HERDIANSYAH, HERDIANSYAH (2013) IDENTIFIKASI MINERAL IKUTAN DAN PENANGANAN LIMBAH DI PT. GEO DIPA ENERGY KAB. BANJARNEGARA PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (86kB) | Preview |
Abstract
RINGKASAN Penelitian dilakukan dengan mengambil conto slurry (lumpur), slurry gel, dan limbah air panas (brine) pada tiga sumur produksi yaitu sumur 7 (tujuh), 28, 29 dan tempat pembuangan akhir (TPA) di PT. Geo Dipa Energi, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Conto brine diambil pada ketiga sumur dan tidak pada TPA. Endapan lumpur dan brine yang dihasilkan oleh sumur produksi sangat berpotensi menjadi limbah, sehingga harus dilakukan penanganan masalah tersebut agar tidak berdampak negatif bagi lingkungan. Langkah untuk mengetahui kandungan unsur pada endapan lumpur dan brine, serta pH brine, maka dilakukan analisa endapan lumpur dan brine dengan uji laboraturium. Hasil dari kegiatan ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan kajian nilai ambang batas unsur pada baku mutu limbah terhadap kandungan unsur dalam lumpur dan Brine serta dampak negatif luapan lumpur dan Brine terhadap lingkungan serta penanganannya. Adapun unsur yang di analisa pada endapan lumpur yaitu Ag (perak), Au (emas), Cd (kadmium), Cu (tembaga), Zn (zink), SiO2 (silika dioksida), Pb (timbal), Hg (air raksa), Ti (titanium), Fe (besi), dan Nd (neodiumium). Sedangkan unsur yang di analisa pada brine yaitu Ag, Au, Cd, Cu, Zn, SiO2, Pb, Hg, serta pH atau tingkat keasaman terhadap brine. Nilai ambang batas maksimal baku mutu limbah cair terhadap masingmasing parameter, misalnya Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001, tentang pengelolaan air dan pengendalian pencemaran air yaitu Cd 1 mg/liter, Cu 5 mg/liter, Zn 20 mg/liter, Pb 3 mg/liter, Hg0,01 mg/liter, Fe 20 mg/liter. Berdasarkan hasil analisis di Laboratorium terhadap endapan lumpur (slurry) dan brine terdeteksi adanya mineral/unsur ikutan di lingkungan panas bumi Dieng, seperti SiO2 dengan kandungan terbesar dan sebagai limbah padat yang mana berpengaruh terhadap produktivitas sumur/uap panas, sehingga sering dilakukan scaling (pembersihan) berkala terhadap pipa karena terjadi penyumbatan oleh silica. Selain itu dilakukan pula pelapisan terhadap dinding pipa untuk mencegah korosi pada pipa. Unsur-unsur Fe, Ti, Zn, Pb, Cu , Cd dan Ag serta Nd dibawah nilai ambang batas. Sedangkan unsur Hg dan Au sama sekali tidak terdeteksi pada semua conto yang di analisa. Untuk pH brine hasil analisa semua bersifat asam yaitu pada sumur tujuh pH brine sebesar 3, sumur 28 sebesar 5 untuk conto brine satu dan sebesar 3 pada conto brine dua, dan sumur 29 sebesar enam, sehingga sangat berbahaya apabila di buang ke perairan bebas. Oleh karena itu Limbah air panas atau Brine yang berasal dari sumur produksi di injeksikan kembali ke perut bumi melalui sumur reinjeksi dengan dua alasan yaitu mengisi air tersebut ke reservoir dan untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan. Slurry dan slurry gel yang terendapkan di kolam pengendapan maupun yang menyumbat pipa - pipa produksi, di buang ke Tempat pembuangan Akhir (TPA) agar tidak mencemari lingkungan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment |
Depositing User: | Mr Suninto Prabowo |
Date Deposited: | 25 May 2016 03:33 |
Last Modified: | 25 May 2016 03:33 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2406 |
Actions (login required)
View Item |