PENDUGAAN KEBERADAAN AKUIFER AIRTANAH PADA DAERAH GF3 DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER BERDASARKAN NILAI RESISTIVITAS BATUAN

BADARUDDIN, SYAHRUL (2023) PENDUGAAN KEBERADAAN AKUIFER AIRTANAH PADA DAERAH GF3 DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER BERDASARKAN NILAI RESISTIVITAS BATUAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyajarta.

[thumbnail of Abstrak_115190046_Syahrul Badaruddin.pdf] Text
Abstrak_115190046_Syahrul Badaruddin.pdf
Download (566kB)
[thumbnail of Daftar Isi_115190046_Syahrul Badaruddin.pdf] Text
Daftar Isi_115190046_Syahrul Badaruddin.pdf
Download (76kB)
[thumbnail of Full Skripsi_115190046_Syahrul Badaruddin.pdf] Text
Full Skripsi_115190046_Syahrul Badaruddin.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (13MB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan_115190046_Syahrul Badaruddin.pdf] Text
Lembar Pengesahan_115190046_Syahrul Badaruddin.pdf
Download (122kB)
[thumbnail of Cover_115190046_Syahrul Badaruddin.pdf] Text
Cover_115190046_Syahrul Badaruddin.pdf
Download (137kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka_115190046_Syahrul Badaruddin.pdf] Text
Daftar Pustaka_115190046_Syahrul Badaruddin.pdf
Download (575kB)

Abstract

v
ABSTRAK
PENDUGAAN KEBERADAAN AKUIFER AIRTANAH PADA DAERAH
GF3 DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK
KONFIGURASI SCHLUMBERGER BERDASARKAN NILAI
RESISTIVITAS BATUAN
SYAHRUL BADARUDDIN
115.190.046
Penelitian dilakukan di daerah GF 3, Jawa Timur di sekitar Gunung Raung yang
terletak pada koordinat 7º45’15”–8º43’2” LS dan 113º38’10” BT. Pengukuran
dilakukan pada tanggal 13 November hingga 19 November 2020 menggunakan
metode geolistrik konfigurasi schlumberger dengan alat berupa Ares, gps, kompas
geologi dan peralatan lainnya. Penelitian ini memiliki 25 titik pengukuran dengan
luas kavling sebesar 14x10 km yang memiliki panjang lintasan 600 m dengan jarak
antar titik pengukuran 715 m hingga 2,9 km.
Pengolahan data geolistrik konfigurasi schlumberger dilakukan berdasarkan
data sekunder yang diolah menggunakan software IP2Win dengan error kurang dari
10% sehingga menghasilkan curva matching berisi nilai resistivitas, ketebalan dan
kedalaman litologi yang kemudian dilakukan pembuatan peta kedalaman, peta
ketebalan akuifer, peta resistivitas dan profil 1D, korelasi 2D dan pemodelan 3D
untuk menggambarkan keberadaan dan arah aliran akuifer. Penelitian ini juga
menggunakan data neraca air untuk mengetahui kondisi surplus dan defisit di
daerah penelitian.
Berdasarkan hasil analisis batuan yang berperan sebagai akuifer adalah
batupasir yang memiliki nilai resistivitas antara 20 Ωm hingga 50 Ωm. Berdasarkan
kedalaman akuifer dibagi menjadi 2 yaitu akuifer dangkal berada pada kedalaman
5 hingga 40 meter dan akuifer dalam yang berada pada kedalaman 40 hingga 120
meter dengan arah aliran akuifer dari baratlaut-tenggara. Titik yang
direkomendasikan untuk dibor adalah titik 6, 7, 9 dan 13 untuk akuifer dangkal dan
titik 3, 5, 8, 9 dan 14 untuk akuifer dalam Berdasarkan grafik neraca air menunjukan
keadan surplus sehingga daerah penelitian memiliki jumlah cadangan airtanah yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap air bersih.
Kata Kunci : Akuifer, airtanah, geolistrik, schlumberger, Banyuwangi, neraca air
vi
ABSTRACT
ESTIMATION OF THE EXISTENCE OF GROUNDWATER AQUIFERS IN
THE GF3 AREA USING GEOELECTICAL METHOD SCHLUMBERGER
CONFIGURATION BASED ON ROCK RESISTIVITY VALUES
SYAHRUL BADARUDDIN
115.190.046
This research took in the GF 3 area, East Java around Mount Raung which
is located at the coordinates 7º45'15”–8º43'2" LS and 113º38'10" E. This research
has been done from 13 November to 19 November 2020 using the Schlumberger
configuration geoelectric method with tools such as Ares, GPS, geological compass
and other equipment. This study has 25 measurement points with a plot area of
14x10 km which has a track length of 600 m with a distance between measurement
points is 715 m to 2.9 km.
Geoelectrical data processing of the Schlumberger configuration is based
on secondary data which is processed using IP2Win software with an error of less
than 10% resulting in a matching curve containing resistivity, thickness and
lithology depth values which is then carried out by making depth maps, aquifer
thickness maps, resistivity maps and 1D profiles, correlations 2D and 3D modeling
to describe the presence and direction of aquifer flows. This study also uses water
balance data to determine surplus and deficit conditions in the research area.
Based on the results of rock analysis which acts as an aquifer is sandstone
which has a resistivity value between 20 Ωm to 50 Ωm. Based on the depth of the
aquifer, it is divided into 2, namely shallow aquifer at a depth of 5 to 40 meters and
deep aquifer at a depth of 40 to 120 meters with the direction of aquifer flow from
the northwest-southeast. The recommended points for drilling are points 6, 7, 9 and
13 for shallow aquifers and points 3, 5, 8, 9 and 14 for deep aquifers. Based on the
water balance, it shows a surplus so that the research area has sufficient reserves
of groundwater to meet the community's need for clean water.
Keywords: Aquifer, groundwater, geoelectric, schlumberger, Banyuwangi, water
balance

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Aquifer, groundwater, geoelectric, schlumberger, Banyuwangi, water balance
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 12 Jul 2023 08:11
Last Modified: 12 Jul 2023 08:11
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/36404

Actions (login required)

View Item View Item