PENERAPAN PEDOMAN PEMBERITAAN RAMAH ANAK (ANALISIS ISI BERITA PEMERKOSAAN 13 SANTRIWATI DI BANDUNG DI MEDIA ONLINE DETIKCOM PERIODE DESEMBER 2021 – JANUARI 2022)

Fadhilah, Hasna (2023) PENERAPAN PEDOMAN PEMBERITAAN RAMAH ANAK (ANALISIS ISI BERITA PEMERKOSAAN 13 SANTRIWATI DI BANDUNG DI MEDIA ONLINE DETIKCOM PERIODE DESEMBER 2021 – JANUARI 2022). Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

	Text ABSTRAK.pdf Download (30kB)
	Text SKRIPSI - HASNA FADHILAH (153180126).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (81kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (447kB)
	Text JUDUL SKRIPSI.pdf Download (136kB)
	Text LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (183kB)

Abstract

Jumlah kasus kekerasan seksual anak di Indonesia yang dilaporkan setiap tahunnya
semakin meningkat. Faktor penyebab kekerasan seksual pada anak dikarenakan
mereka kelompok yang paling rentan, memiliki ketergantungan tinggi kepada orang
dewasa, adanya relasi kuasa dan kontrol antara pelaku dan korban dan kurangnya
pendidikan seks. Kasus kekerasan seksual selalu disorot media karena mampu
mendatangkan perhatian dari masyarakat luas. Fakta di lapangan menunjukkan
beberapa media ternyata masih belum sepenuhnya berpihak di sisi korban anak,
misalnya berita malah mengungkap identitas korban anak yang berpotensi
menambah trauma mereka. Padahal sudah ada pedoman yang mengatur mengenai
beritan ramah anak, salah satunya melalui Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
(PPRA). Salah satu kasus kekerasan seksual yang baru-baru ini terjadi adalah
pemerkosaan 13 santriwati di Bandung hingga hamil oleh gurunya. Penelitian ini
kemudian berusaha untuk melihat bagaimana isi pemberitaan kasus pemerkosaan
13 santriwati di Bandung di media detikcom. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
yang menggunakan metode analisis isi dengan menganalisis 94 berita di media
detikcom. Penelitian ini berfokus untuk melihat bagaimana penerapan Pedoman
Pemberitaan Ramah Anak dan kewajiban media berdasarkan teori pers tanggung
jawab sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan pemerkosaan 13
santriwati di Bandung di media detikcom sudah menenerapkan PPRA. Meski
begitu, beberapa berita masih menyebutkan identitas korban anak dan
pengungkapan identitas pelaku yang memiliki hubungan kekerabatan. Wartawan
juga masih menggunakan diksi-diksi disfemia yang sifatnya opini dengan tujuan
menarik perhatian pembaca. Secara penyajian informasi, pemberitaan detikcom
masih berfokus pada pelaku dan persoalan persidangan, tak banyak berita yang
diulas dari perspektif korban dan trauma yang dialaminya.
Keyword: kekerasan seksual anak, pemerkosaan, berita ramah anak, detikcom

Item Type:	Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords:	kekerasan seksual anak, pemerkosaan, berita ramah anak, detikcom
Subjects:	H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions:	Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User:	Eny Suparny
Date Deposited:	13 Mar 2023 07:07
Last Modified:	13 Mar 2023 07:08
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/32836

Actions (login required)

View Item