions (login required)
View Item |