EVOLUSI TEKTONIK SUMATERA BERDASARKAN RAY TRACING DAN INVERSI TOMOGRAFI TRAVEL TIME GELOMBANG P STUDI KASUS: GEMPA DAERAH SUMATERA BAGIAN TENGAH TAHUN 2001 2020

Setyowati, Ririn (2022) EVOLUSI TEKTONIK SUMATERA BERDASARKAN RAY TRACING DAN INVERSI TOMOGRAFI TRAVEL TIME GELOMBANG P STUDI KASUS: GEMPA DAERAH SUMATERA BAGIAN TENGAH TAHUN 2001 2020. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Abstrak.pdf]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (385kB) | Preview
[thumbnail of Halaman judul.pdf]
Preview
Text
Halaman judul.pdf

Download (310kB) | Preview
[thumbnail of Lembar Pengesahan.pdf]
Preview
Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (220kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (317kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (349kB) | Preview
[thumbnail of Draft-Skripsi.pdf] Text
Draft-Skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13MB)

Abstract

v
ABSTRAK
EVOLUSI TEKTONIK SUMATERA BERDASARKAN RAY
TRACING DAN INVERSI TOMOGRAFI TRAVEL TIME
GELOMBANG P STUDI KASUS: GEMPA DAERAH
SUMATERA BAGIAN TENGAH TAHUN 2001 2020
Ririn Setyowati
115.170.006
Pulau Sumatera terletak di zona subduksi lempeng inaktif East Malaya,
Sibumasu, West Sumatera dan Woyla Arc serta subduksi aktif lempeng samudera
Indo-Australia dengan lempeng benua Eurasia. Hal tersebut menyebabkan
Sumatera menjadi jalur gempa dan vulkanisme. Banyaknya aktivitas kegempaan
yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan kondisi bawah permukaan
untuk sebagai mitigasi bencana dan pemisahan lempeng tektonik untuk membantu
keilmuan geodinamika.
Penelitian ini menggunakan 276 data gempa dalam kurun waktu Januari 2001 -
Desember 2020 dan 25 stasiun pencatat gempa dari katalog gempa IRIS.
Koordinat kavling penelitian berada pada longitude 92º-107º dan latitude (-3)º
3.5º. Ray tracing shooting straightforward digunakan untuk mengestimasi
raypath dan waktu penjalaran gelombang P dari sumber gempa hingga stasiun.
Jenis ray tracing ini dipilih karena jumlah gempa dan stasiun yang relatif banyak.
Selanjutnya inversi tomografi digunakan untuk memodelkan anomali delta
slowness bawah permukaan.
Hasil distribusi anomali delta slowness ) gelombang P menunjukkan
anomali rendah (merah) bernilai -6.5% sampai -9% berasosiasi dengan zona
lemah berupa subduksi, forearc basin, sesar Sumatera, serta jalur Pegunungan
Bukit Barisan. Sedangkan anomali delta slowness ) tinggi (biru) bernilai -3
sampai -6.5% berasosiasi dengan medium yang lebih rigid, berupa lempeng
oceanic crust Indo-Australia. Berdasarkan sayatan vertikal, terdapat tiga pola
subduksi, sudut dan kecepatan penunjaman sebagai berikut, subduksi pertama
terjadi antara Sibumasu dengan East Malaya (±24.13º), subduksi kedua terjadi
antara Woyla Arc dengan West Sumatera (±19.92º, ±20 mm/th), dan subduksi
ketiga (sekarang) antara kerak Samudera Indo-Australia dengan Eurasia (±31.13º,
±67 mm/th).
Kata Kunci: Gempa, Ray Tracing, Slowness, Sumatera bagian Tengah,
Tomografi.vi
ABSTRACT
TECTONIC EVOLUTION OF SUMATERA BASED ON RAY
TRACING AND P-WAVES TRAVEL TIME TOMOGRAPHY
INVERSION CASE STUDY: EARTHQUAKE IN THE MIDDLE
OF SUMATERA DURING THE YEAR 2001-2020
Ririn Setyowati
115.170.006
Sumatra Island is located in inactive subduction of the East Malaya, Sibumasu,
West Sumatra and Woyla Arc plates and active subduction of the Indo-Australian
oceanic beneath Eurasian continental plate. This causes Sumatera become a
pathway for earthquakes and volcanism. High seismic activities can be used to
describe subsurface to determine disaster mitigation and tectonic micro-plates
separation assist geodynamics.
This research was done using 276 earthquake data on January 2001 -
December 2020 and 25 stations from the IRIS catalog. The research area is
located at longitude 92º-107º and latitude (-3)º-3.5º. Ray tracing shooting
straightforward is used to estimate the raypath and P-wave travel-time from
hypocenter to the station. This type of ray tracing was chosen because of the large
amount of earthquakes data and stations. Furthermore, inversion tomography is
used to modelling the subsurface delta slowness anomaly.
The distribution of the P-wave delta slowness ) anomaly shows a low
anomaly of -6.5% to -9% associated with weak zones there are subduction,
forearc basin, Sumatran fault, and Bukit Barisan Mountains. Meanwhile, the high
delta-slowness anomaly with a value of -3 to -6.5% is associated with a higher
rigid medium, there is Indo-Australian oceanic crust. Based on vertical
section, there are three subduction patterns, the dip angle and speed of
subduction as follows, the first subduction occurs between Sibumasu and East
Malaya (±24.13º), the second subduction occurs between Woyla Arc and West
Sumatra (±19.92º, ±20 mm/yr) , and the third (present) subduction between the
Indo-Australian and Eurasian plate (±31.13º, ±67 mm/yr).
Keywords: Earthquake, Ray Tracing, Slowness, Central of Sumatera,
Tomography.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Gempa, Ray Tracing, Slowness, Sumatera bagian Tengah, Tomografi
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 10 Feb 2022 08:10
Last Modified: 15 Aug 2022 03:32
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/28312

Actions (login required)

View Item View Item