STUDI PELINDIAN MENGGUNAKAN TIOUREA DENGAN PENAMBAHAN Fe2(SO4)3 TERHADAP PERSEN EKSTRAKSI BIJIH EMAS PT. ANTAM Tbk. SITE MBT ARINEM PAPANDAYAN

HERMANTO, OLIVIA SILVI (2023) STUDI PELINDIAN MENGGUNAKAN TIOUREA DENGAN PENAMBAHAN Fe2(SO4)3 TERHADAP PERSEN EKSTRAKSI BIJIH EMAS PT. ANTAM Tbk. SITE MBT ARINEM PAPANDAYAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyajarta.

	Text 1. Skripsi Fulltext_116180002_Olivia Silvi Hermanto.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB)
	Text 2. Cover_116180002_Olivia Silvi Hermanto.pdf Download (60kB)
	Text 3. Abstract_116180002_Olivia Silvi Hermanto.pdf Download (12kB)
	Text 4. Lembar Pengesahan_116180002_Olivia Silvi Hermanto.pdf Download (787kB)
	Text 6. Daftar Pustaka_116180002_Olivia Silvi Hermanto.pdf Download (145kB)
	Text 5. Daftar Isi_116180002_Olivia Silvi Hermanto.pdf Download (67kB)

Abstract

iv
ABSTRAK
Bijih emas umumnya dilindi menggunakan sianida atau disebut dengan
proses sianidasi, namun penggunaan sianida memiliki efek beracun bagi
lingkungan dan makhluk hidup karena gas sianida yang dihasilkan pada proses
sianidasi. Pelindian dengan tiourea merupakan salah satu alternatif yang lebih
ramah lingkungan sebagai pengganti sianida. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi tiourea, konsentrasi ferric sulfate (Fe2(SO4)3)
sebagai oksidator, dan pre-treatment roasting terhadap perolehan persen ekstraksi
emas.
Bijih yang digunakan berasal dari PT. Antam Tbk. Site Arinem
Papandayan Garut. Karakterisasi head grade dilakukan menggunakan fire assay
sedangkan untuk karbon dan sulfur diuji menggunakan LECO. Penelitian ini
dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi tiourea dan konsentrasi ferric sulfate
serta dilakukan variasi sampel dimana sampel di-roasting pada temperatur 650°C
selama 2 jam. Variasi konsentrasi tiourea dilakukan pada 6, 8, dan 10gpl, untuk
variasi konsentrasi ferric sulfate dilakukan pada 5, 9, dan 11gpl. Parameter yang
dijaga tetap yakni pH 2, temperatur 25°C, kecepatan agitasi 400 rpm, dan 20% solid
dan dilakukan pengambilan sampel setiap 1 jam selama 6 jam.
Hasil karakterisasi diketahui bahwa head grade sebesar 2,37 ppm Au.
Karakterisasi LECO menghasilkan data kandungan sulfur dan karbon pada sampel
sebesar 0,22 % dan <0,01 % untuk sampel yang tidak di-roasting, 0,12 % dan
<0,01% untuk sampel yang telah di-roasting. Persen ekstraksi yang diperoleh pada
variasi konsentrasi tiourea menurun seiring dengan peningkatan konsentrasi, hal ini
dapat terjadi karena ketidakmampuan tiourea dalam melindi tanpa penambahan
oksidator. Persen ekstraksi tertinggi diperoleh pada konsentrasi tiourea 10gpl pada
jam ke-4 sebesar 25,5%. Persen ekstraksi yang diperoleh pada variasi konsentrasi
ferric sulfate mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan konsentrasi ferric
sulfate. Perolehan persen ekstraksi tertinggi terjadi pada konsentrasi 11gpl sebesar
86,13 % pada jam ke-6. Pada sampel yang telah di-roasting, pelindian berjalan
dengan cepat dan konsentrasi tertinggi diperoleh pada jam ke-3 sebesar 86,93%.
Kondisi optimum untuk pelindian tiourea yakni menggunakan sampel
yang telah di-roasting 10 gpl tiourea, 11gpl ferric sulfate, pH 2, kecepatan agitasi
400 rpm, temperatur 25°C, dan 20% solid.
Kata kunci: Pelindian, Tiourea, Ferric sulfate, Roasting, Konsentrasi
v
ABSTRACT
Gold ore is generally leached using cyanide or known as the cyanidation
process, but the use of cyanide has a toxic effect on the environment and living
things because of the cyanide gas produced in the cyanidation process. Leaching
with thiourea is a more environmentally friendly alternative to cyanide. This study
aims to determine the effect of thiourea concentration, ferric sulfate concentration
(Fe2(SO4)3) as an oxidizing agent, and pre-treatment roasting on the percentage
of gold extraction.
The ore used comes from PT. Antam Tbk. Site Arinem Papandayan Garut.
Head grade characterization was carried out using fire assays and carbon and
sulfur were carried out using LECO. This research was carried out by varying the
concentration of thiourea and ferric sulfate concentrations and the samples were
roasted at 650°C for 2 hours. Variation of thiourea concentrations was carried out
at 6, 8 and 10gpl, for variations of ferric sulfate concentrations carried out at 5, 9
and 11gpl. The parameters that were kept constant were pH 2, temperature 25°C,
agitation speed of 400 rpm, and 20% solids and samples were taken every 1 hour
for 6 hours.
From the characterization results it is known that the head grade is 2.37
ppm Au. LECO characterization yielded data on sulfur and carbon content in
samples of 0.22% and <0.01% for samples that were not roasted, 0.12% and
<0.01% for samples that had been roasted. The percentage extraction obtained at
various concentrations of thiourea decreased with increasing concentration, this
could be due to the inability of thiourea to leach without the addition of an oxidizing
agent. The highest percentage of extraction was obtained at a concentration of
10g/L thiourea at the 4th hour of 25.5%. The percentage of extraction obtained at
various ferric sulfate concentrations increased with the increase in ferric sulfate
concentration. The highest percent extraction gain occurred at 11gpl concentration
of 86.13% at the 6th hour. In the roasted samples, leaching proceeded quickly and
the highest concentration was obtained at the 3rd hour of 86.93%.
The optimum conditions for thiourea leaching were using samples that had
been roasted 10 gpl thiourea, 11 gpl ferric sulfate, pH 2, agitation speed of 400
rpm, temperature of 25°C, and 20% solids.
Keywords: Leaching, Thiourea, Ferric sulfate, Roasting, concentration

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Leaching, Thiourea, Ferric sulfate, Roasting, concentration
Subjects:	T Technology > T Technology (General)
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	22 Nov 2023 01:27
Last Modified:	22 Nov 2023 01:27
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/38181

Actions (login required)

View Item