Aisyah, Veti Nur (2022) MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH PADA FORMASI BATUAN YANG BERBEDA DI DESA PAGEDONGAN, BANJARNEGARA. Other thesis, UPN 'Veteran" Yogyakarta.
Text
(4)veti-pengesahan.pdf Download (161kB) |
|
Text
133180059-Veti-Skripsi Full.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
|
Text
(2)abstrak-veti.pdf Download (32kB) |
|
Text
(3)cover-veti.pdf Download (86kB) |
|
Text
(5)daftar isi-veti.pdf Download (40kB) |
|
Text
(6)daftar pustaka-veti.pdf Download (64kB) |
Abstract
MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH PADA FORMASI BATUAN
YANG BERBEDA DI DESA PAGEDONGAN, BANJARNEGARA
Oleh: Veti Nur Aisyah
Dibimbing oleh: Mohammad Nurcholis dan Djoko Mulyanto
ABSTRAK
Formasi batuan sebagai bahan induk tanah di Desa Pagedongan, Banjarnegara
menjadi faktor dalam pembentukan, perkembangan, dan pewarisan karakteristik
tanah. Tujuan penelitian ini adalah mengaji pengaruh formasi batuan yang berbeda
terhadap karakteristik morfologi tanah serta mengklasifikasikan tanah. Penelitian
ini menggunakan metode survei dengan menentukan titik pengamatan berdasarkan
perbedaan formasi batuan yaitu: 1. Formasi Peniron, 2. Formasi Ligung, dan 3.
Kompleks Batuan Basa dan Ultrabasa. Setiap formasi batuan dibuat 1 profil tanah
untuk diamati morfologi, sifat fisika dan kimia tanah secara lapangan, dilanjutkan
analisis di laboratorium. Analisis sifat fisik tanah terdiri atas: tekstur tanah dan
berat volume (BV) tanah. Adapun sifat kimia tanah terdiri atas: C-Organik, pH
tanah H2O dan KCl, K, Ca, Mg, Na tertukar, KPK, dan kejenuhan basa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tanah yang berkembang pada: 1. Formasi Peniron
dengan bahan induk andesit piroksen, 2. Formasi Ligung dengan bahan induk
andesit gunungapi, dan 3. Kompleks Batuan Basa dan Ultrabasa dengan bahan
induk metamorf skis, secara berturut-turut memiliki morfologi dengan horizon
diagnostik: epipedon umbrik dan endopedon argilik; epipedon molik dan
endopedon kambik; epipedon umbrik dan endopedon argilik. Klasifikasi tanah
menurut Taxonomy USDA secara berturut-turut adalah: 1. Typic Palehumults
Isohypertermic, 2. Pachic Humudepts Isohypertermic, dan 3. Typic Palehumults
Isohypertermic. Klasifikasi Tanah Nasional secara berturut-turut adalah: 1.
Podsolik Ortoksik, 2. Latosol Rodik, dan 3. Podsolik Ortoksik. Klasifikasi tanah
menurut World Reference Base for Soil secara berturut-turut adalah: 1. Loamic
Abruptic Alisols, 2. Neocambic Rhodic Luvisol, dan 3. Loamic Chromic Alisols.
Kesimpulan menunjukkan bahwa formasi batuan yang berbeda menyebabkan
adanya perbedaan pada morfologi dan klasifikasi tanah.
Kata Kunci: morfologi dan klasifikasi tanah, formasi batuan, bahan induk.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | morfologi dan klasifikasi tanah, formasi batuan, bahan induk. |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 09 Dec 2022 04:19 |
Last Modified: | 09 Dec 2022 04:19 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/31854 |
Actions (login required)
View Item |