GEOLOGI DAN ASPEK PENGONTROL PEMBENTUKAN SILIKA PADA ENDAPAN NIKEL LATERIT, DESA WULU, KECAMATAN TALAGA RAYA, KABUPATEN BUTON TENGAH, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PANGESTU, HANAFI IQBAL (2024) GEOLOGI DAN ASPEK PENGONTROL PEMBENTUKAN SILIKA PADA ENDAPAN NIKEL LATERIT, DESA WULU, KECAMATAN TALAGA RAYA, KABUPATEN BUTON TENGAH, PROVINSI SULAWESI TENGGARA. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of Cover_Hanafi Iqbal Pangestu_111200132.pdf] Text
Cover_Hanafi Iqbal Pangestu_111200132.pdf

Download (83kB)
[thumbnail of Abstrak_Hanafi Iqbal Pangestu_111200132.pdf] Text
Abstrak_Hanafi Iqbal Pangestu_111200132.pdf

Download (122kB)
[thumbnail of HALAMAN PENGESAHAN_Hanafi Iqbal Pangestu_111200132.pdf] Text
HALAMAN PENGESAHAN_Hanafi Iqbal Pangestu_111200132.pdf

Download (235kB)
[thumbnail of Daftar Isi_Hanafi Iqbal Pangestu_111200132.pdf] Text
Daftar Isi_Hanafi Iqbal Pangestu_111200132.pdf

Download (744kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka_Hanafi Iqbal Pangestu_111200132.pdf] Text
Daftar Pustaka_Hanafi Iqbal Pangestu_111200132.pdf

Download (123kB)
[thumbnail of Draft Skripsi_Hanafi Iqbal Pangestu_111200132.pdf] Text
Draft Skripsi_Hanafi Iqbal Pangestu_111200132.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)

Abstract

Indonesia memiliki sumber daya nikel yang tersebar di Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Nikel
laterit adalah tanah residual yang terbentuk di atas batuan ultramafik melalui proses
pelapukan kimiawi dan pengayaan supergen unsur Ni yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan dasar pembuatan stainless steel atau baterai. Pulau Kabaena memiliki
keunikan dalam profil nikel lateritnya, dimana ditemukan banyak silika yang hadir
dalam bentuk pecahan, bongkah dan masif. Daerah penelitian secara administratif
berada di IUP PT. Arga Morini Indah, Desa Wulu, Kecamatan Talaga Raya,
Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis daerah
penelitian terletak pada koordinat UTM 51S dengan luasan kavling sebesar 49 Ha atau
0,49 km². Dalam hal itu silika yang ada pada daerah penelitian menjadi bahasan studi
ini karena keberadaan silika pada daerah ini memiliki karakteristik tersendiri dengan
beberapa aspek yang mempengaruhi pembentukkannya. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi pemetaan geologi serta dilakukan analisis geokimia
untuk mengetahui kondisi bawah permukaannya. Geomorfologi yang terdapat pada
daerah penelitian berupa bentuk asal antropogenik, bentuk asal denudasional dengan
dan bentuk asal fluvial. Daerah penelitian secara stratigrafi tersusun atas satuan
peridotit Wulu dan satuan dunit Wulu yang sama sama terbentuk pada umur Kapur.
Struktur geologi yang ada pada daerah penelitian terdapat empat sesar mendatar dan
empat kekar gerus. Aspek-aspek pengontrol pembentukan silika pada daerah
penelitian berupa batuan dasar yang tersusun oleh mineral silikat seperti piroksen dan
olivin sebagai mineral pembawa SiO₂. Serpentinisasi pada batuan dasar akan
menghasilkan SiO₂ (aq) hasil breakdown mineral piroksen ketika serpentinisasi
berlangsung. Struktur geologi pada daerah penelitian merupakan faktor terbentuknya
rekahan pada batuan sehingga batuan akan lebih mudah mengalami laterisasi dan
serpentinisasi. Faktor kelerengan atau topografi sebagai daerah akumulasi silika pada
daerah yang lebih rendah dari sekitarnya.

Kata Kunci: Batuan dasar, geologi, geomorfologi, kelerngan, serpentinisasi, silika, struktur geologi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Batuan dasar, geologi, geomorfologi, kelerngan, serpentinisasi, silika, struktur geologi.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Q Science > Q Science (General)
Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Geography
Depositing User: Bayu Setya Pambudi
Date Deposited: 29 Jul 2024 01:34
Last Modified: 29 Jul 2024 01:34
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40480

Actions (login required)

View Item View Item