METODE MODERN DCA LAPISAN SAT-1 DAN SAT-2 PADA LAPANGAN “SATRIO” SEBAGAI PERBANDINGAN HASIL PERHITUNGAN METODE CONVENTIONAL DCA

KUNCORO, ADITYA SATRIO (2024) METODE MODERN DCA LAPISAN SAT-1 DAN SAT-2 PADA LAPANGAN “SATRIO” SEBAGAI PERBANDINGAN HASIL PERHITUNGAN METODE CONVENTIONAL DCA. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 2. Cover_113200068_Aditya Satrio Kuncoro.pdf] Text
2. Cover_113200068_Aditya Satrio Kuncoro.pdf

Download (464kB)
[thumbnail of 3. Abstrak_113200068_Aditya Satrio Kuncoro.pdf] Text
3. Abstrak_113200068_Aditya Satrio Kuncoro.pdf

Download (236kB)
[thumbnail of 4. Lembar Pengesahan_113200068_Aditya Satrio K.pdf] Text
4. Lembar Pengesahan_113200068_Aditya Satrio K.pdf

Download (300kB)
[thumbnail of 5. Daftar Isi_113200068_Aditya Satrio Kuncoro.pdf] Text
5. Daftar Isi_113200068_Aditya Satrio Kuncoro.pdf

Download (230kB)
[thumbnail of 6. Daftar Pustaka_113200068_Aditya Satrio Kuncoro.pdf] Text
6. Daftar Pustaka_113200068_Aditya Satrio Kuncoro.pdf

Download (75kB)
[thumbnail of 1. Skripsi Full Text_113200068_Aditya Satrio Kuncoro.pdf] Text
1. Skripsi Full Text_113200068_Aditya Satrio Kuncoro.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Lapangan “SATRIO” merupakan lapangan gas yang terletak di sebelah Tenggara
kota Jakarta, tepatnya berada di 57 km ke arah Karawang. Lapangan ini sudah
berproduksi dari tahun 2004. Lapangan ini berhenti berproduksi pada 2019. Namun
perlu diketahui bahwa lapangan tersebut masih terdapat cadangan sisa. Untuk
memanfaatkan sisa cadangan tersebut, dapat dilakukan melalui analisis decline
curve untuk mengetahui berapa gas yang tersisa.
Pengerjaan dilakukan dengan menentukan nilai Estimated Ultimate Recovery
(EUR) dan Remaining Reserves (RR) dari setiap metode. Data yang digunakan
adalah data laju produksi dan kumulatif produksi. Dalam pengerjaan metode
Decline Curve Analysis (DCA) J.J. Arps menggunakan software Oilfield Manager.
Sedangkan metode Modern DCA menggunakan persamaan dari setiap metode,
yaitu metode Boundary-Dominated “b” Approach (BDA), Stretched Exponential
Production Decline (SEPD), Logistic Growth Model (LGM), dan Duong Method.
Setelah mendapatkan nilai EUR dan RR setiap metode, selanjutnya dibandingkan
dengan metode DCA J.J. Arps dan dipilih metode yang memiliki deviasi paling
kecil. Metode yang ditentukan adalah metode yang dinilai paling cocok untuk
menentukan EUR dan RR pada kedua lapisan tersebut.
Nilai deviasi EUR dan RR dari metode Modern DCA dengan DCA J.J. Arps,
metode dengan deviasi terkecil pada lapisan “SAT-1” adalah metode LGM dengan
selisih EUR dan RR sebesar 11,72 MMSCF dan underestimate, dan pada lapisan
“SAT-2” adalah metode LGM dengan selisih EUR dan RR sebesar 10,3 MMSCF
dan overestimate. Sehingga kedua metode tersebut dinilai cocok untuk formasi
tersebut. Nilai EUR dan RR LGM pada lapisan “SAT-1” masing-masing adalah
1985,92 MMSTB dan 40,48 MMSTB. Sedangkan nilai EUR dan RR LGM pada
lapisan “SAT-2” masing-masing adalah 824,76 MMSTB dan 54,38 MMSTB.

Kata kunci: Metode Modern DCA, Metode Conventional DCA, Sumur Gas.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Metode Modern DCA, Metode Conventional DCA, Sumur Gas.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Bayu Setya Pambudi
Date Deposited: 01 Aug 2024 02:54
Last Modified: 01 Aug 2024 03:19
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40557

Actions (login required)

View Item View Item