PANOGARI, FANDRY (2012) GEOLOGI DAN STUDI LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI KEREK, DAERAH GESI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN GESI, KABUPATEN SRAGEN, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.
Preview |
Text
5.SARI.pdf Download (136kB) | Preview |
Abstract
Daerah penelitian terletak ± 14 km sebelah utara Kota Sragen, secara administratif
termasuk dalam Daerah Gesi dan sekitarnya, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen,
Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis terletak pada koordinat di Zone 49 UTM
(Universe Transverse Mercator) posisi koordinat X1: 499000; Y1: 918700; X2:
504000, dan Y2: 9192000, Dengan luas daerah penelitian adalah ± 25 km². Daerah
penelitian termasuk dalam Peta Rupa Bumi Indonesia Digital skala 1: 25.000 Lembar
1408-624 Gesi..
Secara geomorfik, daerah penelitian dibagi menjadi tiga bentukan asal, yaitu
bentukan asal struktural, Subsatuan geomorfik Perbukitan bergelombang lemah (S1)
dan Subsatuan geomorfik Perbukitan bergelombang sedang (S2). Bentukan asal
denudasional Subsatuan geomorfik Perbukitan kuesta (D1). Bentukan asal fluvial
Subsatuan geomorfik Tubuh sungai (F1) dan Subsatuan geomorfik Dataran aluvial
(F2). Pola pengaliran yang berkembang pada daerah penelitian yaitu Subdendritik.
Pada daerah penelitian, stratigrafi terdiri dari 5 satuan batuan. Dari tua ke muda yaitu
Satuan batupasir gampingan Kerek berumur Miosen Awal – Miosen Akhir (N13-
N17), Satuan breksi Banyak diperkirakan berumur Pliosen Awal (N18), Satuan napal
Kalibeng berumur Pliosen Awal (N18-N19), Satuan kalkarenit Klitik berumur
Pliosen Akhir (N20), Satuan endapan aluvial berumur Holosen. Struktur geologi
yang berkembang pada daerah penelitian adalah Sesar naik Hargomulyo, Antiklin
Srawung dan Sinklin Grengseng.
Satuan batupasir gampingan Kerek merupakan suatu endapan turbidit, yakni endapan
klastika kasar dan halus yang terbentuk dari hasil resedimentasi oleh sistem aliran,
yang terdiri dari sedimen yang bergerak turun karena gravitasi (sediment gravity
flow) yang kemudian berkembang dan pada akhirnya menjadi suatu sistem kipas
bawah laut. Dengan ciri adanya penebalan ke atas, terdapat asosiasi Classical
Turbidites (CT) yakni munculnya sikuen Bouma(1962) interval Ta – Tc, maka
Satuan batupasir gampingan Kerek terendapkan pada lingkungan pengendapan
Suprafan Lobes on Mid Fan ( Smooth Portion of Suprafan Lobes ) (Walker, 1978).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Bugel Suryanta |
Date Deposited: | 16 Jun 2016 04:04 |
Last Modified: | 16 Jun 2016 04:04 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3852 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |