ANALISIS NILAI KEHILANGAN BATUBARA PADA OPERASI PRODUKSI DI RUN OF MINE (ROM) STOCK SOUTH BLOK 1 DAN SOUTH BLOK 2 DI TAMBANG BATUBARA PT.TRUBAINDO COAL MINING, KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR

THOLAN, ADRIAN TJANDI RIO’ (2023) ANALISIS NILAI KEHILANGAN BATUBARA PADA OPERASI PRODUKSI DI RUN OF MINE (ROM) STOCK SOUTH BLOK 1 DAN SOUTH BLOK 2 DI TAMBANG BATUBARA PT.TRUBAINDO COAL MINING, KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyajarta.

[thumbnail of 1_COVER_SKRIPSI.PDF] Text
1_COVER_SKRIPSI.PDF

Download (119kB)
[thumbnail of 2_LEMBAR_PENGESAHAN.PDF] Text
2_LEMBAR_PENGESAHAN.PDF

Download (169kB)
[thumbnail of 3_ABSTRAK_ATAU_RINGKASAN.PDF] Text
3_ABSTRAK_ATAU_RINGKASAN.PDF

Download (12kB)
[thumbnail of 4_DAFTAR_ISI.PDF] Text
4_DAFTAR_ISI.PDF

Download (16kB)
[thumbnail of 5_DAFTAR_PUSTAKA.PDF] Text
5_DAFTAR_PUSTAKA.PDF

Download (117kB)
[thumbnail of DRAFT_SKRIPSI.PDF] Text
DRAFT_SKRIPSI.PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

RINGKASAN
Dalam menjalankan proses pertambangan, pencapaian hasil yang maksimal
tercapai bila proses perencanaan dilaksanakan dengan baik. Proses pertambangan
yang tidak dilakukan secara baik dengan kendala-kendala di lapangan akan
menimbulkan keruguian bagi perusahaan. Salah satu contoh kerugiannya adalah
Kehilangan batubara. Nilai Kehilangan batubara merupakan nilai selisih antara hasil
dari proses penimbangan dengan hasil pengukuran aktual dalam jangka waktu
tertentu. Berdasarkan data perusahaan, nilai kehilangan batubara yang ada di
perusahan sepanjang tahun 2023 mencapai lebih dari 2%, yang mana nilai tersebut
melebihi batas toleransi perusahaan. Nilai ini menjadi suatu permasalahan
diperusahaan disebabkan adanya nilai batubara yang melebihi 2% dan tidak diketahui
penyebabnya. Maka dari itu diperlukan penelitian untuk menganalisa faktor
kehilangan batubara.
Dari hasil analisa di lapangan, ditemukan faktor yang bisa menyebabkan
terjadinya kehilangan batubara mulai dari proses penimbangan, pengelolaan ROM,
dan proses pengukuran dan perhitungan survey. Faktor-faktor tersebut memiliki
potensi masing-masing untuk menimbulkan kehilangan batubara melalui proses
produksi batubara yang ada.
Dari hasil analisa faktor penimbangan, diperoleh hasil selisih antara 2
timbangan di masing-masing ROM yang menyebabkan timbulnya nilai kehilangan
batubara. Dari hasil perhitungan, nilai kehilangan batubara yang ditumbulkan pada
masing-masing ROM bernilai 2.750 ton untuk SB1, -1.539 ton untuk SB2, dan 284
ton untuk port Bunyut. Selain itu dari hasil pengukuran masing-masing timbangan,
diperoleh kesimpulan untuk nilai akurasi berada di bawah 98% dan presisi ditiap
timbangan berada di atas nilai 2% sehingga membutuhkan perbaikan.
Dalam faktor pengelolaan ROM, metode dan komponen pendukung ROM
menjadi hal yang harus diperhatikan. Dari hasil pengamatan di lapangan, terdapat
komponen ROM yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. Selain itu, penerapan
metode LIFO sangan berpengaruh dalam menimbulkan kehilangan batubara sehingga
menjadi hal yang harus diperbaiki.
Dalam proses perhitungan dan pengukuran survey, terdapat kesalahan dalam
penentuan boundary sehingga mempengaruhi perhitungan stock coal. Dari hasil
perhitungan nilai cut stock coal di bulan April, tercatat nilai cut 1.865 ton untuk SB1
dan 118 ton untuk SB2. Nilai cut ini merupakan nilai stock coal yang berapa dibawa
base hasil permodelan. Sehingga menyebabkan kekeliruan dalam penentuan nilai
stock di bulan April.
SUMMARY
In carrying out the mining process, maximum results are achieved if the
planning process is carried out well. Mining processes that are not carried out
properly and encounter obstacles in the field will cause losses for the company. One
example of a loss is Loss coal. Mark Coal loss is the value of the difference between
the results of the weighing process and the actual measurement results within a
certain period of time. Based on company data, the value of coal losses in the
company throughout 2023 will reach more than 2%, which exceeds the company's
tolerance limit. This value is a problem in the company because the coal value
exceeds 2% and the cause is unknown. Therefore, research is needed to analyze coal
loss factors.
From the results of field analysis, factors were found that could cause coal
loss, starting from the weighing process, ROM management, and survey
measurement and calculation processes. These factors each have the potential to
cause coal loss through the existing coal production process.
From the results of the weighing factor analysis, the difference between the 2
scales in each ROM was obtained which resulted in the coal loss value. From the
calculation results, the value of coal loss incurred in each ROM is 2,750 tons for
SB1, -1,539 tons for SB2, and 284 tons for port Bangut. Apart from that, from the
measurement results of each scale, it was concluded that the accuracy value was
below 98% and the precision for each scale was above 2%, thus requiring
improvement.
In ROM management factors, ROM supporting methods and components are
things that must be considered. From the results of observations in the field, there are
ROM components that do not comply with existing regulations. Apart from that, the
application of the LIFO method is very influential in causing coal loss so it is
something that must be corrected.
In the process of calculations and measurements survey, there is an error in
the determination boundary thus affecting the calculations stock coal. From the
results of the value calculation cut stock coal in April, recorded valuecut 1,865 tons
for SB1 and 118 tons for SB2. Markcut this is a valuestock coal how much is brought
base modeling results. Thus causing confusion in the determination of valuestock in
April.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 25 Sep 2023 08:33
Last Modified: 25 Sep 2023 08:33
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/37685

Actions (login required)

View Item View Item