KAJIAN PENERAPAN METODE TRIM BAYANGAN PADA OPERASI PELEDAKAN DI TAMBANG BIJIH TEMBAGA PT. NEWMONT NUSA TENGGARA DI BATU HIJAU SUMBAWA BARAT

SETYO ADI, ANANTO (2011) KAJIAN PENERAPAN METODE TRIM BAYANGAN PADA OPERASI PELEDAKAN DI TAMBANG BIJIH TEMBAGA PT. NEWMONT NUSA TENGGARA DI BATU HIJAU SUMBAWA BARAT. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of ring.pdf]
Preview
Text
ring.pdf

Download (24kB) | Preview

Abstract

Trim bayangan adalah suatu metode peledakan terkendali yang dilakukan
pada peledakan produksi yang bertujuan membuat rata permukaan bidang bebas
pada peledakan trim sehingga pada peledakan trim penentuan burden dapat sesuai
dengan rancangan di PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT). Peledakan trim
adalah peledakan yang dilakukan setelah peledakan produksi dilakukan.
Peledakan trim merupakan peledakan yang berhubungan langsung dengan dinding
sehingga bahan peledak yang diisikan dalam setiap lubang ledak lebih sedikit bila
dibandingkan dengan jumlah isian bahan peledak yang diisikan pada peledakan.
Operasi pemboran dilakukan menggunakan mesin bor DM-HD Ingersoll
Rand dengan diameter 311,15 mm (12 ¼"), sedangkan mata bor yang digunakan
jenis tricone bit. Pola pemboran yang digunakan adalah pola pemboran selangseling
(staggered pattern) dengan arah pemboran tegak. Pola pemboran pada trim
bayangan yang digunakan di pit Batu Hijau ini dibagi menjadi 9 domain
(pembagian daerah yang mempunyai karakterisktik batuan yang hampir sama)
yaitu domain 1 spasi yang digunakan 4,75 m, domain 2 spasi yang digunakan 4,75
m, domain 3 spasi yang digunakan 3,75 m, domain 4 spasi yang digunakan 3,75
m, domain 5 spasi yang digunakan 3,25, domain 6 spasi yang digunakan 3,25 m,
domain 7 spasi yang digunakan 3,25 m, domain 8 spasi yang digunakan 3,25 m,
dan domain 9 spasi yang digunakan 3,25. Bahan peledak yang diisikan sebesar
150 kg untuk setiap lubang peledakan.
Bahan peledak yang diisikan untuk setiap lubang ledak pada trim
bayangan adalah sama untuk seluruh domain, maka akan terjadi kurangnya bahan
peledak yang digunakan ataupun kelebihan bahan peledak. Pada peledakan
dengan rancangan 10,5 m x 9,5 m dengan isian bahan peledak per lubang
830 kg didapatkan rekahan sepanjang 5,12 m pada batuan lunak. Pada batuan
medium yang menggunakan rancangan 8,5 m x 7,5 m dengan bahan peledak yang
diisikan per lubang sebanyak 830 kg didapatkan rekahan sepanjang 4,68 m.
Sedangakan pada batuan keras yang menggunakan rancangan 7,5 m x 6,5 m
dengan bahan peledak diisikan per lubang sebanyak 912 kg didapatkan rekahan
sepanjang 3,47 m.
Untuk mendapatkan rekahan yang sesuai maka digunakan penambahan
atau pengurangan bahan peledak dengan tidak merubah rancangan. Untuk domain
1 bahan peledak yang digunakan sebesar 160 kg. Untuk domain 2 bahan peledak
yang digunakan sebesar 310 kg. Untuk domain 3 bahan peledak yang digunakan
sebesar 290 kg, Untuk domain 4 bahan peledak yang digunakan sebesar 130 kg.
Untuk domain 5 bahan peledak yang digunakan sebesar 190 kg. Untuk domain 6
bahan peledak yang digunakan sebesar 280 kg. Untuk domain 7 bahan peledak
yang digunakan sebesar 100 kg. Untuk domain 8 bahan peledak yang digunakan
sebesar 180 kg m, Untuk domain 9 bahan peledak yang digunakan sebesar 270 kg

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 09 Jun 2016 02:00
Last Modified: 09 Jun 2016 02:00
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3344

Actions (login required)

View Item View Item