PENGARUH UKURAN BUTIR DAN KONSENTRASI SIANIDA PADA AGITATION LEACHING TERHADAP PERSEN PEROLEHAN EMAS TAILING SLUICE BOX DAERAH BATU SOPANG KALIMANTAN TIMUR

PRATHAMA, JOHANES PEMBAPTIS CHANDRA YOGA (2022) PENGARUH UKURAN BUTIR DAN KONSENTRASI SIANIDA PADA AGITATION LEACHING TERHADAP PERSEN PEROLEHAN EMAS TAILING SLUICE BOX DAERAH BATU SOPANG KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, UPN 'Veteran" Yogyakarta.

	Text 1. Skripsi Full.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)
	Text 2. ABSTRAK.pdf Download (15kB)
	Text 3. Cover .pdf Download (96kB)
	Text 4. LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (118kB)
	Text 5. Daftar Isi.pdf Download (80kB)
	Text 6. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (97kB)

Abstract

iii
ABSTRAK
Tailing merupakan sisa hasil pengolahan yang sudah dinilai tidak ekonomis
untuk dilakukan proses lanjutan. Pada penelitian kali ini menggunakan tailing
sluice box yang berasal dari bijih sekunder batu sopang Kalimantan timur. Bijih
sekunder yang sudah cenderung halus dilakukan proses konsentrasi menggunakan
sluice box. Pada proses sluice box merupakan proses pemisahan mineral berharga
dan mineral pengotor yag didasarkan pada sifat fisik yaitu berat jenis. Dari proses
tersebut belum memperoleh emas yang berasosiasi dengan mineral pengotor. Pada
penelitian ini dilakukan Pengujian Head Grade menggunakan metode Acid
Digestion, pengujian diagnostic leach, pengujian XRD, pengujian SEM-EDX, dan
pengujian pelindian dengan pretreatment HCL (Asam Klorida).
Penelitian ini dimulai dengan melakukan grinding terhadap sampel tailing
sebagai variai ukuran yang akan dilihat pengaruhnya terhadap perolehan Au.
Setelah dilakukan grinding kemudian sampel diambil untuk dilakukan pengujian
XRD dan SEM-EDX, lalu dilanjutkan pretreatment HCL dengan tujuan melarutkan
mineral yang berasosiasi dengan Au. Hasil pengujian XRD menunjukkan mineral
kuarsa sebagai mineral dominan kemudian disusul dengan mineral lempung dan
feldspar. Kandungan mineral kuarsa sebesar 46,87%, kandungan mineral lempung
sebesar 17,76% dan kandungan mineral feldspar sebesar 27,80%. Kandungan
mineral lempung yang cenderung tinggi ini berpengaruh terhadap peroses pelindian
yang menjadikan reaksi menjadi lebih lama. Pada hasil uji diagnostic leach
menunjukkan mineral Au yang didapat oleh larutan HCL didapati sebesar 37,46%,
CN2 sebesar 1,85%. Maka Au yang berasosiasi dengan mineral yang larut dengan
HCL sebesar 39%.
Hasil uji leaching test yang dilakukan menunjukkan pada proses sianidasi
ukuran -150 dan -200 mesh tidak didapati perolehan emas, namun pada ukuran -
270mesh waktu ke 72 jam didapati perolehan Au yang meningkat seiring
meningkatnya konsentrasi yang divariasikan dalam sampel. Pada hasil
pretreatment HCL ukuran butir -150, -200, dan -270 mesh mendapat persen
peroleha Au sebesar 23,6% , 29,6% , 44%. Pada hasil pengujian konsumsi sianida
didapatkan pada 24 jam di semua sampel terjadi konsumsi sianida dengan besaran
tertentu tetapi tidak didapatkan perolehan Au.
Kata kunci: Tailing, Leaching, Perolehan, Pretreatment, Emas
iv
ABSTRACT
Tailings are leftovers from processing that have been deemed uneconomical
for further processing. In this study, a tailing sluice box was used which was derived
from secondary ore of Sopang stone in East Kalimantan. The secondary ore which
tends to be fined grinded is subjected to a concentration process using a sluice box.
The sluice box process is a process of separating valuable minerals and impurity
minerals based on physical properties, namely specific gravity. From this process,
we have not been able to obtain Gold which is associated with mineral impurities
that enter the tailings. In this study, Head Grade testing was carried out using the
Acid Digestion method, diagnostic leach testing, XRD testing, SEM-EDX testing,
and leaching testing with HCL pretreatment.
This research begins by grinding the sample as a size variation that will see
its effect on the recovery of Au. After grinding, samples were taken for XRD and
SEM-EDX testing, then continued with HCL pretreatment with the aim of dissolving
minerals associated with Au. The XRD test results show that quartz is the dominant
mineral, followed by clay and feldspar. Quartz mineral content is 46.87%, clay
mineral content is 17.76% and feldspar mineral content is 27.80%. The clay
mineral content which tends to be high affects the leaching process which makes
the reaction take longer. The results of the diagnostic leach test showed that the Au
recovered by the HCL solution was 37.46%, CN2 was 1.85%. Then Au associated
with minerals that dissolve in HCL is 39%.
The results of the leaching test carried out showed that the cyanidation
process of -150 and -200 mesh did not recover gold, but at -270mesh at 72 hours,
it was found that the Au gain increased with increasing concentrations varied in
the sample. In the HCL pretreatment results, grain sizes -150, -200, and -270 mesh
got Au percentages of 23.6%, 29.6%, 44%.
Keywords: Tailing, Leaching, Recovery. Pretreatment, Gold

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Tailing, Leaching, Recovery. Pretreatment, Gold
Subjects:	T Technology > T Technology (General)
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	16 Aug 2022 03:02
Last Modified:	16 Aug 2022 03:03
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/30660

Actions (login required)

View Item