PENGARUH KEGIATAN PENCUCIAN BIJIH BAUKSIT TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI MATANG. STUDI KASUS DI PT LOBINDO NUSA PERSADA DAN PT BINTANG CAHAYA TERANG, KELURAHAN SEI ENAM, KECAMATAN BINTAN TIMUR, KABUPATEN BINTAN, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

MUHARDIKA, GUSFIL (2012) PENGARUH KEGIATAN PENCUCIAN BIJIH BAUKSIT TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI MATANG. STUDI KASUS DI PT LOBINDO NUSA PERSADA DAN PT BINTANG CAHAYA TERANG, KELURAHAN SEI ENAM, KECAMATAN BINTAN TIMUR, KABUPATEN BINTAN, PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
intisari.pdf

Download (93kB) | Preview

Abstract

PT Lobindo Nusa Persada merupakan salah satu perusahaan pertambangan umum swasta nasional di Tanjung Pinang yang telah cukup berpengalaman dalam pengusahaan penambangan bijih bauksit di Pulau Bintan, Pada kegiatan penambangan bauksit yaitu pada proses pencucian raw material (bauksit) PT Lobindo Nusa Persada akan menggunakan media air sungai Matang yang berjarak sekitar 0,5 kilometer ke arah barat dari lokasi tambang yang bertujuan untuk meliberasi bijih bauksit terhadap unsurunsur pengotornya yang pada umumnya berukuran -2 mm yaitu berupa tanah liat (clay) dan pasir kuarsa. Sehingga hasil dari proses pencucian tersebut akan mempertinggi kualitas bijih bauksit, dimana akan didapatkan kadar alumina yang lebih tinggi dengan mengurangi kadar silika, oksida besi, oksida titan dan mineral-mineral pengotor lainnya. Pencemaran akibat pencucian bijih bauksit ini dapat mempengaruhi kemampuan penetrasi cahaya untuk aktifitas fotosintesis organisme sehingga mengakibatkan rendahnya produktifitas perairan. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Survey dan Analisis Laboratorium. Metode ini melakukan survey langsung dilapangan dan melakukan analisis pengujian parameter dengan membuat grafik perbandingan dengan baku mutu yang telah ditetapkan. Parameter yang digunakan pada penelitian kali ini adalah fisik (TSS (Total Suspended Solids), kimia (pH, COD (Chemical Oxygen Demand), Copper (Cu), Iron (Fe), Lead (Pb) dan Manganese (Mn). Peraturan yang dijadikan sebagai acuan adalah Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 34 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan / Atau Kegiatan Pertambangan Bijih Bauksit. Hasil Analisis Laboratorium yang di lakukan di PT SUCOFINDO building Kota Batam menunjukkan bahwa : Kadar TSS pada air sungai dari 7 titik pengambilan sampel, nilai diperoleh masih sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan yaitu berkisar antara 101 - 163 mg/l dengan baku mutu untuk TSS (200 mg/l). Kadar pH pada air sungai dari 7 titik pengambilan sampel berkisar antara pH 6,59 - 7,01 masih sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan (baku mutu pH 6 - 9). Kadar COD pada air sungai dari 7 titik pengambilan sampel, nilai diperoleh masih sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan yaitu berkisar antara 4,16 - 5,16 mg/l dengan baku mutu untuk COD (100 mg/l). Kadar Cu pada air sungai dari 7 titik pengambilan sampel nilai yang diperoleh <0,02 mg/l masih sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan (baku mutu Cu 2 mg/l). Kadar Fe pada air sungai dari 7 titik pengambilan sampel nilai yang diperoleh <0,02 mg/l masih sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan (2 mg/l). Kadar Pb pada air sungai dari 7 titik pengambilan sampel nilai yang diperoleh <0,01 mg/l masih sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan (Pb 0,1 mg/l). Kadar Mn pada air sungai dari 7 titik pengambilan sampel nilai yang diperoleh <0,02 mg/l masih sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan (baku mutu Mn 2 mg/l). Kata kuci : Pencucian Bijih Bauksit, Pencemaran Air, Kualitas Air

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 01 Jun 2016 06:49
Last Modified: 01 Jun 2016 06:49
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2807

Actions (login required)

View Item View Item