GEOLOGI DAN STUDI KONTROL STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP ZONA KERAWANAN LONGSOR DAERAH TERONG DAN SEKITARNYA, KAPANEWON DLINGO, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SATRIA, WISANGGENI YUDHA (2024) GEOLOGI DAN STUDI KONTROL STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP ZONA KERAWANAN LONGSOR DAERAH TERONG DAN SEKITARNYA, KAPANEWON DLINGO, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of Abstrak_Wisanggeni_111170067.pdf] Text
Abstrak_Wisanggeni_111170067.pdf

Download (336kB)
[thumbnail of SkripsiFull_Wisanggeni_111170067.pdf] Text
SkripsiFull_Wisanggeni_111170067.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (45MB)
[thumbnail of CoverSkripsi_Wisanggeni_111170067.pdf] Text
CoverSkripsi_Wisanggeni_111170067.pdf

Download (201kB)
[thumbnail of DaftarIsi_Wisanggeni_111170067.pdf] Text
DaftarIsi_Wisanggeni_111170067.pdf

Download (393kB)
[thumbnail of DaftarPustaka_Wisanggeni_111170067.pdf] Text
DaftarPustaka_Wisanggeni_111170067.pdf

Download (323kB)
[thumbnail of LembarPengesahan_Wisanggeni_111170067.pdf] Text
LembarPengesahan_Wisanggeni_111170067.pdf

Download (211kB)

Abstract

Lokasi penelitian secara administratif berada di Kapanewon Dlingo, Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas kavling penelitian yaitu 5x5 km (25
km 2 ) dan secara geografis terletak di koordinat Xmin. (435984); Xmax. (442090);
Ymin. (9125941); Ymax. (9130552) zona UTM WGS84 49S. Berdasarkan dari
laporan Kelurahan Terong, tercatat hujan deras pada Februari 2023 yang diiringi
oleh tanah longsor yang menghancurkan beberapa rumah warga dan menutup akses
jalan. Dari kejadian tersebut, maka kajian dan pemetaan zona rawan longsor dirasa
sangat diperlukan. Metode yang digunakan adalah pendekatan SIG, yaitu melalui
metode pembobotan parameter-parameter kerentanan longsor oleh BNPB,
BBSDLP, dan Permen PU yang dimodifikasi. Daerah penelitian memiliki pola
pengaliran subparallel dan subdendritik. Bentuk lahan yang dijumpai yaitu, tubuh
sungai (F1); dataran aluvial (F2); perbukitan struktural (S1); gawir sesar (S2); bukit
terisolir (D1); dan perbukitan terkikis (D2). Stratigrafi daerah penelitian dibagi
menjadi enam satuan dari tua ke muda yaitu, Satuan piroklastik Semilir; Satuan
breksi vulkanik Nglanggeran; dan Satuan batupasir Sambipitu (semua berumur
Miosen Awal); Satuan batugamping Oyo (Miosen Tengah); dan Endapan aluvial
(resen). Struktur geologi yang ditemui yaitu sesar mendatar kanan; sesar turun; dan
kekar-kekar dengan tegasan utama baratlaut – tenggara. Dari hasil perhitungan
indeks bencana, didapatkan nilai terendah 0,378 dan nilai tertinggi 0,915. Nilai
tersebut kemudian dibagi menjadi 3 kategori tingkat kerawanan longsor yaitu,
tingkat aman (0,378 – 0,557); rawan (0,557 – 0,736); dan sangat rawan (0,736 –
0,915). Daerah penelitian didominasi oleh tingkat rawan bahaya longsor. Daerah
yang memiliki tingkat aman berada di Desa Jatimulyo, Temuwuh, dan Wukirsari.
Daerah yang memiliki tingkat sangat rawan tersebar di sepanjang bentuk lahan
gawir sesar dan daerah yang searah kelurusan sesar mendatar kanan Sitimulyo yaitu
di Desa Terong, Semoyo, Srimulyo, dan Muntuk.
Kata kunci: Geologi, Tanah longsor, Struktur geologi, SIG, Zonasi Rawan
Bencana, Scoring, Pembobotan

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Geologi, Tanah longsor, Struktur geologi, SIG, Zonasi Rawan Bencana, Scoring, Pembobotan
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Geography
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 12 Jul 2024 07:31
Last Modified: 12 Jul 2024 07:31
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40228

Actions (login required)

View Item View Item