Siwi, Risang Sembodo (2023) PERKEMBANGAN TANAH PADA FORMASI WATURANDA DENGAN PENGGUNAAN LAHAN HUTAN DAN TEGALAN DI DESA LEBAKWANGI, BANJARNEGARA, JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Text
3. COVER_SKRIPSI_RISANG SEMBODO SIWI_133180029.pdf Download (75kB) |
|
Text
5. DAFTAR ISI_SKRIPSI_RISANG SEMBODO SIWI_133180029.pdf Download (221kB) |
|
Text
6. DAFTAR PUSTAKA_SKRIPSI_RISANG SEMBODO SIWI_133180029.pdf Download (748kB) |
|
Text
1. FULL TEXT_SKRIPSI_RISANG SEMBODO SIWI_133180029.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
|
Text
2. ABSTRAK_SKRIPSI_RISANG SEMBODO SIWI_133180029.pdf Download (142kB) |
|
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN_SKRIPSI_RISANG SEMBODO SIWI_133180029.pdf Download (146kB) |
Abstract
iv
PERKEMBANGAN TANAH PADA FORMASI WATURANDA
DENGAN PENGGUNAAN LAHAN HUTAN DAN TEGALAN
DI DESA LEBAKWANGI, BANJARNEGARA, JAWA TENGAH
Oleh: Risang Sembodo Siwi
Dibimbing oleh: Mohammad Nurcholis dan Sari Virgawati
ABSTRAK
Tanah yang berkembang dari batuan Formasi Waturanda di Desa
Lebakwangi berasal dari aktivitas gunungapi tersier yang mengendap. Batuan
penyusunnya terdiri atas breksi vulkanik dan batupasir. Tujuan penelitian ini adalah
mengkaji tingkat perkembangan tanah, morfologi tanah, dan mengklasifikasikan
tanah pada Formasi Waturanda dengan penggunaan lahan hutan dan tegalan
berdasarkan Soil Taxonomy 2014, World Reference Base (WRB) 2015, dan
Klasifikasi Tanah Nasional (KTN) 2016. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan
morfologi tanah dan analisis sifat tanah pada profil yang ditentukan secara terpilih.
Pada profil tanah di lahan hutan memiliki dominasi tekstur lempung (49,04%-
56,46%), berat jenis 1,20-1,24 g/cm3
, berat volume 1,64-1,82 g/cm3
, pH (H2O)
4,05-4,68, pH (KCl) 3,42-3,55, pH K2SO4 4,52-4,58, C-Organik 1,47-2,29%, KPK
13,05-19,60 cmol(+)/kg, KPK-Lempung 15,02-31,13 cmol(+)/kg, dan kejenuhan
basa 24,35%-73,70%. Pada profil tanah di lahan tegalan memiliki dominasi tekstur
lempung (37,06%-62,60%), berat jenis 1,10-1,20 g/cm3
, berat volume 1,58-1,75
g/cm3
, pH (H2O) 4,32-4,54, pH (KCl) 3,49-3,65, pH K2SO4 4,23-4,63, C-Organik
0,96-1,66%, KPK 19,95-25,81 cmol(+)/kg, KPK-Lempung 28,99-63,60
cmol(+)/kg, dan kejenuhan basa 58,35%-95,43%. Kedua profil memiliki mineral
fraksi pasir total yang didominasi oleh opak (59%-75%), dan terdapat lapukan
mineral, augit, serta hipersten dalam jumlah yang sedikit. Tingkat perkembangan
tanah tahap transisi dan berkembang lemah pada profil tanah dengan penggunaan
lahan hutan, pada lahan tegalan tahap awal dan berkembang lemah. Klasifikasi
tanah menurut Soil Taxonomy, WRB, dan KTN untuk lahan hutan adalah Humic
Eutrudepts¸ Clayic Haplic Luvisols, dan Kambisol Eutrik, sedangkan pada
penggunaan lahan tegalan adalah Pachic Hapludolls, Clayic Haplic Luvisols, dan
Molisol Haplik.
Kata Kunci: Penggunaan Lahan, Formasi Waturanda, Morfologi Tanah,
Klasifikasi Tanah, Perkembangan Tanah
v
SOIL DEVELOPMENT IN THE WATURANDA FORMATION
WITH THE USE OF FOREST AND DRYLAND
IN LEBAKWANGI VILLAGE, BANJARNEGARA, CENTRAL JAVA
By: Risang Sembodo Siwi
Supervised by: Mohammad Nurcholis dan Sari Virgawati
ABSTRACT
Soil develops from the rocks of the Waturanda Formation in Lebakwangi
Village from sedimentary tertiary volcanic activity. The constituent rocks consist
of volcanic breccias and sandstones. The purpose of this study was to examine the
soil level of development, soil morphology, and classify the soil in the Waturanda
Formation with forest and dryland use according to the Soil Taxonomy 2014, World
Reference Base (WRB) 2015, and National Soil Classification (NSC) 2016. In this
study, morphological soil descriptions, and analysis of soil properties on profiles
was determined purposively. The soil profile from the topsoil to subsoil under the
forest land use was dominated of clay texture (49.04%-56.46%), particle density
1.20-1.24 g/cm3
, bulk density 1.64-1.82 g/cm3
, pH (H2O) 4.05-4.68, pH (KCl) 3.42-
3.55, pH K2SO4 4.52-4.58, C-Organic 1.47-2.29%, CEC 13.05-19.60 cmol(+)/kg,
CEC-Clay 15.02-31.13 cmol(+)/kg, and saturation base 24.35%-73.70%. The soil
profile on dryland was dominated of clay texture (37.06%-62.60%), particle density
1.10-1.20 g/cm3
, bulk density 1.58-1.75 g/cm3
, pH (H2O) 4.32-4.54, pH (KCl) 3.49-
3.65, pH K2SO4 4.23-4.63, C-Organic 0.96-1.66%, CEC 19.95-25.81 cmol(+)/kg,
CEC-Clay 28.99-63.60 cmol(+)/kg, and saturation base 58.35%-95.43%. Both
profiles were dominated total mineral sand fraction with opaque (59%-75%), and
weathered minerals, augite, and hypersthene in small amounts. Soil development
was in the intermediate stage and weakly developed on the soil profile with forest
land use, while for dryland with recent stage and weakly developed. Soil
classification according to Soil Taxonomy, WRB, and NSC for forest land is Humic
Eutrudepts, Clayic Haplic Luvisols, and Kambisol Eutrik, while for dryland use are
Pachic Hapludolls, Clayic Haplic Luvisols, and Molisol Haplik.
Keywords: Land Use, Waturanda Formation, Soil Morphology, Soil Classification,
Soil Development
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penggunaan Lahan, Formasi Waturanda, Morfologi Tanah, Klasifikasi Tanah, Perkembangan Tanah |
Subjects: | S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 10 Feb 2023 03:14 |
Last Modified: | 10 Feb 2023 03:14 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/32670 |
Actions (login required)
View Item |