FIRDAUS, RAYHAN FASYA (2023) PENGARUH MILK TEA ALLIANCE TERHADAP ISU DEMOKRASI DI MYANMAR MELALUI TWITTER TAHUN 2021. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Text
1. SKRIPSI_RAYHAN FASYA FIRDAUSI_151190101_2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
Text
2. ABSTRAK_SKRIPSI_RAYHAN FASYA FIRDAUSI_151190101_2023.pdf Download (223kB) |
|
Text
3. COVER_SKRIPSI_RAYHAN FASYA FIRDAUSI_151190101_2023.pdf Download (408kB) |
|
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN_RAYHAN FASYA FIRDAUSI_151190101_2023.pdf Download (583kB) |
|
Text
5. DAFTAR ISI_SKRIPSI_RAYHAN FASYA FIRDAUSI_151190101_2023.pdf Download (426kB) |
|
Text
6. DAFTAR PUSTAKA_SKRIPSI_RAYHAN FASYA FIRDAUSI_151190101_2023.pdf Download (696kB) |
Abstract
Kudeta militer yang terjadi di Myanmar yang dimulai pada Februari 2021
menimbulkan ketidakstabilan kondisi politik dan keamanan di Myanmar. Sejumlah
reaksi ditunjukkan oleh beberapa pihak, salah satunya adalah gerakan aktivisme
media sosial Milk Tea Alliance oleh masyarakat global. Dengan konsistensinya
mendukung demokrasi, gerakan ini berhasil membuat banyak pihak merespons,
salah satunya DK PBB yang pada 10 Maret 2021 mengeluarkan sikap menyerukan
pembalikan kudeta dan penghentian represi militer kepada pengunjuk rasa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Milk Tea Alliance dapat
mempengaruhi persepsi dan perilaku publik global tentang isu demokrasi di
Myanmar. Meminjam konsep Interaksionisme Simbolik milik Herbert Blumer,
penelitian ini menemukan bahwa Milk Tea Alliance dapat tersebar dan berpengaruh
melaui simbol yang dipertukarkan dan diinterprestasikan melalui tagar dan narasi
pada media sosial yang lalu membangun dan menuntun pada perilaku yang sama
mengenai ide demokrasi. Penelitian ini menggunakan mix-method, dengan
menggabungkan metode kuantitatif analisis isi dan metode kualitatif studi kasus.
Penelitian ini menemukan bahwa kata justice disepakati sebagai simbol yang
digunakan oleh masyarakat global yang menggunakan Twitter untuk memberikan
dukungan kepada demokrasi Myanmar. Simbol ini mengandung ide bahwa terjadi
ketidakadilan terhadap pemerintah demokrasi dan hak asasi masyarakat Myanmar
sejak kudeta junta militer terjadi pada 1 Februari 2021. Simbol yang mengandung
ide tersebut membingkai narasi dalam tweet yang dibuat oleh pengguna Twitter
sejak Februari-Juli 2021. Simbol tersebut juga mempengaruhi perilaku publik
global untuk mendukung gerakan Milk Tea Alliance, baik secara daring (melakukan
like, quote, dan retweet di Twitter) maupun secara luring (aksi demonstrasi dan
penggalangan dana).
Kata Kunci: MTA, simbol, ide, perilaku, masyarakat global
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 15 Mar 2023 07:39 |
Last Modified: | 15 Mar 2023 08:24 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/32872 |
Actions (login required)
View Item |