PENGOLAHAN GREYWATER DAN AIR LIMBAH DARI KEGIATAN PEMELIHARAAN DENGAN MENGGUNAKAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND DI PT. X

Kinayung, Khansa (2024) PENGOLAHAN GREYWATER DAN AIR LIMBAH DARI KEGIATAN PEMELIHARAAN DENGAN MENGGUNAKAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND DI PT. X. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

	Text 1. Cover_114200087_Khansa Kinayung.pdf Download (223kB)
	Text 2. Halaman Pengesahan_114200087_Khansa Kinayung.pdf Download (294kB)
	Text 3. Daftar Isi_114200087_Khansa Kinayung.pdf Download (308kB)
	Text 4. Abstrak_114200087_Khansa Kinayung.pdf Download (288kB)
	Text 6. Daftar Pustaka_114200087_Khansa Kinayung.pdf Download (183kB)
	Text 5. Skripsi_114200087_Khansa Kinayung.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB)

Abstract

Central Processing Area (CPA) merupakan lokasi produksi minyak dan gas bumi
di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Air limbah
yang dihasilkan merupakan air buangan dari kegiatan pemeliharaan dan greywater yang
di alirkan ke see pond CPA 2 menuju ke saluran irigasi. Terdapat beberapa keluhan dari
warga sekitar tentang sawah yang tercemar akibat saluran irigasi yang digunakan sebagai
satu-satunya sumber pengairan pada musim kemarau. Tujuan dilakukan penelitian ini
untuk mengevaluasi kualitas air limbah di see pond CPA 2 dan saluran irigasi,
mengevaluasi unit see pond CPA 2, menganalisis efektivitas percobaan subsurface flow
constructed wetland (SSF), dan merancang serta merekomendasikan arahan pengelolaan
berdasarkan percobaan SSF.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah kuantitatif. Metode lainnya
untuk mendukung penelitian kuantitatif mencakupi metode pengumpulan data dan survei
rona lingkungan geofisik-kimia, biotis, sosial budaya, dan metode purposive sampling
dalam pengambilan air sampel. Metode rancangan eksperimen subsurface flow
constructed wetland skala laboratorium dilakukan berdasarkan dua kolam, yaitu kolam 1
(eceng gondok, pasir silika, zeolit) dan kolam 2 (eceng gondok, pasir silika, kerikil)
dengan variasi waktu detensi 3 hari, 7 hari, dan 9 hari. Hasil pengujian kualitas air limbah
pada see pond CPA 2 dan percobaan SSF dianalisis secara deskriptif.
Hasil pengujian pada titik sampel saluran air parameter TSS, TDS, dan TPH di
atas baku mutu, inlet dan outlet parameter TDS, BOD5, dan TPH di atas baku mutu serta
saluran irigasi parameter BOD5 dan TPH di atas baku mutu. Baku mutu yang digunakan
adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah, dan acuan jurnal
Tehrani (2016). Berdasarkan percobaan yang dilakukan antara kedua kolam SSF skala
laboratorium, kolam 1 (eceng gondok, pasir silika, zeolit) dengan waktu tinggal 9 hari
memiliki efisiensi paling tinggi dibandingkan kolam 2 (eceng gondok, pasir silika, kerikil)
dengan waktu tinggal 9 hari. Penurunan TSS sebesar 33,33%, TDS sebesar 39,52%, BOD5
sebesar 39,3%, dan TPH sebesar 78,41%. Arahan pengelolaan yang direkomendasikan
berdasarkan percobaan SSF berupa unit subsurface flow constructed wetland ukuran 8 m
× 8 m ×1,5 m.
Kata Kunci: Greywater, Kegiatan Pemeliharaan, Free Water Surface Constructed
Wetland, Subsurface Constructed Wetland

Item Type:	Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords:	Greywater, Kegiatan Pemeliharaan, Free Water Surface Constructed Wetland, Subsurface Constructed Wetland
Subjects:	T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Eny Suparny
Date Deposited:	04 Sep 2024 08:36
Last Modified:	04 Sep 2024 08:36
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40994

Actions (login required)

View Item