EVALUASI PAHAT PDC PADA OPERASI PEMBORAN TRAYEK 8.5” SUMUR LA5-FN#1, L5A-FN#2, L5A-FN#3 UNIT BISNIS PERTAMINA EP LIMAU SUMATERA SELATAN

RUDINI FONATABA, LUCKY (2011) EVALUASI PAHAT PDC PADA OPERASI PEMBORAN TRAYEK 8.5” SUMUR LA5-FN#1, L5A-FN#2, L5A-FN#3 UNIT BISNIS PERTAMINA EP LIMAU SUMATERA SELATAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (164kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR_ISI,_GRAFIK,_TABEL.pdf

Download (93kB) | Preview
[img]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (84kB) | Preview

Abstract

Pemboran pada sumur L5A-FN#1, L5A-FN#2, dan L5A-FN#3 trayek 8.5” pada formasi Talang Akar (TAF) lapangan Limau Niru Pertamina EP Prabumulih dengan kedalaman yang berkisar antara 495 – 1820 meter yang umumnya memiliki jenis batuan Shale, Siltstone dan sandstone dengan sisipan Limestone dan coal yang memiliki tingkat kekerasan batuan yang sedang hingga keras sesuai dengan skala kekerasan batuan, Skala Mohs. Faktor kekerasan batuan ini dapat digunakan menjadi dasar dalam penggunaan pahat PDC (Polycristalline diamond Compact) dalam operasi pemboran pada sumur-sumur di atas. Pemakaian pahat bor lainnya seperti Rolling Cutter bit, Drag bit, dan Diamond bit untuk menembus formasi Talang Akar dengan tingkat kekerasan batuan yang keras tidaklah begitu efektif karena akan mengakibatkan kerusakan pahat yang lebih cepat dengan demikian perlu adanya Tripping Time (waktu cabut dan masuk rangkaian bor) maupun problem pemboran lainnya. Hal ini akan memberikan Drilling Time yang tinggi dan berdampak pada biaya pemboran (Drilling Cost) yang mahal. Solusi dalam pemilihan pahat PDC yang tepat untuk pengeboran sumur lainnya yang baru pada lapangan Limau agar mendapat laju pemboran (ROP) yang optimum dapat digunakan 2 metode analisa, yaitu metode cost per foot dan metode specific energy. Dari kedua metode ini diharapkan mendapatkan pahat PDC yang optimal yaitu tidak memiliki specific energy yang tinggi (energi yang dibutuhkan bit untuk menembus lapisan batuan) dan mempunyai cost per foot yang paling murah. Tentunya tidak terlepas dari faktor mekanis, yaitu weight on bit (WOB), kecepatan putar rangkaian (RPM) serta faktor lumpur dan hidrolikanya, sedangkan untuk mengevaluasi kerusakan pahat PDC dilakukan analisa ketumpulan pahat (Dull Grading Analysist)dengan indikator batasan IADC (International Association of Drilling Contractor). Pahat yang dievaluasi terdiri dari 3 merk pahat PDC, yaitu merk Chuankee S/N 1612762 dengan kode IADC GS 505 ukuran cutter 19 mm, merk Chuankee S/N 16122762 dengan kode IADC GS 505 ukuran cutter 13 mm, dan merk Security S/N 62969. Dari hasil evaluasi pengunaan pahat PDC ketiga sumur didapatkan pahat yang cocok untuk trayek lubang 8.5”, yaitu pahat Chuankee dengan tipe GS 505 S/N 1612762 dengan harga cost per foot termurah sebesar 11.66 $/ft, memiliki specific energy 8228.28 in–lb/in3, serta menghasilkan ROP sebesar 30.35 m/hrs. Jenis pahat PDC tipe tersebut dapat direkomendasikan untuk digunakan dalam operasi pemboran sumur-sumur baru pada lapangan Limau Niru formasi Talang Akar (TAF).

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 16 Jun 2016 01:58
Last Modified: 16 Jun 2016 01:58
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3791

Actions (login required)

View Item View Item