FORMULASI SISTEM LUMPUR KCL POLYMER POLYAMINE PADA TRAYEK 12.25’’ DENGAN SUHU 250˚F UNTUK MENCEGAH SWELLING PROBLEM

SUKMANUGRAHA, ZEN PUTRA (2022) FORMULASI SISTEM LUMPUR KCL POLYMER POLYAMINE PADA TRAYEK 12.25’’ DENGAN SUHU 250˚F UNTUK MENCEGAH SWELLING PROBLEM. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 2. COVER.pdf]
Preview
Text
2. COVER.pdf

Download (198kB) | Preview
[thumbnail of 3. ABSTRAK.pdf]
Preview
Text
3. ABSTRAK.pdf

Download (32kB) | Preview
[thumbnail of 4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (448kB) | Preview
[thumbnail of 5. DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (48kB) | Preview
[thumbnail of 6. DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
6. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (85kB) | Preview
[thumbnail of 1.-DRAFT-TA.pdf] Text
1.-DRAFT-TA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (12MB)

Abstract

vi
RINGKASAN
Operasi pemboran dilakukan dengan tujuan dapat mencapai target tepat
pada waktu yang telah diperkirakan, aman, dan tentunya murah. Salah satu
parameter utama dalam mencapai suksesnya operasi pemboran ialah lumpur
perboran. Penggunaan jenis lumpur yang tepat diharapkan dapat membantu
mendapatkan hasil yang optimal. Jika lapisan yang ditembus tersebut merupakan
sumur dengan formasi shale aktif, mineral clay sangat reaktif terhadap air maka
besar kemungkinan akan terjadi swelling jika terjadi kontak dengan lumpur
pemboran.
Metodelogi yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengujian
laboratorium. Urutan pengerjaan yaitu pertama mendapatkan data target spesifikasi
sifat fisik lumpur sebagai acuan hasil yang diharapkan dari lumpur yang akan kita
buat, kemudian pembuatan lumpur HPWBM menggunakan KCL Polymer
Polyamine, lalu pengujian sifat fisik dilakukan pada lumpur yang belum di
kontaminasi oleh Bentonite Non Treatment setelah didapat hasilnya kemudian di
lakukan lagi pengujian reologi lumpur setelah terkontaminasi oleh Bentonite Non
Treatment apakah ada perubahan yang signifikan terhadap sifat fisik lumpur.
Dari hasi pengujian yang sudah dilakukan dari formulasi lumpur KCL
polymer polyamine dapat dianalisa bahwa terdapat 2 desain lumpur KCL polymer
polyamine yang gagal. Lumpur 1 memiliki hasil yang tidak sesuai dengan
spesifikasi sifat fisik pada nilai pH sebesar 8,6, nilai fluid loss sebesar 6,9, nilai Gel
Strenght 10sec sebesar 7 pada kondisi lumpur sebelum diberikan kontaminan
Bentonite Non Treatment dan untuk kondisi lumpur setelah diberikan kontaminan
Bentonite Non Treatment pada nilai fluid loss sebesar 5,6, nilai Yield Point sebesar
29, nilai Gel Strenght 10min sebesar 18. Lumpur 2 memiliki hasil yang tidak sesuai
dengan spesifikasi sifat fisik pada nilai Gel Strenght 10min sebesar 16 untuk kondisi
lumpur sebelum diberikan kontaminan Bentonite Non Treatment dan untuk kondisi
lumpur setelah diberikan kontaminan Bentonite Non Treatment nilai LYSP sebesar
13, nilai Yield Point sebesar 42, nilai Gel Strenght 10sec sebesar 18, dan nilai Gel
Strenght 10min sebesar 22. Kemudian Lumpur 3 baik pada formulasi yang belum
dan sesudah diberikan kontaminan Bentonite Non Treatment mendapatkan hasil
sesuai dengan target spesifikasi sifat fisik. Hasil pengujian dan perhitungan dari
desain formulasi KCl Polymer Polyamine ini menghasilkan 1 buah desain formulasi
lumpur yang paling sesuai dengan spesifikasi sifat fisik yang diharapkan, baik
desain formulasi sebelum dan setelah dilakukan penambahan kontaminasi
Bentonite Non Treatment yaitu pada Lumpur 3.
Kata kunci : HPWBM, KCL Polymer Polyamine, Shale, Sifat Reologi

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: HPWBM, KCL Polymer Polyamine, Shale, Sifat Reologi
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 17 Jan 2022 07:34
Last Modified: 15 Sep 2022 02:51
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/27807

Actions (login required)

View Item View Item