NAINGGOLAN, DONAL R (2021) PENGARUH PERSISTENSI BIDANG DISKONTINU TERHADAP KESTABILAN LERENG BATUAN ANDESIT TERKEKARKAN STUDI KASUS KUARI ANDESIT BATUJAJAR. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
Halaman Judul.pdf Download (374kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (522kB) | Preview |
|
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (653kB) | Preview |
|
|
Text
Ringkasan.pdf Download (533kB) | Preview |
Abstract
Lokasi penelitian dilakukan di kuari tambang batuan andesit PT. Silva Andia Utama, Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat. Lereng yang diteliti merupakan lereng tunggal dengan ketinggian 46m-48m dengan kemiringan 86 . Kondisi massa batuan terkekarkan dengan panjang kekar yang terekam sepanjang scanline antar 0,5 m-17m, sedangkan spasi kekar antara 6cm-190cm. 0 0 -90 Hasil analisis stereografi pada lereng penelitian ditemukan lima set kekar dan lereng berpotensi mengalami longsoran Baji (wedge failure). Klasifikasi Slope Mass Rating (SMR), lereng termasuk kelas III, dengan katergori kondisi stabil sebagian dan adanya potensi longsoran pada bidang kekar atau banyak longsoran tipe baji dengan probabilitas kelongsoran sebesar 40%. Analisis numerik menggunakan perangkat lunak Rocscience RS2 menggunakan empat sayatan diperoleh bahwa kenaikan persistensi akan menurunkan dimensi rock bridge. Semakin besar nilai persistensi maka kekuatan massa batuan semakin menurun, sehingga kelas massa batuan semakin lemah (buruk). Untuk mengetahui pengaruh persistensi bidang diskontinu terhadap kestabilan lereng maka dilakukan pemodelan persistensi dengan tiga tipe, tipe pertama dan kedua merupakan asumsi dan tipe ketiga adalah kondisi aktual. Tipe pertama menggunakan panjang kekar rata-rata dan dan rock bridge rata-rata, tipe kedua menggunakan panjang kekar terdistribusi longnormal dan rock bridge rata-rata, sedangkan tipe ketiga merupakan kondisi aktual dengan panjang kekar terdistribusi lognomal dan rock bridge terdistribusi gamma. Pemodelan persitensi aktual menggunakan data teknik scanline dan digitasi fotografi dinding lereng. Hasil penelitian masing-masing tipe, pada nilai rasio RBR dan JL lebih besar dari 0,7 pengaruh persistensi terhadap Strength Reduction Factor (SRF) atau Faktor Keamanan (FK) dan Probabilitas Kelongsoran (PL) tidak signifikan, sebaliknya perubahan signifikan terlihat ketika nilai rasionya lebih kecil dari 0,7. Hasil rata-rata FK dan PL ketiga tipe diperoleh: pada persistensi (K) 0-50% setiap kenaikan persistensi 10% mempengaruhi penurunan FK sebesar 0,7% dan kenaikan PL sebesar 5,1%, sedangkan pada persistensi 50% - 90%, terjadi penurunan FK sebesar 7,0% dan kenaikan PL 66,8%. Perubahan SRF dan PL yang cukup signifikan ketika persistensi lebih besar dari 70%. Pemodelan persistensi yang realistis pada lokasi penelitian adalah penggunaan JL dan RBR terdistribusi lognormal dan gamma, dengan nilai persistensi antara 67% - 85% dan nilai kritis FK =1,11 dan PL= 46,23%. Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 maka semua irisan lereng dikategorikan aman.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Sarimin Sarimin |
Date Deposited: | 23 Jun 2021 05:03 |
Last Modified: | 23 Jun 2021 05:03 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/25997 |
Actions (login required)
View Item |