Gomes, Nazario (2024) KONTROL STRUKTUR GEOLOGI TERIIADAP MINERALISASI DI PULAU ATAURO, TIMOR LESTE. Doctoral thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
Text
ABSTRAK.PDF Download (179kB) |
|
Text
COVER.PDF Download (43kB) |
|
Text
DAFTAR_ISI.PDF Download (138kB) |
|
Text
DAFTAR_PUSTAKA.PDF Download (225kB) |
|
Text
PENGESAHAN.PDF Download (122kB) |
|
Text
FULL_DTRAFT.PDF Restricted to Repository staff only Download (57MB) |
|
Text
PENGESAHAN.PDF Download (122kB) |
Abstract
vi
ABSTRAK
Kontrol Struktur Geologi Terhadap Mineralisasi
Di Pulau Atauro, Timor Leste
Pulau Ataúro, Timor Leste, memiliki tataan tektonik yang khas, yang
merupakan pulau gunungapi di sebelah utara pulau timor. Pulau ini memiliki potensi
mineral yang tinggi, terutama mineral logam dasar (emas, perak, tembaga, dan seng).
Mineralisasi di lokasi ini berkaitan erat dengan keberadaan aktivitas tektonik dan
struktur geologi. Tujuan penelitian untuk memahami karakteristik tektonik dan
menganalisis perkembangan pola struktur geologi, terhadap keberadaan alterasi
hidrotermal dan mineralisasi. Metode penelitian meliputi pemetaan, pengambilan
sampel alterasi, pengukuran struktur dengan menggunakan análisis petrografi,
mineragrafi, XRD, ICP, XRF, X-Ray Fluorescence, Dan AAS.
Perkembangan tektonik subduksi-kolisi Pulau Atauro dibuktikan dengan
pendekatan petrologi dan geokimia, terlihat adanya bukti perubahan sifat batuan
beku di Gunung Berau Tutonair yang mulanya basaltic (oceanic basaltic), berubah
menjadi andesitik pada Gunung Manucoco, dan akhirnya berubah menjadi dasitik di
Petenua yang terletak di sebelah utara pulau (bersifat kontinental). Hal ini
menunjukkan bahwa peristiwa subduksi meleburkan lempeng oseanik dan
menghasilkan magmatisme basaltik, dan ketika berubah menjadi subduksi terdapat
kontaminasi kontinental Australia yang ikut melebur sehingga magmatisme berubah
menjadi andesitik dan dasitik. Hal ini juga didukung adanya perubahan jalur
magmatisme yang bergerak ke utara akibat dorongan kolisi. Hasil analisis unsur jejak
menunjukkan kemiripan dengan batuan yang berasal dari Wetar dan Lirang. Andesit
basaltik mempunyai kandungan Mg, Ca, dan Cr yang lebih tinggi dibanding batuan
lain di Busur Banda, tetapi jumlah K, Ti, Zr, dan Sr relatif rendah. Kontrol struktur
geologi yang berkembang berupa sesar orde dua hasil reaktivasi Villa Escarpment
yang menjadi faktor pengontrol keberadaan alterasi. Sesar ini kemudian membentuk
sesar mendatar kiri orde tiga dengan orientasi utara-selatan, yaitu Sesar Escritorio
(NG.17), Sesar Ekmetai (NG.27) dan sesar mendatar kiri NG.5. Ketiga sesar tersebut
merupakan bagian dari satu sistem sesar yang sama, tetapi terbagi menjadi segmen
yang berbeda dalam pembentukan tipe alterasi.
Tipe alterasi yang dihasilkan akibat struktur geologi ada 2 yaitu alterasi
argilik dan propilitik. Alterasi tipe argilik berada didekat jalur struktur dan alterasi
propilitik berada lebih jauh di luar jalur struktur. Tipe argilik, merupakan tipe alterasi
jenis (quartz+clay mineral+oxide mineral), yang membungkus zona vein dan
terdapat pada zona lemah atau patahan yang dicirikan dengan munculnya illit dan
smektit. Tipe alterasi propilitik merupakan alterasi jenis (chlorite±calcite), ubahan
epidot, klorit dan urat kuarsa. Tipe mineralisasi daerah penelitian ada 2 tipe yaitu:
Kalkopirit+Kalkosit+Goetit dan Pirit+Goetit. Kedua mineralisasi ini berada pada
vein kuarsa pada segmen Villa dan Makili. Berdasarkan suhu pembentukan tipe
alterasi, diperkirakan bahwa alterasi propilitik terbentuk pada fase prograde, yakni
ketika fluida hidrotermal bergerak dalam sesar pengontrol, yang diikuti dengan
terendapkannya fluida membentuk urat urat kuarsa. Pada fase retrograde terjadi
alterasi argilik yang dipengaruhi oleh suhu yang tinggi dari air meteorik.
Kata Kunci: struktur geologi, mineralisasi, Atauro.
vii
ABSTRACT
GEOLOGICAL STRUCTURE CONTROL OF MINERALIZATION ON ATAURO
ISLAND, TIMOR LESTE
Ataúro, Timor Leste, has a distinctive tectonic order, a volcanic island north
of Timor. The island has a high mineral potential, especially base metal minerals
(gold, silver, copper, and zinc). Mineralisation at this site is closely related to
tectonic activity and geological structure. The study aims to understand the
characteristics of tectonics and analyse the development of geological structure
patterns, as well as the existence of hydrothermal alteration and mineralisation. The
research methods include mapping, alteration sampling, and structure measurement
using petrographic analysis, mineragraphy, XRD, ICP, XRF, X-ray fluorescence,
and AAS.
A petrological and geochemical approach evidences the tectonic
development of subduction-collation of Atauro Island; there is evidence of changes
in the properties of igneous rocks on Mount Berau Tutonair, which were originally
basaltic (oceanic basaltic), changed to andesite on Mount Manucoco, and finally
changed to dipstick in Petenua which is located on the north side of the island
(continental). This shows that the subduction event melts the oceanic plate and
produces basaltic magmatism. When it turns into subduction, there is a
contaminating of the Australian continental that fuses with magmatism, which turns
into andesite and daasitic. This is also supported by a change in the path of
magmatism that moves north due to the push of collusion. The results of trace element
analysis show similarities with rocks originating from Wetar and Lirang. Basaltic
andesite has higher Mg, Ca, and Cr content than other rocks in the Banda Arc, but
the amounts of K, Ti, Zr, and Sr are relatively low. The control of the developing
geological structure is in the form of a second-order fault resulting from the
reactivation of Villa Escarpment, which is a controlling factor for the existence of
alteration. This fault then forms a left-order horizontal fault of the third order with a
north-south orientation, namely the Escritorio Fault (NG.17), the Ekmetai Fault
(NG.27), and the left horizontal fault NG.5. The three faults are part of the same fault
system but are divided into different segments in the formation of alteration types.
Two types of alteration are produced due to geological structure: argillic and
propilitic. Argilic-type alterations are near the structural path, and propilitic
alterations are outside. The argillic type is an alteration type (quartz + clay mineral
+ mineral oxide) which encloses the vein zone and is found in weak zones or faults
characterised by illite and smectite. Propylitic alteration is a type of alteration
(chlorite±calcite), alteration of epidote, chlorite, and quartz veins. There are two
types of mineralisation in the research area: Chalcopyrite + Calcosite + Goetite and
Pyrite + Goesite. These mineralisations are in quartz veins in the Villa and Makili
segments. Based on the temperature of the formation of the alteration type, it is
estimated that propylitic alteration is formed in the prograde phase, when the
hydrothermal fluid moves in the controlling fault, followed by the deposition of the
fluid forming quartz veins. In the retrograde phase, argillic alteration occurs, which
is affected by the high temperature of the meteoric water.
Keywords: geological structure, mineralisation, Atauro
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | geological structure, mineralisation, Atauro |
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 31 Jul 2024 03:45 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 03:45 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40527 |
Actions (login required)
View Item |