GINTING, SAPTANTA PASTIMAI (2014) PENENTUAN BREAK EVEN STRIPPING RATIO (BESR) DENGAN PENDEKATAN BIAYA OPERASI PENAMBANGAN BATUBARA DI TAMBANG MUARA TIGA BESAR SELATAN PERIODE 2012-2016 PT. BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
RINGKASAN.pdf Download (62kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk is one of the state owned business entities
operating in coal mining field of activity. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk has 2
units of mining which is Mining Unit of Tanjung Enim (UPTE) located in
Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim, South Sumatera and Mining Unit of
Ombilin (UPO) located in Ombilin, Sawahlunto, West Sumatera. One of the
location of mines in Mining Unit of Tnjung Enim (UPTE) is Tambang Muara
Tiga Besar Selatan. Mining activities in Tambang Muara Tiga Besar Selatan fully
worked out by contractor are PT. Pama Persada Husada. The form of cooperation
are carried between PT. Bukit Asam (Persero) Tbk and PT. Pama Persada Husada
for 2012-2016 in Tambang Muara Tiga Besar Selatan is a labor package contract
10-200R2.
Based on contract package of this working, production plan must to do by
PT. Pama Persada Husada in Tambang Muara Tiga Besar Selatan is worth
37.700.700 bcm of soil cover and 10.500.000 ton of coal for maximum 5 years.
List of mechanical equipments used is already set by PT. Pama Persada Husada.
Based on production plan and productivity every mechanical equipments then
obtained needs mechanical equipments which will be used for 2012-2016.
Operating cost incurred for Tambang Muara Tiga Besar Selatan consisting of
fixed cost and variable cost. Total fixed cost in 2012-2016 is Rp.
1.258.555.810.558,01 while total variable cost in 2012-2016 is Rp.
.053.217.114.022,67. The variable cost consist of cost of stripping soil and cost of
excavating coal. Revenue for period 2012-2016 from coal sales as much as
10.500.00 ton of coal with the quality of that which is contained in Tambang
Muara Tiga Besar Selatan is Rp. Rp. 7.397.093.060.500 with the selling price
based on the determination oselling prica of coal issued by Dirjen Minerba No.
515 Tahun 2011.
It is based on calculation with formula that are used and information above
such as operating costs and revenue gained break even point quantity 2012 by
452.459, 93 with income and operating cost that produce break even at Rp.
286.056.482.794,99. In 2013 of 465.760,98 with income and operating cost that
produce break even at Rp. 307.068.875.598,04. In 2014 of 466.133,00 with
income and operating cost that produce break even at Rp. 320.467.174.321,89. In
2015 of 408.884,21 with income and operating cost that produce break even at
Rp. 293.139.725.644,22. In 2016 of 408.883,79 with income and operating cost
that produce break even at Rp. 305.686.072.532,14 and also break even stripping
ratio in 2012 of 31,45 bcm : 1 ton coal. In 2013 of 31,32 bcm : 1 ton coal. In 2014
of 30,71 bcm : 1 ton coal. In 2015 of 29,85 bcm : 1 ton coal. In 2016 sebesar
29,85 bcm : 1 ton coal Then with know the value of break even stripping ratio,
break even point quantity and break even point revenue is expected to be
guidelines of the decision making for management in controlling mining planning
and is also expected can use chance to became a point of view to plan
finance corporation for the continuation mine after 2016.
RINGKASAN
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak dibidang pertambangan batubara. Dalam usaha
pertambangannya PT. Bukit Asam (Persero) Tbk memiliki 2 unit pertambangan
yaitu Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) yang berlokasi di Tanjung Enim,
Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan
dan Unit Pertambangan Ombilin (UPO) yang berlokasi di Ombilin, Sawahlunto,
Sumatera Barat. Salah satu lokasi tambang yang kegiatan penambangannya
sedang berjalan di Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) adalah tambang
Muara Tiga Besar Selatan. Kegiatan penambangan di tambang Muara Tiga Besar
Selatan sepenuhnya dikerjakan oleh kontraktor yaitu PT. Pama Persada Husada.
Bentuk kerjasama yang dilakukan antara PT. Bukit Asam (Persero) Tbk dan PT.
Pama Persada Husada untuk tahun 2012-2016 di tambang Muara Tiga Besar
Selatan adalah paket kontrak kerja 10-200R2.
Berdasarkan paket kontrak kerja ini, rencana produksi yang akan
dikerjakan oleh PT. Pama Persada Husada di tambang Muara Tiga Besar Selatan
adalah sebesar 37.700.000 bcm tanah penutup dan 10.500.000 ton batubara
selama maksimal 5 tahun. Daftar peralatan mekanis yang digunakan sudah
ditetapkan oleh PT. Pama Persada Husada. Berdasarkan rencana produksi tersebut
dan produktivitas tiap alat mekanis yang digunakan maka didapat kebutuhan alat
yang akan digunakan untuk periode tahun 2012-2016. Biaya operasi yang
dikeluarkan untuk tambang Muara Tiga Besar Selatan terdiri dari biaya tetap dan
biaya tidak tetap. Total biaya tetap periode tahun 2012-2016 adalah sebesar Rp.
1.258.555.810.558,01 sedangkan total biaya tidak tetap untuk periode tahun 2012-
2016 adalah sebesar Rp. 1.053.217.114.022,67. Biaya tidak tetap terdiri dari dari
biaya pengupasan tanah penutup dan biaya penggalian batubara sebesar. Untuk
pendapatan periode tahun 2012-2016 dari penjualan batubara sebanyak
10.500.000 ton dengan kualitas batubara yang terdapat di tambang Muara Tiga
Besar Selaran adalah sebesar Rp. 7.397.093.060.500 dengan harga jual
berdasarkan penentuan harga jual batubara yang dikeluarkan oleh Dirjen Minerba
No. 515 Tahun 2011.
Maka berdasarkan perhitungan dengan rumus yang digunakan dan data-data
diatas seperti biaya operasi dan pendapatan didapat break even point quantity
tahun 2012 sebesar 452.459,93 dengan pendapatan dan biaya operasi yang
menghasilkan impas pada Rp. 286.056.482.794,99. Tahun 2013 sebesar
465.760,98 dengan pendapatan dan biaya operasi yang menghasilkan impas pada
Rp. 307.068.875.598,04. Tahun 2014 sebesar 466.133,00 dengan pendapatan dan
biaya operasi yang menghasilkan impas pada Rp. 320.467.174.321,89. Tahun
2015 sebesar 408.884,21 dengan pendapatan dan biaya operasi yang
menghasilkan impas pada Rp. 293.139.725.644,22. Tahun 2016 sebesar
408.883,79 dengan pendapatan dan biaya operasi yang menghasilkan impas pada
Rp. 305.686.072.532,14 dan juga break even stripping ratio tahun 2012 sebesar
31,45 bcm : 1 ton batubara. Tahun 2013 sebesar 31,32 bcm : 1 ton batubara.
Tahun 2014 sebesar 30,71 bcm : 1 ton batubara. Tahun 2015 sebesar 29,85 bcm :
1 ton batubara. Tahun 2016 sebesar 29,85 bcm : 1 ton batubara. Maka dengan
diketahuinya nilai break even stripping ratio dan break even point quantity ini
diharapkan dapat dijadikan pedoman guna pengambilan keputusan bagi pihak
manajemen dalam mengendalikan perencanaan penambangan dan juga diharapkan
dapat menggunakan kesempatan menjadi titik pandang guna merencanakan
keuangan perusahaan bagi kelanjutan tambang pasca tahun 2016.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Ratna Sufiatin |
Date Deposited: | 30 May 2016 06:27 |
Last Modified: | 30 May 2016 06:27 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2687 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |