GEOLOGI DAN STUDI PETROGENESA BATUAN METAMORF, DAERAH JIWOWETAN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH

Purwadi, Gusta Aditya (2012) GEOLOGI DAN STUDI PETROGENESA BATUAN METAMORF, DAERAH JIWOWETAN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
SARI.pdf

Download (77kB) | Preview

Abstract

Daerah pemetaan secara administrasi terletak di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah yang berada di sebelah Timur kota Yogyakarta berjarak ± 40 Km. Sedangkan secara geografis daerah telitian berada dalam koordinat 110o38’30”T - 110o41’00”T, 07o45’30”S - 07o49’00”S dan secara koordinat universal transverse mecator (UTM) zona 49S, berada dalam koordinat 460500 - 465500, 9136500 - 9142500. Geomorfologi daerah penelitian dibedakan menjadi tiga satuan bentuk asal, yaitu bentuk asal sturktural dengan bentuk lahan berupa gawir garis sesar (S1), perbukitan homoklin (S2), lembah homoklin (S3), dan perbukitan kompleks (S4), bentuk asal denudasional dengan bentuk lahan perbukitan terkikis (D1) dan bukit terisolir (D2), serta bentuk asal fluvial dengan bentuk lahan berupa dataran aluvial (F1), dan tubuh sungai (F2). Stratigrafi yang ada di daerah penelitian dibagi menjadi tujuh satuan batuan dengan urutan dari yang paling tua adalah Suite metamorf Bayat (Kapur Akhir), Satuan batulempung Gamping-Wungkal (Eosen Tengah), Satuan breksi Pendul (Eosen Tengah), Satuan batupasir Kebo-butak (Oligosen Akhir), Satuan batugamping Oyo (Miosen Akhir), Suite gabro Pendul, Litodem basalt Tegalrejo, Satuan endapan danau dan Satuan endapan alluvial (Holosen). Struktur sekunder yang berkembang ialah sesar mendatar, sesar turun dan kekar yang lebih disebabkan oleh karena pensesaran. Berdasarkan komposisi mineralogi pada batuan metamorf dari 14 (empat belas) conto batuan yang dideskripsi secara petrografi, maka batuan metamorf pada daerah telitian termasuk kedalam fasies sekis hijau dan termasuk kedalam derajat metamorfisme rendah yang terbentuk pada kedalaman 10 - 20 km dan bersuhu 350 - 400oC dengan tekanan 2 - 6 Kbar. Selain itu berdasarkan fasies dan derajat metamorfisme, dapat diinterpretasikan protolit batuan metamorf pada daerah telitian berasal dari batulempung dan batugamping.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 16 Jun 2016 03:08
Last Modified: 16 Jun 2016 03:08
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3825

Actions (login required)

View Item View Item