LEKATOMPESSY, KENNY (2021) KARAKTERISTIK BREKSI HIDROTERMAL DAN KONTROL BREKSI HIDROTERMAL TERHADAP MINERALISASI SULFIDA DAERAH RANDU KUNING DAN SEKITARNYA DESA JENDI, KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI, PROVINSI JAWA TENGAH. Masters thesis, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA.
Preview |
Text
3. COVER (KENNY LEKATOMPESSY_MTG_211190008).pdf Download (124kB) | Preview |
Preview |
Text
2. ABSTRAK (KENNY LEKATOMPESSY_MTG_211190008) .pdf Download (10kB) | Preview |
Preview |
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN YUDISIUM (KENNY LEKATOMPESSY_MTG_211190008).pdf Download (696kB) | Preview |
Preview |
Text
5. DAFTAR ISI (KENNY LEKATOMPESSY_MTG_211190008).pdf Download (248kB) | Preview |
Preview |
Text
6. DAFTAR PUSTAKA (KENNY LEKATOMPESSY_MTG_211190008).pdf Download (479kB) | Preview |
Abstract
Daerah Randu Kuning dan Sekitarnya, Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Kabupaten
Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, sekitar 40 km ke tenggara dari Kota Solo atau 70 km dari
Timur Yogyakarta.Alterasi hidrotermal pada daerah Randu Kuning dan Sekitarnya berasal dari
beberapa intrusi pada daerah penelitian yaitu diorit piroksen-hornblende, mikrodiorit
hornblende, dsn diorit kuarsa. Alterasi hidrotermal yang berkembang pada daerah penelitian
berupa alterasi potasik, alterasi propilitik dalam, alterasi propilitik luar, alterasi filik, argilik
menengah, argilik lanjut, dan alterasi silisik. Tipe mineralisasi daerah prospek Randu Kuning
diinterpretasikan sebagai Endapan Porfiri Cu-Au dan Epitermal Au-Base metal.Breksi
hidrotermal pada daerah penelitian dibagi menjadi 2 yaitu breksi magmatik hidrotermal dan
breksi freatomagmatik. Breksi magmatik hidrotermal umumnya terbentuk pada kontak antara
diorit hornblende dan mikrodiorit hornblende piroksen, dengan karakteristik fragmen berupa
variasi alterasi diorit dengan bentuk butir menyudut-menyudut tanggung, dengan matrik yang
diisi oleh silika, karbonat, magnetit dan sulfida (kalkopirit dan pirit) berukuran pasir, tekstur
berupa crackle, jig-saw, dan milled intrusion clast matrix. Breksi freatomagmatik umumnya
terbentuk akibat kontak magma dengan fluida, dengan karakteristik fragmen berupa alterasi
diorit, batuan vulkaniklastik, batuan sedimen maupun batuan metamorf. Fragmen juvenil
biasanya berkomposisi gelas vulkanik dan batuan berukuran halus dimana bentuk butir
umumnya membundar hingga menyudut tanggung, dengan matrik sedikit mineral hidrotermal,
tekstur berupa milled matriks. Mineralisasi sulfida pada breksi hidrotermal umumnya dikontrol
oleh breksi magmatik hidrotermal dimana pengkayaan mineralisasi sulfida terjadi bersamaan
dengan proses terbentuknya breksi magmatik hidrotermal yang ditandai oleh banyaknya mineral
sulfida pada matrik breksi magmatik hidrotermal, sedangkan mineralisasi sulfida pada breksi
freatomagmatik umumnya terbentuk sebelum proses pembentukan breksi freatomagmatik yang
ditandai oleh banyaknya mineral sulfida pada fragmen breksi freatomagmatik.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Alterasi, Breksi hidrotermal, Breksi magmatik, Breksi Freatomagmatik, Karakteristik, Mineralisasi, Porfiri, Randukuning, Sulfida. |
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Geography |
Depositing User: | Nurul Alifah Rahmawati |
Date Deposited: | 18 Oct 2021 06:47 |
Last Modified: | 22 Aug 2022 04:13 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/26902 |
Actions (login required)
View Item |