RONAL S, DONI (2015) GEOLOGI DAN ANOMALI GEOKIMIA DAERAH TAKOME DAN SEKITARNYA, KECAMATAN KAO TELUK, KABUPATEN HALMAHERA UTARA, PROVINSI MALUKU UTARA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
abstract.pdf Download (293kB) | Preview |
Text
LAPORAN-SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (17MB) |
Abstract
Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam wilayah Kecamatan Kao,
Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Secara geografis terletak pada koordinat
UTM 348000 mE – 352500 mE dan 117000 mN – 125000 mN dengan skala 1:12.500. Luas daerah penelitian yaitu 15,75 km2
dengan panjang 4,5 km dan lebar 3,5 km.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah pengambilan data dengan melakukan surface mapping pengambilan conto batuan ( analisis petrografi, dan AAS), foto singkapan,
pengukuran struktur dan deskripsi batuan.
Geomorfologi, daerah penelitian dapat dibagi ,menjadi 4 subsatuan geomorfik yang terdiri dari: subsatuan perbukitan intrusi (V1), subsatuan lembah intrusi (V2), lereng vulkanik (V3) dan tubuh sungai (F1). Pola pengaliran yang berkembang yaitu pola subdendritik dan
subparalel. Stratigrafi daerah telitian, yaitu lava basalt (Miosen Akhir), lava andesit (Miosen Akhir),
intrusi diorit (Miosen Akhir), intrusi andesit (Miosel Akhir), breksi vulkanik (Miosen Akhir –
Pliosen Awal) dan endapan alluvial (Holosen).
Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian terdiri dari sesar naik, sesar
mendatar kanan dan kekar dengan arah relatif baratlaut – tenggara ( N 289° E/53°, 296° E/60°), dan berarah utara - selatan (N013° E/77°). Geokimia yang terdapat pada daerah telitian berupa analisis kimia basah menggunakan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) terhadap sampel-sampel batuan terubah hidrotermal/termineralisasi digunakan untuk mendeteksi terutama kandungan unsur-unsur
yang erat kaitannya dengan proses terjadinya cebakan bijih epitermal (Au, Ag, Cu, Pb, Zn
dan Mo). AAS merupakan salah satu metode dalam bulk composition of rock or minerals(komposisi kimia keseluruhan dari batuan atau mineral). Alterasi hidrotermal pada daerah
telitian dapat dikelompokan pada tipe mineralisasi “epitermal sulfidasi rendah” dicirikan oleh
kehadiran mineral pirit, kalkopirit serta kuarsa dan umumnya menunjukkan suhu pembentukan
berkisar 200 - 250⁰ C, (Hedenquist,1997; Lawless dan white , 1997; Corbett dan Leach, 1996)
Administratively research areas included in the District of Kao, North
Halmahera, North Maluku province. Geographically located at UTM coordinates mE
348 000 - 352 500 and 117 000 mE mN - 125 000 mN at a scale of 1: 12,500. The area
of research that is 15.75 km2 with a length of 4.5 km and a width of 3.5 km.
The research methodology used was to collect data by doing surface mapping
taking rock samples (petrographic analysis, and the AAS), photo outcrop, measurement
and description of the structure of the rock.
Geomorphology, the study area can be divided into 4 geomorphic units
consisting of: hills intrusion (V1), valley intrusion (V2), the volcanic slopes (V3) and the
body of the river (F1). Drainage pattern develops that subparalel and subdendritic
patterns.
Regional stratigraphy carefully situations, namely basalt lava (Late Miocene),
andesite lava (Late Miocene), diorite intrusion (Late Miocene), andesite intrusion (Late
Miocene), volcanic breccia (Late Miocene - Early Pliocene) and alluvial deposits
(Holocene).
Geological structures developed in the study area consists of a reverse fault, the
fault right flat and muscular with relative direction the northwest - southeast (N 289 ° E /
53 °, 296 ° E / 60 °), and trending north - south (N013 ° E / 77 °).
Regional geochemical carefully situations contained in the form of wet chemical
analysis using Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) of the rock samples
hydrothermally altered / mineralized primarily used to detect the content of the elements
are closely related to the occurrence of epithermal ore deposits (Au, Ag, Cu , Pb, Zn and
Mo). AAS is one of the methods in the bulk composition of rock or minerals (overall
chemical composition of rocks or minerals). Hydrothermal alteration on area carefully
situations can be grouped on the type of mineralization "of epithermal low sulfidation" is
characterized by the presence of the mineral pyrite, chalcopyrite and quartz and
generally indicates the formation temperature range of 200 - 250⁰ C, (Hedenquist,
1997; Lawless and white, 1997; Corbett and Leach, 1996).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 04 May 2016 04:56 |
Last Modified: | 05 Oct 2022 04:46 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/289 |
Actions (login required)
View Item |