Kadati, Martini S.H.D. (2015) STUDI MORFOLOGI TERUMBU KARANG DI PERAIRAN BATULAWANG, DESA KEMUJAN, KECAMATAN KARIMUNJAWA, KABUPATEN JEPARA, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
INTISARI & ABSTRACT MARTINI.pdf Download (77kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT The site of coral reefs in Batulawang waters, Kemujan Village, Karimunjawa District, Jepara Residence, Central Java Province is geographically located at coordinates 5 ° 40 ' - 5 ° 57' LS and 110 ° 4 ' - 110 ° 40 ' BT. The research consists of coral reefs mapping and their morphological forms. Coral reefs condition determined by calculating the percentage of the cover of living and dead corals, and also to identify their distribution patterns. The method used in this study are the line transect method and random probability sampling method. The line transect method used to delineate coral cover by pulling on a line along the scattered reefs. The track lines can be created by using a roll meter. Parameter that are used are currents, flows, tides, temperature, salinity, and the coral reefs cover condition at that time. Based on overlay result from temperature mapping, salinity map, and currents map with the map of coral reefs distribution, it is known that at the depth of 1 to 3 meters found a number of surviving acropora between dead coral reefs, at the depth 4 to 6 meters is more dominated by damaged coral such as Dead Coral Algae, Dead Coral, and Rubble. At the depth of more than 6 meters found surviving acropora coral species. The coral reefs that are more dominated by acropora species on the Batulawang waterfront indicate that their morphological form are fringing reefs. The coral reefs damage can be rehabilitated by creating an artificial reef and then it should be monitored regularl y every 3 months. Keywords: Batulawang waters, Coral reefs, Coral reefs morphology, Acropora, Fringing reefs INTISARI Komplek terumbu karang di Perairan Batulawang, Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat 5°40’ – 5°57’ LS dan 110°4’ – 110°40’ BT. Penelitian meliputi pemetaan kondisi terumbu karang dan bentuk morfologinya. Kondisi terumbu karang diketahui dengan cara menghitung persentase tutupan karang hidup dan mati, serta mengidentifikasi pola sebarannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain metode lintasan garis dan metode sampling probabilitas secara acak. Metode lintasan garis digunakan untuk pendeskripsian tutupan karang dengan cara menarik garis sepanjang bagian yang tersebar terumbu karang. Garis lintasan tersebut dapat dibuat menggunakan roll meter. Parameter yang digunakan antara lain gelombang, arus, pasang surut, suhu, salinitas, dan kondisi tutupan terumbu karang pada saat itu. Berdasarkan hasil overlay dari peta suhu, peta salinitas dan peta arus dengan peta sebaran terumbu karang maka diketahui bahwa pada kedalaman 1 sampai dengan 3 meter ditemui sejumlah Acropora yang masih hidup diantara terumbu karang yang sudah mati, untuk kedalaman 4 sampai 6 meter lebih didominasi oleh karang rusak diantaranya Dead Coral Algae, Dead Coral, dan Rubble. Pada kedalaman di atas 6 meter ditemui terumbu karang jenis Acropora yang masih hidup. Terumbu karang yang lebih didominasi oleh jenis Acropora pada tepi Perairan Batulawang menunjukkan bahwa bentuk morfologinya adalah karang tepi. Kerusakan terumbu karang dapat direhabilitasi dengan cara membuat terumbu karang buatan yang selanjutnya harus dilakukan monitoring secara berkala setiap 3 bulan se kali. Kata kunci: Perairan Batulawang, Terumbu karang, Morfologi terumbu karang, Acropora, Terumbu karang tepi
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
| Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment |
| Depositing User: | Ratna Sufiatin |
| Date Deposited: | 07 Jun 2016 04:48 |
| Last Modified: | 07 Jun 2016 04:48 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3141 |
Actions (login required)
 |
View Item |