CARLA SEK DOS REMEDIOS, JOANITA (2013) ANALISIS KESTABILAN LERENG PENAMBANGAN PADA KUARI VIII, IX, X-A DAN X-B PT. HOLCIM INDONESIA Tbk CILACAP JAWA TENGAH. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (132kB) | Preview |
Abstract
PT Holcim Indonesia Tbk merukapan salah satu perusahaan pertambangan batugamping yang lokasi kerjanya terletak di pulau Nusakambangan yaitu di daerah Sodong Limusbuntu, Desa Tambakerja, Kecamatan Cilacap Selatan, kabupaten Cilacap Privinsi Jawa Tengah. Penambangan yang dilakukan pada PT. Holcim Indonesia Tbk adalah dengan menggunakan sistem tambang terbuka, sehingga salah satu masalah yang akan terjadi adalah keruntuhan pada lereng yang akan terbentuk. Analisis kemantapan lereng ini dilatarbelakangi oleh rencana penambangan pada daerah penelitian. Untuk menjamin tidak terjadinya longsoran yang membahayakan pekerja dan alat berat serta menganggu kegiatan produksi maka perlu dilakukan Analisis kemantapan lereng. Analisi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kestabilan lereng yang ditunjukkan oleh nilai faktor keamanan (FK). Pada analisis kemantapan lereng ini digunakan data parameter sifat fisik dan sifat mekanik hasil uji yang dilakukan pada laboratorium Mekanika Batuan, Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional „Veteran‟ Yogyakarta yang meliputi bobot isi, kohesi dan sudut geser dalam. Analisis yang dilakukan yaitu pada Kuari VIII, IX, X-A dan X-B dengan membuat sayatan kemudian dianalisis dengan menggunakan kriteria runtuh Mohr-Coulomb dan perhitungan dengan metode Bishop. Hasil perhitungan manual yang dilakukan pada lereng tunggal dengan tinggi 6 meter dan sudut 750 dengan nilai faktor keamanan = 5,96 untuk Kuari VIII; nilai faktor keamanan = 2,11 untuk Kuari IX; nilai faktor keamanan = 4,81 untuk Kuari X-A dan nilai faktor keamanan = 3,99 untuk Kuari X-B. Sedangkan untuk lereng keseluruhan pada Kuari VIII dengan tinggi 72 meter dan sudut kemiringan keseluruhan 420 diperoleh nilai faktor keamanan = 0,63; pada Kuari IX dengan tinggi 90 meter dan sudut kemiringan keseluruhan 430 diperoleh nilai faktor keamanan = 1,18; pada Kuari X-A dengan tinggi 75 meter dan sudut kemiringan keseluruhan 430 diperoleh nilai faktor keamanan = 1,22; pada Kuari X-B dengan tinggi 70 meter dan sudut kemiringan keseluruhan 430diperoleh nilai faktor keamanan = 1,32. Dengan nilai faktor keamanan > 1,3 untuk lereng tunggal berarti keempat lereng tunggal tersebut dalam keadaan mantap sedangkan untuk lereng keseluruhan diperoleh nilai faktor keamanan < 1,5 berarti keempat lereng tersebut dalam keadaan tidak mantap maka perlu dilakukan rekomendasi pada lereng yang tidak mantap.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Erny Azyanti |
Date Deposited: | 26 May 2016 05:11 |
Last Modified: | 26 May 2016 05:11 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2556 |
Actions (login required)
View Item |