EVALUASI DAN UPAYA MENGATASI STUCK PIPE PADA PEMBORAN TRAYEK 8-1/2” DI SUMUR „TGA-04‟ LAPANGAN „TANGGULANGIN‟ LAPINDO BRANTAS INC

FEBRIYANDI DWI SAPUTRO, DIA (2016) EVALUASI DAN UPAYA MENGATASI STUCK PIPE PADA PEMBORAN TRAYEK 8-1/2” DI SUMUR „TGA-04‟ LAPANGAN „TANGGULANGIN‟ LAPINDO BRANTAS INC. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (210kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR IS1.pdf

Download (159kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (76kB) | Preview

Abstract

Sumur “TGA” lapangan “Y” LAPINDO BRANTAS INC mengalami permasalahan pipa terjepit yang terjadi pada kedalaman 2600 ftMD. Permasalahan ini memerlukan beberapa evaluasi agar permasalahan pipa terjepit dapat teratasi dan tidak terulang pada proses pemboran selanjutanya, sebab masalah pipa terjepit dapat mengganggu operasi pemboran dengan bertambah nya waktu operasi pemboran akan meningkatkan biaya operasi pemboran. Mekanisme jepitan dapat dianalisa dan dihitung dengan metode : Aspek lithologi batuan dengan menghitung Cation Exchange Capacity (CEC) untuk mengklasifikasi apakah shale bersifat swelling atau mudah runtuh. Aspek geometri lubang bor, apabila nilai dogleg survey melebihi dogleg severity akan menyebabkan key seat. Aspek susunan rangkaian pemboran dapat dilihat pada rangkaian pipa pemboran (drillstring) yang mempunyai diameter lebih besar (HWDP dan Drilling Motor) dari rangkaian drill pipe yang akan bersandar dan menempel pada dinding lubang pemboran tepatnya dalam mudcake. Hal yang dapat memperkuat kemungkinan mekanisme jepitan pada operasi pemboran adalah naiknya torsi yang cenderung bertambah dan adanya perubahan sudut secara mendadak dapat menyebabkan mudah runtuh nya formasi akibat rangkaian menggerus formasi sehingga guguran akan terkumpul didasar dinding lubang bor dan membentuk cutting bed. Aspek lumpur pemboran, apabila besarnya harga differential pressure pada kedalaman titik jepit sebesar (100-200 psi) maka sesuai dengan batas aman yang direkomendasikan. Perhitungan pengangkatan cutting dikatakan optimum apabila parameter Cutting Transport Ratio (Ft) lebih dari 90%, Cutting Concentration (Ca) kurang dari 5% dan Particle Bed Index (PBI) sama dengan atau lebih dari 1. Dari hasil perhitungan, nilai Cation Exchange Capacity (CEC) sebesar 29,23meq/100gr, indikasi jenis mineral shale adalah montmorillonite dan high illite dengan sifat fisik tidak mudah mengembang namun cukup mudah runtuh. Perhitungan dogleg survey melebihi dogleg severity dan menandakan tidak ix adanya keyseat. Terdapat differential pressure pada kedalaman titik jepit sebesar 382,6 psi sedangkan batas aman yang direkomendasikan yaitu sebesar 100-200 psi. Hasil perhitungan pengangkatan cutting pada trayek 8 ½” sudah optimum dengan harga Ft sebesar 89,03 %, Ca sebesar 0.689 % dan PBI sebesar 1. Berdasarkan aspek tersebut problem pipa terjepit masuk dalam kategori Differential pipe sticking Tarikan sebesar 145 k.lbs untuk membebaskan rangkaian masih dibawah tarikan maksimum yang direkomendasikan, yaitu sebesar 443299 lbs.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 08 Jun 2016 04:49
Last Modified: 08 Jun 2016 04:49
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3281

Actions (login required)

View Item View Item