GEOLOGI DAN HUBUNGAN KENAIKAN ELEVASI AIR SUMP DAN ANALISIS LERENG DISPOSAL DAERAH SEBAMBAN BARU, KECAMATAN SUNGAI LOBAN, KABUPATEN TANAH BUMBU, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

FIRSTANANDA, MUHAMMAD HAIDARHANDIG (2023) GEOLOGI DAN HUBUNGAN KENAIKAN ELEVASI AIR SUMP DAN ANALISIS LERENG DISPOSAL DAERAH SEBAMBAN BARU, KECAMATAN SUNGAI LOBAN, KABUPATEN TANAH BUMBU, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Abstrak_111180029_Muhammad Haidarhandig Firstananda.pdf] Text
Abstrak_111180029_Muhammad Haidarhandig Firstananda.pdf

Download (418kB)
[thumbnail of Cover_111180029_Muhammad Haidarhandig Firstananda.pdf] Text
Cover_111180029_Muhammad Haidarhandig Firstananda.pdf

Download (506kB)
[thumbnail of Daftar Isi_111180029_Muhammad Haidarhandig Firstananda.pdf] Text
Daftar Isi_111180029_Muhammad Haidarhandig Firstananda.pdf

Download (414kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka_111180029_Muhammad Haidarhandig Firstananda.pdf] Text
Daftar Pustaka_111180029_Muhammad Haidarhandig Firstananda.pdf

Download (420kB)
[thumbnail of Halaman Persetujuan_111180029_Muhammad Haidarhandig Firstananda.pdf] Text
Halaman Persetujuan_111180029_Muhammad Haidarhandig Firstananda.pdf

Download (65kB)
[thumbnail of Skripsi Full_111180029_Muhammad Haidarhandig Firstananda.pdf] Text
Skripsi Full_111180029_Muhammad Haidarhandig Firstananda.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (44MB)

Abstract

ii
ABSTRAK
Daerah penelitian merupakan area pertambangan batubara yang secara
administrasi berada di daerah Sebamban Baru, Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten
Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Metode penambangan yang digunakan
yaitu sistem penambangan terbuka (open PIT). Proses penambangan diawali dengan
aktivitas pengupasan material penutup lapisan batubara (overburden removal),
selanjutnya material tersebut diangkut dan dipindahkan kemudian dibuang dengan
cara ditumpahkan (dumping) pada lokasi tertentu di luar area PIT (disposal). Pada
lokasi penelitian, disposal berada di atas area bekas PIT yang sudah selesai ditambang
dan dalam kondisi yang tergenang oleh air sehingga membentuk suatu kolam tambang
(sump). Proses dumping dilakukan dengan cara menumpahkan material overburden
selanjutnya didorong kearah sump menggunakan alat berat sehingga terbentuk lereng
pada bagian ujung disposal (lereng disposal). permasalahannya adalah aktivitas
dumping yang dilakukan secara terus-menerus kedalam sump dapat menyebabkan
berkurangnya volume sump sehingga tidak menutup kemungkinan akan
mengakibatkan naiknya ketinggian permukaan air kolam tambang (kenaikan elevasi
air sump) yang dapat mempengaruhi kestabilan lereng disposal.
Metode yang digunakan berupa studi pustaka, pemetaan geologi permukaan,
analisis geomorfologi, analisis pola pengaliran, analisis struktur geologi, analisis
stratigrafi yang meliputi analisis petrografi dan mikrofosil, serta pembuatan
penampang profil. Kajian mengenai kestabilan lereng disposal dilakukan dengan
memasukkan data material properti serta dianalisis menggunakan prinsip dasar metode
kesetimbangan batas (limit equilibrium method) dengan asumsi menurut Morgenstern-
Price, selanjutnya analisis lereng disposal dilakukan menggunakan program Slide
v6.0.
Berdasarkan analisis pola pengaliran, daerah penelitian dipengaruhi oleh
kontrol struktur minor regional dan topografi, mengalir pada daerah dengan batuan
resistensi rendah dengan ukuran butir halus. Berdasarkan analisis geomorfologi,
daerah penelitian didominasi oleh morfologi berupa dataran yang dipengaruhi oleh
proses-proses eksogen dan aktivitas manusia. Secara stratigrafi, daerah penelitian
merupakan bagian dari Formasi Warukin yang berumur Miosen Awal-Miosen Akhir
(N7-N17), serta diendapkan pada lingkungan back-barrier. Pengaruh struktur geologi
pada daerah penelitian dimanifestasikan oleh struktur berupa face cleat batubara yang
memiliki arah tegasan utama tenggara-barat laut. Kestabilan lereng disposal
dipengaruhi oleh bidang keruntuhan akibat weak layer, beban yang diberikan oleh 2
alat berat diatas disposal dan beban gempa, serta tekanan air pori terhadap lereng
disposal yang dipengaruhi berat jenis air sump. Hubungan antara kenaikan elevasi air
sump dan analisis lereng disposal yaitu pada kenaikan elevasi air sump 1 meter lereng
disposal dianggap tidak aman, sedangkan pada kenaikan elevasi air sump 2-5 meter
lereng disposal dianggap aman dengan mempertimbangkan probability failure.
Potensi geologi yang terdapat pada daerah penelitian memiliki dampak yang positif
bagi manusia namun berdampak negatif terhadap ekosistem.
Kata Kunci: Asam-asam, Disposal, Lereng, Sump, Warukin

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Asam-asam, Disposal, Lereng, Sump, Warukin
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 16 Jun 2023 04:18
Last Modified: 16 Jun 2023 04:18
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/35972

Actions (login required)

View Item View Item