GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG UNTUK ZONASI RAWAN TANAH LONGSOR DESA TERBAH DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BASUNONDO, GENTUR (2023) GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG UNTUK ZONASI RAWAN TANAH LONGSOR DESA TERBAH DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

Download (292kB)
[thumbnail of Daftar Isi.pdf] Text
Daftar Isi.pdf

Download (308kB)
[thumbnail of Halaman Pengesahan.pdf] Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (107kB)
[thumbnail of Skripsi Full.pdf] Text
Skripsi Full.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (47MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (408kB)
[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf

Download (294kB)

Abstract

ABSTRAK
Daerah penelitian secara administratif terletak di desa Terbah, kecamatan Patuk,
kabupaten Gunungkidul, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah ini sering terjadi
tanah longsor, dengan kejadian pergerakan massa tanah paling besar terjadi pada Desember
2017 yang menyebabkan tertutupnya badan jalan oleh massa tanah dan tujuh rumah warga
terancam rusak.
Metode penelitian yang digunakan adalah pemetaan geologi permukaan yang
didukung dengan analisis laboratorium berupa analisis petrografi, analisis mikropaleontologi,
dan analisis geologi teknik menggunakan metode kesetimbangan batas Morgenstern & Price
dengan kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb didikung bantuan perangkat lunak Slide 6.0 dan
ArcGis 10.4.1 lalu diklasifikasikan dengan klasifikasi faktor keamanan lereng menurut
Bowles,1979. Untuk zonasi rawan tanah longsor berdasarkan Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.
Geomorfologi daerah penelitian terdapat dua bentuk asal, yaitu bentuk asal fluvial
yang terdiri dari bentuk lahan dataran aluvial (F1) dan bentuk lahan tubuh sungai (F2), serta
bentuk asal struktural yang terdiri dari perbukitan struktural (S1), lereng struktural (S2), dan
lembah struktural (S3). Stratigrafi daerah penelitian terdiri tiga satuan batuan dari tua ke
muda, yaitu Satuan batupasir Kebobutak berumur Oligosen Akhir (N3 – N4), Satuan tuf
Semilir berumur Miosen Awal (N5), dan endapan aluvial berumur Holosen. Struktur geologi
yang ditemukan di daerah penelitian berupa satu struktur geologi sesar yaitu sesar mendatar
kanan Watugajah, dan juga tiga kekar berpasangan yaitu kekar gerus Terbah, kekar gerus
Serut, dan kekar tarik Hargomulyo. Potensi geologi di daerah penelitian dibagi menjadi
potensi positif berupa lahan pertanian yang subur, potensi wisata Luweng di desa Sampang,
jalur pendakian di desa Terbah, tambang batu konvensional di desa Serut, dan potensi negatif
berupa gerakan massa tanah di desa Hargomulyo dan Terbah. Analisis kestabilan lereng
enam lereng tanah didapatkan hasil empat lereng stabil (longsoran jarang terjadi) dengan FK
> 1,25 dan empat lereng labil (longsoran sering terjadi) dengan FK <1,07. Zonasi pergerakan
massa tanah di daerah penelitian dibagi dalam tiga zona, yaitu zona tingkat kerawanan tinggi
memiliki luas 4.619,799 m
2
atau 18,479%, zona tingkat kerawanan sedang memiliki luas
15.219,965 m
2
atau 74,85%, zona tingkat kerawanan rendah memiliki luas 5.160,236 m
2
atau
20,640%.
Kata Kunci : Kestabilan Lereng, Zonasi Rawan Tanah Longsor, Terbah

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kestabilan Lereng, Zonasi Rawan Tanah Longsor, Terbah
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 23 Feb 2023 03:35
Last Modified: 23 Feb 2023 03:35
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/32724

Actions (login required)

View Item View Item