NAHDLIYAH, NUR SABIKAH (2022) MODEL SKEMATIK ENDAPAN EPITERMAL SULFIDASI TINGGI BERDASARKAN DATA GEOMAGNET DAN ANALYSIS SPECTRAL DEVICES (ASDs) PADA PROSPEK MINERAL “SEBAYA” SAROLANGUN, JAMBI. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Text
1_Full Draft Skripsi_Nur Sabikah Nahdliyah_115180018.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB) |
|
Text
2_Abstrak_Nur Sabikah Nahdliyah_115180018.pdf Download (400kB) |
|
Text
3_Cover_Nur Sabikah Nahdliyah_115180018.pdf Download (166kB) |
|
Text
4_Lembar Pengesahan_Nur Sabikah Nahdliyah_115180018.pdf Download (229kB) |
|
Text
5_Daftar Isi_Nur Sabikah Nahdliyah_115180018.pdf Download (693kB) |
|
Text
6_Daftar Pustaka_Nur Sabikah Nahdliyah_115180018.pdf Download (160kB) |
Abstract
Busur Sunda-Banda merupakan jalur metalogenik di Indonesia. Pada busur ini, terdapat
mineralisasi logam yang berkaitan dengan aktifitas sub-volkanik Miosen hingga Pliosen dalam batuan
andesitik terubah berumur Miosen, seperti ditemui di Bukit Barisan, Pegunungan Selatan Jawa dan
menerus sampai ke Nusa Tenggara Timur. Pada daerah sarolangun banyak terjadi mineralisasi tipe
endapan epitermal. Tipe endapan epitermal yang hadir salah satunya adalah endapan epitermal
sulfidasi tinggi (HSE) Cu-Au yang terdapat di salah satu IUP Eksplorasi PT. Aneka Tambang daerah
Sarolanngun, Jambi.
Penggunaan integrasi metode geofisika dan geologi diperlukan dalam membangun
konseptual model suatu endapan mineral. Zona mineralisasi lempung dapat diidentifikasi berdasarkan
distribusi nilai kemagnetan (metode geomagnetik) dengan analisis pola struktur yang berkembang
sebagai kontrol mineralisasi serta berdasarkan data analisis SWIR untuk mengetahui litologi bawah
permukaan, keberadaan mineralisasi dari asosiasi batuan alterasinya. Integrasi kedua metode geofisika
tersebut diperkuat dengan data geologi permukaan yaitu data litologi, alterasi, struktur. Penelitian
dilakukan di area seluas 3 x 2 km2 untuk metode geomagnetik, sedangkan data lain difokuskan pada
setengah area penelitian bagian utara karena dianggap lebih menarik. Penggunaan metode
geomagnetik sebanyak 26 lintasan.
Pada analisis olahan data geomagnetik dengan filter Reduce to the Pole menunjukkan
anomali rendah dengan nilai berkisar 81.5 nT hingga 132.3 nT yang di sebelah utara area penelitian,
dimana respon rendah tersebut menunjukkan adanya zona lemah berupa zona struktur yang teralterasi
kuat. Selanjutnya data diproses lebih lanjut dengan filter Tilt Derivative yang menunjukkan adanya
pola-pola struktur mayor berarah NW-SE dan beberapa struktur minor berarah SW-NE dan W-E.
Struktur tersebut terkonfimasi dengan adanya data geologi permukaan. Pada hasil analisis olahan data
dengan filter Analytic Signal menunjukkan pola cicular feature anomali tinggi dengan nilai 0.87 nT/m
hingga 1.63 nT/m pada bagian tengah daerah penelitian. Respon tersebut menunjukkan adanya suatu
tubuh intrusi dan dikonfirmasi melalui hasil pemodelan inversi yang menunjukkan adanya anomali
tinggi yang menerus dari bawah ke atas. Pada respon peta RTP, tubuh intrusi tersebut tidak terbaca
karena adanya overlay dengan alterasi yang menyebabkan magnetite destructive, sehingga pada peta
RTP nilai yang terbaca adalah nilai low magnetic dari respon epitermal sulfidasi tinggi yang meng�overprint tubuh intrusi (dugaan endapan porfiri). Dengan hasil tersebut diperlihatkan area yang
menjadi perhatian utama berada di sebelah utara area penelitian.
Kata Kunci: Epitermal Sulfidasi Tinggi, Geomagnetik, ASD, Analisa SWIR, Zona Mineralisasi.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Epitermal Sulfidasi Tinggi, Geomagnetik, ASD, Analisa SWIR, Zona Mineralisasi. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | A.Md Apriliani Kusuma Wardhani |
Date Deposited: | 28 Sep 2022 08:26 |
Last Modified: | 28 Sep 2022 08:26 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/31128 |
Actions (login required)
View Item |