Fernata Putra, Bintang (2015) GEOLOGI DAN STUDI ALTERASI HIDROTERMAL FORMASI MANDALIKA, DAERAH SRABAH DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BENDUNGAN, KABUPATEN TRENGGALEK, PROVINSI JAWA TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (19kB) | Preview |
Abstract
Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam wilayah Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis terletak pada koordinat UTM 573098 - 582632 mE dan 9111722 - 9120216 mN, zona UTM 49S lembar Tulungagung dan Madiun dengan skala 1: 20.000. Luas daerah penelitian yaitu 80,75 km² dengan panjang 8,5 km dan lebar 9,5 km. Secara fisiografi daerah penelitian termasuk dalam zona Pegunungan Selatan Jawa Timur. Pola pengaliran daerah penelitian terdiri dari empat pola diantaranya radial (RD), sub-dendritik (SD), rectangular (RT) dan pola penyimpangan aliran berupa pembelokan sungai secara tiba-tiba (PS). Berdasarkan analisa deskriptif dari morfologi bentang alam yang ada, daerah penelitian dibagi menjadi empat bentukan asal yaitu fluvial, karst, struktural dan vulkanik. Dan dibagi menjadi tujuh bentuklahan yaitu Dataran Aluvial (F1), Tubuh Sungai (F2), Gosong Sungai (F3), Dataran Aluvial Karst (K1), Perbukitan Karst (K2), Perbukitan Homoklin (S1) dan Perbukitan Vulkanik (V1). Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan analisa laboratorium, daerah penelitian dapat dibagi menjadi lima satuan litostratigrafi tidak resmi dengan urutan dari tua ke muda sebagai berikut: Satuan lava Mandalika (Oligosen Akhir-Miosen Awal, Samodra dkk, 1992), Satuan breksi Mandalika (Oligosen Akhir-Miosen Awal, Samodra dkk, 1992), Satuan batupasir Jaten (Miosen Tengah, Samodra dkk, 1992), Satuan batugamping Wonosari (Miosen Tengah-Miosen Akhir, N12-N17) dan Satuan endapan aluvial (Holosen-Resen). Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari struktur kekar terisi mineral, kekar berpasangan terisi mineral, kekar berpasangan tak terisi mineral, sesar mendatar Gayam dan sesar mendatar Brongkal. Struktur tersebut mempunyai arah tegasan barat laut-tenggara (NW-SE). Potensi geologi positif yaitu adanya mata air, penambangan dan pengolahan emas, lava andesit dan batugamping kristalin. Lalu potensi geologi negatif berupa gerakan tanah (tipe earth flow) dan kerusakan singkapan geologi. Karakteristik alterasi dan mineralisasi pada daerah penelitian tergolong mineralisasi tipe epitermal sulfida rendah, dengan tiga zona alterasi yang ditemukan di daerah penelitian, yakni zona klorit-kalsit, zona smektit-illit dan zona tidak teralterasi dengan suhu pembentukan mineral 130º-300º C dan pH 4-6.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 09 May 2016 03:19 |
Last Modified: | 09 May 2016 03:19 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/372 |
Actions (login required)
View Item |