SYAHPUTRA, MUHAMMAD YUSUF AJI (2016) GEOLOGI DAN KENDALI BENTUKLAHAN TERHADAP KERENTANAN GERAKAN TANAH DAERAH KLUWIH DAN SEKITARNYA, KECAMATAN TULAKAN, KABUPATEN PACITAN, PROVINSI JAWA TIMUR. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.
|
Text
SARI.pdf Download (170kB) | Preview |
Abstract
SARI Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan kendali bentuklahan terhadap kerentanan gerakan tanah, khususnya pada daerah penelitian yaitu Daerah Kluwih dan Sekitarnya, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Lokasi penelitian secara administrasi berada di Daerah Kluwih dan Sekitarnya, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Luasan daerah telitian adalah 5 km x 4 km dengan luas total daerah penelitian 20 km2 yaitu pada 528952 – 9098358 dan 533952 – 9094358 (UTM) atau 111o 15’ 46” - 111o 18’ 29” Bujur Timur dan 8o 9’ 24” - 8o 11’ 34” Lintang Selatan. Metodologi penelitian yang dilakukan di mulai dari pengumpulan data, analisis data, dan sintesis data. Metode analisis yang digunakan untuk penentuan kerentanan gerakan tanah yaitu dengan metode langsung, tak langsung dan metode gabungan. Cara langsung adalah dengan langsung memetakan gerakan tanah di lapangan dengan memperhitungkan faktor morfologi, geologi, struktur dan lain-lain. Cara tak langsung melalui prosedur analisis tumpang susun (overlaying) untuk mencari pengaruh faktor-faktor yang terdapat pada petapeta parameter terhadap sebaran (distribusi) gerakan tanah. Metode ini didasarkan atas perhitungan nilai bobot dari masing-masing klas pada setiap peta parameter. Metode gabungan merupakan penggabungan dari metode langsung dan tak langsung dengan cara perbandingan. Hasil penelitian yang di dapat pada daerah penelitian yaitu berdasarkan aspek-aspek geomorfologi, menurut modifikasi Van Zuidam (1983), maka bentuklahan yang terdapat di daerah penelitian dapat dibagi menjadi 10 (sepuluh) satuan bentuklahan, yaitu: perbukitan karst (K1), kerucut karst (K2), lembah sesar karst (K3), goa karst (K4), perbukitan lava (V1), bukit intrusi (V2), lereng bukit intrusi (V3), perbukitan terkikis (D1), tubuh sungai (F1), dataran alluvial (F2). Pola pengaliran yang berkembang di daerah penelitian yaitu subparalel, trellis, dan subdendritik. Stratigrafi daerah penelitian terdiri atas 5 (lima) satuan batuan tidak resmi, dari tua ke muda adalah sebagai berikut: Satuan lava andesit Mandalika, Satuan intrusi andesit, Satuan batupasir kuarsa Jaten, Satuan batugamping Wonosari, dan Satuan endapan Alluvial. Lingkungan pengendapan di daerah penelitian yaitu lingkungan darat dan neritik tepi. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian yaitu Sesar Mendatar Losari. Pemetaan kerentanan gerakan tanah berdasarkan hasil penggabungan pemetaan langsung dan pemetaan tak langsung, menghasilkan kerentanan gerakan tanah akhir, yang terbagi dalam kerentanan gerakan tanah menengah dan kerentanan gerakan tanah tinggi.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Sarimin Sarimin |
Date Deposited: | 25 May 2016 02:57 |
Last Modified: | 25 May 2016 02:57 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2401 |
Actions (login required)
View Item |