ANALISIS PENGGUNAAN POLYAMINE MUD PADA PEMBORAN SUMUR “ED-24” LAPANGAN “ES” DALAM MENGATASI SHALE DAN OPTIMASI BIAYA LUMPUR

SAPUTRA, EGA DIMAS (2024) ANALISIS PENGGUNAAN POLYAMINE MUD PADA PEMBORAN SUMUR “ED-24” LAPANGAN “ES” DALAM MENGATASI SHALE DAN OPTIMASI BIAYA LUMPUR. Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of Skripsi Full Text_113200077_Ega Dimas Saputra.pdf] Text
Skripsi Full Text_113200077_Ega Dimas Saputra.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[thumbnail of Cover_113200077_Ega Dimas Saputra.pdf] Text
Cover_113200077_Ega Dimas Saputra.pdf

Download (80kB)
[thumbnail of Abstrak_113200077_Ega Dimas Saputra.pdf] Text
Abstrak_113200077_Ega Dimas Saputra.pdf

Download (101kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan_113200077_Ega Dimas Saputra.pdf] Text
Lembar Pengesahan_113200077_Ega Dimas Saputra.pdf

Download (131kB)
[thumbnail of Daftar Isi_113200077_Ega Dimas Saputra.pdf] Text
Daftar Isi_113200077_Ega Dimas Saputra.pdf

Download (200kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka_113200077_Ega Dimas Saputra.pdf] Text
Daftar Pustaka_113200077_Ega Dimas Saputra.pdf

Download (220kB)

Abstract

Lapangan “ES” merupakan struktur yang terletak di stratigrafi tersier Cekungan
Sumatera Selatan dengan pengeboran sumur pengembangan yaitu sumur “ED-24”
yang menggunakan polyamine mud untuk pertama kalinya. Polyamine mud dipilih
karena lumpur KCl-Polymer yang sebelumnya digunakan pada pemboran shale
Formasi Gumai di lapangan tersebut masih sering ditemukan permasalahan
sloughing shale. Penelitian dilakukan dengan menganalisis keefektifan polyamine
mud yang dipertimbangkan untuk diaplikasikan pada pemboran selanjutnya.
Analisis dilakukan berdasarkan shale study untuk melihat kecocokan polyamine
mud dengan kondisi formasi. Kemudian, dilakukan analisis performa terhadap
penggunaan polyamine mud berdasarkan key performance indicator pemboran
trayek 17,5-inch dan 12,25-inch. Terakhir, ditarik kesimpulan.
Hasil shale study dari cutting sumur “GNK-97” Formasi Gumai menunjukkan tipe
shale kaolinite dan bersifat dispersif sehingga dibutuhkan jenis aditif yang memiliki
fungsi encapsulator seperti polyamine. Pada pemboran trayek 17,5-inch ditemukan
tight hole akibat swelling clay pada kedalaman 561 mMD. Hal serupa tidak pernah
terjadi pada pemboran sebelumnya menggunakan 10% KCl-Polymer sehingga
lumpur tersebut dapat dipertimbangkan untuk digunakan kembali pada formasi
yang sama, sedangkan penyebab utama terjadinya rontokan shale pada trayek
12,25-inch adalah kurangnya mud weight. Secara keseluruhan, polyamine mud
efektif dalam menekan terdispersinya solid ke dalam lumpur, tidak adanya balling,
dan permasalahan hole cleaning selama pemboran. Pertimbangan penggunaan 10%
KCl-Polymer untuk pemboran selanjutnya pada formasi yang sama seperti trayek
17,5-inch dapat mengoptimasi biaya lumpur pemboran karena perkiraan biaya
lumpur tersebut sekitar $37,41/barrel, di mana biaya lumpur polyamine sekitar
$51,37/barrel. Polyamine mud tetap digunakan pada lower formation yang
mengadung shale dispersif untuk menekan solid dispersion.
Kata kunci: Polyamine Mud, Shale Study, Rontokan Shale, Biaya Lumpur

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Polyamine Mud, Shale Study, Rontokan Shale, Biaya Lumpur.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: A.Md.SI Indah Lestari Wulan Aji
Date Deposited: 03 Jul 2024 01:00
Last Modified: 03 Jul 2024 01:00
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40068

Actions (login required)

View Item View Item