SERAFITA, AKRIS (2012) DUKUNGAN AUSTRALIA DALAM PENANGGULANGAN DEFORESTASI HUTAN DI INDONESIA TAHUN 2004-2009. UNSPECIFIED thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.
Preview |
Text
Abstrak.pdf Download (154kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
DUKUNGAN
AUSTRALIA
DALAM
PENA
NGGULANGAN
DEFORESTASI
HUTAN
DI
INDONESIA
TAHUN
2004
-
2009
AKRIS
SERAFITA
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN
NASIONAL
2012
Hubungan
Indonesia
dan
Australia
memiliki
peranan
penting
karena
letak
geografisnya
yang
bersebelahan
dan
adanya
kepentingan
yang
begitu
besar
atas
interaksi
kedua
negara
ini
,
termasuk
dalam
hal
pelestarian
lingkungan
Internasional
kedua
negara
saling
memiliki
kepentingan
.
D
ala
m
mendukung
penanganan
deforestasi
di
Indonesia,
Austr
a
lia
lebih
menunjukkan
kiprahnya
secara
langsung.
Termasuk
mendukung
sistem
pelaporan
dan
program
-
program
yang
berlaku
secara
komperehensif,
antara
lain
IAFCP
(
Indonesia
-
Australia
Forest
Carbon
Partnership
),
kampanye
bersama
hingga
pelibatan
langsung
di
lapangan
melalui
koordinasi
dengan
dan
Departemen
Kehutanan
Republik
Indonesia.
Berdasar
pada
analisa
melalui
teori
penulis
menggunakan
teori
kepentingan
nasional
:
(1)
kepentingan
ekonomi
sebagai
kepentingan
nasional
primer
,
dan
(2)
Adanya
kepentingan
politik
sebagai
kepentingan
nasional
khusus
.
Kepentingan
ekonomi
yang
dicapai
Australia
:
(1)
melindungi
sektor
Agraris
dalam
negeri
Australia,
dan
(2)
melindungi
ekspor
-
impor.
Dan
pencapaian
kepentingan
politik
:
(1)
mendukung
pelestarian
lingkungan
hidup
Internasional,
dan
(2)
mengembangkan
citra
positif
Australia
dalam
konteks
Internasional
Melalui
penulisan
ini
juga
dapat
ditemukan
sebuah
temuan
akademik
(
learning
point
)
bahwa
masalah
kelestarian
lingkungan
hidup
Internasional
merupakan
masalah
penting.
Partisipasi
negara
maju
sekaligus
negara
berkembang
nantinya
akan
mengeliminasi
masalah
ini.
Salah
satunya
dengan
menormalisasi
fungsi
hutan.
Kata
kunci
:
Deforestasi,
Lingkungan
Internasional
1
RESUME
DUKUNGAN
AUSTRALIA
DALAM
PENANGGULANGAN
DEFORESTASI
HUTAN
DI
INDONESIA
TAHUN
2004
-
2009
AKRIS
SERAFITA
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN
NASIONAL
2012
Kerusakan
lingkungan
hidup
dunia
pada
rentang
tahun
1994
hingga
2007,
semakin
berada
pada
taraf
yang
memprihantinkan.
Terlebih
lagi
kerusakan
lingkungan
hidup
tersebut
memiliki
perluasan
secara
transnasional
melampaui
batas
-
batas
kenegaraan,
sehingga
kerusakan
yang
terjadi
di
suatu
negara
dapat
berpengaruh
terhadap
wilayah
atau
negara
lain.
Salah
satu
kas
us
mengemuka
yang
berakibat
pada
kerusakan
lingkungan
hidup
dunia
adalah
tingginya
tingkat
pencemaran,
baik
di
darat
dan
laut,
khususnya
udara.
Salah
satu
fakta
yang
mengemuka
sebagai
bukti
kerusakan
lingkungan
dunia
adalah
kasus
pemanasan
global
(
global
w
arming
).
T
ahun
2004
-
2009
merupakan
kerusakan
hutan
secara
fatal
atas
fungsi
hutan
tersebut
,
Kerusakan
hutan
tropis
di
beberapa
negara
dunia
telah
berdampak
serius
bagi
perubahan
iklim
Australia.
Sejak
tahun
2002
2
menurut
Portal
Pengawasan
Iklim
dan
Ganggu
an
Lingkungan
Australia
(ACEP,
Australian
Climate
and
Environment
Portal
)
menyata
kan
bahwa
prosentase
cuaca
ektri
m
meningkat
sekitar
56
persen.
Munculnya
badai
-
badai
tropis
ekstrem
dan
banjir
besar,
serta
kebakaran
hutan
yang
tidak
terkendali
di
beberapa
wilayah
Australia.
ACEP
juga
menyatakan
tentang
adanya
hubungan
rusaknya
hutan
di
Indonesia,
Brazilia,
Tenggara
India
dan
beberapa
wilayah
lainnya
.
Tercatat
di
Indonesia
sekitar
9
juta
hektar
(hutan
gambut,
hutan
lindung
dan
area
konservasi)
terancam
tela
h
rusak
akibat
over
-
logging
,
dikeringkan
kemudian
dibuka
dengan
pembakaran
yang
menimbulkan
efek
udara,
hal
ini
dipersiapkan
untuk
perkebunan
kayu
serpih
dan
kelapa
sawit.
Pada
tahun
1997
-
2004
laju
deforestasi
di
Indonesia
telah
mencapai
rata
–
rata
2,8
j
uta
hektar/
tahun,
sedangkan
pada
tahun
2009
luas
hutan
di
I
ndonesia
hanya
tersisa
44.4%
hektar
dari
seluruh
jumlah
hutan
di
Indonesia
.
WALHI
(Wahana
Lingkungan
Hidup)
memperkirakan
sekitar
2
milyar
ton
karbon
terlepas
setiap
tahunnya
dari
lahan
gambut
Indo
nesia.
WALHI
juga
menuding
bahwa
pabrik
kertas
pulp
Asia
Pacific
Resources
Internasional
Holding
Limited
(APRIL)
telah
menghancurkan
sekitar
50.000
hektar
3
hutan
gambut
di
daerah
Sumatra
khususnya
Riau,
dalam
kurun
waktu
1
tahun
saja.
Hanya
untuk
sekedar
me
ndirikan
perkebunan
kayu
cepat
tumbuh
(
fastwood
)
Dukungan
Australia
terhadap
Indonesia
dalam
menanggulangi
masalah
deforestasi
menjadi
fenomena
Internasi
onal
yang
menarik
untuk
di
bahas
,
karena
sebenarnya
Indonesia
bukanlah
negara
satu
-
satunya
di
dunia
ya
ng
memiliki
sumber
daya
hutan
tropis
(hutan
hujan)
dalam
jumlah
besar.
Selain
Indonesia
terdapat
juga
Malaysia,
Brazilia
dan
Selandia
Baru.
Dipilihnya
Indonesia
bagi
Australia
sebagai
obyek
penanggulangan
deforestasi
memiliki
pertimbangan
yang
kuat
karena
kedekatan
geografis
dan
Indonesia
sendiri
merupakan
negara
yang
memiliki
hutan
tropis
yang
luas.
Inilah
yang
mendorong
ketertarikan
penulis
untuk
mengetahui
tentang
apa
yang
sebenarnya
mendasari
Australia
sehingga
memilih
Indonesia
.
Peran
Internasional
da
lam
mendukung
penanganan
deforestasi
di
Indonesia,
sebenarnya
bukan
hanya
dilakukan
oleh
Australia.
Sejak
tahun
2004
-
2009
negara
-
negara
yang
berhasil
mengalokasikan
bantuannya
adalah
Amerika
Serikat.
Kerusakan
hutan
tropis
di
beberapa
negara
dunia
telah
be
rdampak
serius
bagi
perubahan
iklim
Australia.
Sejak
tahun
2002
menurut
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Subjek: | J Political Science > JN Political institutions (Europe) |
Depositing User: | Muji Isambina |
Date Deposited: | 25 May 2016 08:36 |
Last Modified: | 25 May 2016 08:36 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2466 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |