STUDI PENGARUH KONSENTRASI SIANIDA DAN BERAT KARBON PADA PROSES EKSTRAKSI EMAS DAN PERAK MENGGUNAKAN METODE CARBON-IN-LEACH DAN CARBON-IN-PULP

ATHALLAH, MOCH KHANSA PANDYA (2024) STUDI PENGARUH KONSENTRASI SIANIDA DAN BERAT KARBON PADA PROSES EKSTRAKSI EMAS DAN PERAK MENGGUNAKAN METODE CARBON-IN-LEACH DAN CARBON-IN-PULP. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 1. Skripsi Fulltext_116200035_Moch Khansa P.pdf] Text
1. Skripsi Fulltext_116200035_Moch Khansa P.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[thumbnail of 2. Cover_116200035_Moch Khansa P.pdf] Text
2. Cover_116200035_Moch Khansa P.pdf

Download (372kB)
[thumbnail of 3. Abstrak_116200035_Moch Khansa P.pdf] Text
3. Abstrak_116200035_Moch Khansa P.pdf

Download (345kB)
[thumbnail of 4. Lembar Pengesahan116200035_Moch Khansa P.pdf] Text
4. Lembar Pengesahan116200035_Moch Khansa P.pdf

Download (263kB)
[thumbnail of 5. Daftar isi116200035_Moch Khansa P.pdf] Text
5. Daftar isi116200035_Moch Khansa P.pdf

Download (686kB)
[thumbnail of 6. Daftar Pustaka116200035_Moch Khansa P.pdf] Text
6. Daftar Pustaka116200035_Moch Khansa P.pdf

Download (378kB)

Abstract

Sianidasi adalah metode ektraksi emas dan perak yang menggunakan sianida, dengan
kelebihan seperti perolehan yang tinggi dan waktu proses yang lebih singkat. Bijih yang diolah
mengandung senyawa karbonat yang disebut carbonaceous ore. Senyawa karbonat yang terkandung
dalam bijih akan mengadsorpsi emas yang sudah larut saat proses pelindian, hal tersebut dihindari
karena dapat menurunkan perolehan emas. Metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini,
seperti mempasivasi permukaan bijih dengan penambahan reagen yang dapat mempasivasi senyawa
karbonat dan memodifikasi metode adsorpsi seperti metode carbon-in-leach.
Penelitian ini menentukan perolehan, kontribusi dan efek parameter, efisiensi proses,
kebutuhan sianida (NaCN) dan kapur (lime), analisis kinetika pelindian dan adsorpsi, dan added value
dari variasi konsentrasi sianida dan berat penambahan karbon terhadap perolehan emas dan perak,
dengan metode carbon-in-leach dan carbon-in-pulp dengan analisis statistika. Sampel yang digunakan
berupa bijih emas dari pit Araren dengan ukuran P80 150 mikron, persen solid sebesar 45%, tanpa
penambahan oksigen terlarut, temperatur ruangan, dan pH dijaga sebesar 10,5-11, dan total waktu proses
selama 32 jam. Metode carbon-in-pulp yang diawali dengan 8 jam awal proses pelindian dan 24 waktu
seterusnya proses adsorpsi. Pada metode carbon-in-leach selama 32 jam terjadi proses pelindian dan
adsopsi dilakukan secara bersamaan. Parameter pH dan kadar sianida dijaga dan diatur tiap sampling
hingga 8 jam proses berlangsung. Metode yang digunakan bottle roll test dengan variasi konsentrasi
sianida 200 ppm dan 1000 ppm dan berat penambahan karbon 5 gram per liter dan 10 gram per liter
menggunakan dua metode, carbon-in-leach dan carbon-in-pulp. Dilakukan sampling pada jam ke 2, 4,
8, 24, 32 percobaan. Pengujian sampel solution menggunakan AAS, sampel solid dan loaded carbon
menggunakan fire assay, dan untuk mengetahui kadar karbon dan sulfida menggunakan CHN LECO.
Metode perhitungan statistik menggunakan desain faktorial 22 dengan replikasi sebanyak 2 kali (duplo)
dan Anova two-ways with replication.
Persen perolehan emas tertinggi pada metode carbon-in-leach dan carbon-in-pulp pada
skenario CIL_ab sebesar 93,84% dan CIP_ab sebesar 85,72% sedangkan perolehan terendah pada
skenario CIL_1 sebesar 76,78% dan CIP_1 sebesar 68,66%. Konsentrasi sianida adalah parameter
dengan nilai persen kontribusi paling besar pada metode CIL dan CIP sebesar 90,45% dan 79,73%.
Berat penambahan karbon dengan nilai persen kontribusi sebesar 8,01% dan 17,8%. Ditinjau dari t-test,
metode CIL lebih efektif dalam ekstraksi emas daripada metode CIP. Persen perolehan perak tertinggi
pada metode carbon-in-leach dan carbon-in-pulp pada skenario CIL_ab sebesar 76.5% dan CIP_ab
sebesar 75,7% sedangkan perolehan terendah pada skenario CIL_1 sebesar 62,21% dan CIP_1 sebesar
57,75%. Konsentrasi sianida adalah parameter dengan nilai persen kontribusi paling besar pada metode
CIL dan CIP sebesar 54,67% dan 85,6%. berat penambahan karbon dengan nilai persen kontribusi
sebesar 24,78% dan 10,51%. Ditinjau dari t-test, metode CIL lebih efektif dalam ekstraksi perak
daripada metode CIP. Ditinjau dari analisis kinetika pengendali laju reaksinya, lapisan film adalah
pengendali laju reaksi untuk emas, sedangkan lapisan padat tidak bereaksi adalah pengendali laju reaksi
untuk perak. Ditinjau dari analisis kinetika adsorpsi Fleming k,n, Skenario dengan penggunaan
konsentrasi sianida dan berat penambahan karbon yang tinggi, memiliki laju adsorpsi yang paling besar.
Skenario dengan keuntungan tertinggi secara ekonomi pada parameter 1000 ppm sianida, 5 gram per
liter karbon, metode CIL dengan pendapatan sebesar Rp78,35 M, dan terendah pada parameter 200 ppm
sianida, 5 gram per liter karbon, metode CIP dengan pendapatan sebesar Rp59,54 M.
Kata Kunci : Kadar Sianida, Berat Karbon, Carbonaceous Ore, Persen Perolehan

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kadar Sianida, Berat Karbon, Carbonaceous Ore, Persen Perolehan
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: A.Md.SI Indah Lestari Wulan Aji
Date Deposited: 29 Aug 2024 07:28
Last Modified: 29 Aug 2024 07:28
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40888

Actions (login required)

View Item View Item