OPTIMALISASI ALAT PENUNJANG TAMBANG TRACK STACKLE DALAM UPAYA PEMBERSIHAN TUMPAHAN BATUBARA DAN OVERBURDEN DARI BELT CONVEYOR DI TAMBANG AIR LAYA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

STALLONE, RED (2013) OPTIMALISASI ALAT PENUNJANG TAMBANG TRACK STACKLE DALAM UPAYA PEMBERSIHAN TUMPAHAN BATUBARA DAN OVERBURDEN DARI BELT CONVEYOR DI TAMBANG AIR LAYA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[thumbnail of abstrak.pdf]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (278kB) | Preview
[thumbnail of cover.pdf]
Preview
Text
cover.pdf

Download (107kB) | Preview

Abstract

Areal Tambang Air Laya PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Penambangan
Tanjung Enim berlokasi di Kecamatan Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim,
Propinsi Sumatera Selatan . Sistem penambangan menggunakan tambang terbuka
dengan metode BWE System.
Peralatan mekanis yang digunakan u ntuk pembersihan tumpahan material
terdiri dari 4 unit Track Stackle Komatsu PC 100 F. Waktu kerja yang disediakan
sebesar 21 jam/hari dengan 2 shift kerja.
Berdasarkan data yang didapat dari perusahaan, batubara dan overburden
yang tertumpah dari belt conveyor bulan Agustus 2010 sebesar 77.490 bcm dan
kemampuan produksi empat unit track stackle sebesar 44.312 bcm/bulan. Dari hasil
pengamatan data tersebut maka batubara dan overburden yang tertumpah akibat belt
conveyor di jalur penambangan belum dapat terimbangi oleh kemampuan produksi
empat unit track stackle . Oleh karena itu, perlu dilakukan optimalisasi alat mekanis
agar kemampuan produksi alat dapat meningkat dan kerja alat lebih optimal .
Penyelesaian yang diupayakan adalah dengan melakukan kajian t eknis terhadap alat
mekanis yang digunakan, diantaranya dengan mengoptimalkam waktu kerja efektif ,
sehingga material yang tertumpah dapat terimbangi oleh track stackle .
Upaya optimalisasi produksi dilakukan dengan meningkatkan waktu kerja
efektif dengan c ara mengurangi waktu -waktu hambatan yang terjadi pada kegiatan
pengupasan lapisan tanah penutup. Pengurangan terhadap waktu -waktu hambatan
secara langsung akan meningkatkan waktu kerja efektif dari peralatan mekanis.
Waktu kerja track stackle meningkat dari 15,26 jam/hari menjadi 15,96 jam/hari
dengan efisiensi kerja alat meningkat dari 72,66 %, menjadi 76,03 %. Produksi yang
dihasilkan sebesar 46.358 bcm/bulan tetapi batubara dan overburden yang tumpah
dari belt conveyor masih belum terimbangi .
Upaya berikutnya yaitu menghilangkan muatan material yang terjatuh pada
saat alat bekerja . Produksi tiap alat meningkat dari 11.078 bcm/bulan menjadi
sebesar 19.373 bcm/bulan. Total produksi yang dihasilkan meningkat dari sebesar
46.358 bcm/bulan menjadi 77.357 bcm/bulan, material yang tumpah dari belt
conveyor sudah terimbangi namun kurang optimal karena terjadi kelebihan alat.
Upaya yang optimalisasi yang terakhir dilakukan adalah pengurangan jumlah
alat. Track stackle dikurangi 1 unit dari 4 unit menjadi 3 unit dengan penempatan
sebanyak 2 unit di conveyor excavating dan 1 unit di conveyor shunting .
Kemampuan produksi track stackle tetap dapat mengimbangi tumpahan batubara dan
overburden yang tumpah dari belt conveyor tanpa ada kelebihan alat.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Mrs Sri Lestari
Date Deposited: 07 Jun 2016 04:01
Last Modified: 07 Jun 2016 04:01
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3115

Actions (login required)

View Item View Item