HERNAWAN, SENJA SUKMA (2022) EVALUASI WELLBORE STABILITY PADA SUMUR SEN-001 LAPANGAN JAMANIS DENGAN PENDEKATAN ANALISIS GEOMEKANIK 1D DAN MINERALOGI. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
b) COVER - Senja Sukma H.pdf Download (352kB) | Preview |
Preview |
Text
e) DAFTAR ISI - Senja Sukma H.pdf Download (486kB) | Preview |
Preview |
Text
g) DAFTAR PUSTAKA - Senja Sukma H.pdf Download (454kB) | Preview |
Preview |
Text
c) HALAMAN PENGESAHAN - Senja Sukma H.pdf Download (368kB) | Preview |
Preview |
Text
d) ABSTRAK - Senja Sukma H.pdf Download (340kB) | Preview |
Preview |
Text
d) ABSTRAK - Senja Sukma H.pdf Download (340kB) | Preview |
Text
a--SKRIPSI-LENGKAP---Senja-Sukma-H.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
vi
RINGKASAN
Sumur SEN-001 pada Lapangan Jamanis merupakan sumur eksplorasi di
area Cekungan Jawa Barat Utara, dibor dengan kedalaman total 2517 m, menembus
formasi yang didominasi batuan shale sehingga berpotensi wellbore instability
akibat problem shale. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan profil tekanan
bawah permukaan dan karakter batuan shale berdasarkan integrasi analisis
geomekanik dan mineralogi sehingga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya
permasalahan akibat wellbore instability.
Metode penelitian ini meliputi: studi literatur, pengumpulan data,
pengolahan dan analisis data. Dalam melakukan analisis geomekanik, data log
(gamma ray log, density log, dan sonic log) digunakan untuk membuat model PPFG
(Pore Pressure Fracture Gradient) dan geomekanik 1D yang divalidasi dengan
data DST dan LOT. Sedangkan analisis mineralogi, digunakan data uji
laboratorium sampel cutting dengan metode XRD, MBT, dan LSM, sehingga
didapatkan Brittleness Index (BI), tipe shale, dan tingkat swelling untuk mengetahui
problem shale yang terjadi dikorelasikan dengan mud log dan hasil analisis
geomekanik.
Berdasarkan analisis geomekanik dan mineralogi, terjadi problem
pemboran berupa washout pada 600-900 m (section 1) akibat MW < SFG, shale
soft to firm dan dispersi mineral kaolinite oleh lumpur KCl Polymer, problem
caving dan time delayed failure pada 2030-2065 m (section 2) akibat MW < SFG,
shale hard to brittle dan destabilisasi mineral kaolinite oleh ion potassium dari
lumpur KCl Polymer, kemudian problem partial loss pada 2441 m (section 3)
akibat MW > Shmin. Untuk mengatasi problem ini, direkomendasikan mud weight
optimum berdasarkan analisis geomekanik yaitu menggunakan densitas 9.5-11.5
ppg untuk trayek 20” (54-300 m; lithologi claystone dan sandstone), 10.6-11.6 ppg
untuk trayek 13 3/8” (300-913 m; lithologi shale dan limestone), 11-11.9 ppg untuk
trayek 9 5/8” (913-1902 m; lithologi shale, limestone, dan tuff), dan 10.7-11.1 ppg
untuk trayek 7” (1904-2517 m; lithologi shale dan tuff). Rekomendasi jenis lumpur
pemboran yang sesuai dengan kondisi sumur berdasarkan analisis mineralogi yaitu
menggunakan Polyamine Mud System (HPWBM) karena HPWBM menggunakan
polyamine yang termasuk dalam quartenary ammonium salt yang mampu
mengatasi swelling (terbukti dengan uji LSM) sekaligus sebagai water absorption,
bersifat non-dispersion, shale inhibitor, memiliki banyak kelebihan daripada KCl
Polymer, serta sifatnya yang ramah lingkungan. Dari analisis terintegrasi tersebut,
diharapkan dapat meminimalisir terjadinya permasalahan pada operasi pemboran
selanjutnya di Lapangan Jamanis.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pemboran |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 11 Feb 2022 04:54 |
Last Modified: | 28 Nov 2022 08:02 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/28315 |
Actions (login required)
View Item |