PENGARUH PROSES QUENCHING PADA STAINLESS STEEL 316L DENGAN MEDIA PENDINGIN INHIBITOR TANIN TERHADAP PROSES LAJU KOROSI, NILAI KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO DI LINGKUNGAN GEOTHERMAL

PANGESTU, DEDI (2024) PENGARUH PROSES QUENCHING PADA STAINLESS STEEL 316L DENGAN MEDIA PENDINGIN INHIBITOR TANIN TERHADAP PROSES LAJU KOROSI, NILAI KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO DI LINGKUNGAN GEOTHERMAL. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 1. Skripsi Fulltext_116200007_Dedi Pangestu.pdf] Text
1. Skripsi Fulltext_116200007_Dedi Pangestu.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[thumbnail of 2. Cover_116200007_Dedi Pangestu.pdf] Text
2. Cover_116200007_Dedi Pangestu.pdf

Download (151kB)
[thumbnail of 3. Abstrak_116200007_Dedi Pangestu.pdf] Text
3. Abstrak_116200007_Dedi Pangestu.pdf

Download (74kB)
[thumbnail of 4. Lembar Pengesahan_116200007_Dedi Pangestu.pdf] Text
4. Lembar Pengesahan_116200007_Dedi Pangestu.pdf

Download (499kB)
[thumbnail of 5. Daftar Isi_116200007_Dedi Pangestu.pdf] Text
5. Daftar Isi_116200007_Dedi Pangestu.pdf

Download (148kB)
[thumbnail of 6. Daftar Pustaka_116200007_Dedi Pangestu.pdf] Text
6. Daftar Pustaka_116200007_Dedi Pangestu.pdf

Download (153kB)

Abstract

Stainless steel austenitik seri 300 banyak digunakan pada industri gas dan
minyak bumi. Stainless steel austenitik seri 300 memiliki keunggulan dalam
ketahanan terhadap temperatur tinggi, kemampuan bentuk yang baik, sifat mekanik
dan ketahanan korosi yang baik. Diantaranya adalah stainless steel 316L yang telah
banyak digunakan di dalam sistem perpipaan, penukar panas, bejana cair, dan
fasilitas industri lainnya. Namun, stainless steel 316L banyak mengalami kerusakan
akibat korosi. Dalam mencegah korosi, dewasa ini telah dikembangkan penggunaan
inhibitor organik yang lebih ramah lingkungan. Salah satu jenis inhibitor organik
adalah tanin.
Dalam penelitian ini dilakukan proses quenching dengan menggunakan media
pendingin inhibitor tanin dengan memvariasikan konsentrasinya sebesar 2%, 4%,
dan 6% w/v dari aquades. Dari hasil quenching tersebut dilakukan pengujian
kekerasan dengan standar ASTM E18-22, karakterisasi mikro dengan standar
ASTM E407, dan pengujian korosi dengan menggunakan larutan korosif berupa
larutan garam buatan yang terdapat di Upper Rhine Graben (URG) dengan standar
ASTM G31-21. Dari hasil penelitian didapatkan nilai kekerasan menurun sebagai
akibat proses quenching dari nilai kekerasan sebesar 76,7 HRB menjadi sebesar
73,7 HRB. Hal ini terjadi dikarenakan terjadinya penurunan fasa austenite menjadi
fasa acicular ferrite. Dari hasil pengujian korosi didapatkan bahwa terjadi
penurunan laju korosi dari 8,14 mpy ± 2,31 mpy menjadi 1,06 mpy ± 0,77 mpy.
Penurunan laju korosi dikarenakan terbentuknya lapisan tipis inhibitor tanin pada
stainless steel 316L.
Kata kunci: quenching, inhibitor, korosi, tanin

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: quenching, inhibitor, korosi, tanin
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 25 Jul 2024 02:10
Last Modified: 25 Jul 2024 02:10
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40421

Actions (login required)

View Item View Item