Johan T. Allo, Eko (2013) GEOLOGI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI STEENKOOL DAERAH JAWERA, DISTRIK TELUK ARGUNI BAWAH, KABUPATEN KAIMANA, PROVINSI PAPUA BARAT. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.
Preview |
Text
SARI-EKO JOHAN T. ALLO-111080249.pdf Download (53kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi geologi
daerah telitian yang meliputi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, dan
membangun model lingkungan pengendapan Formasi Steenkool di daerah telitian.
Daerah telitian terletak di daerah Jawera, Distrik Teluk Arguni Bawah, Kabupaten
Kaimana, Provinsi Papua Barat. Secara geografis berada pada koordinat
02°58’48.8”-03°00’39,5” LS dan 133°36’18.4”-133°39’16.6” BT. Secara
astronomis berada pada koordinat 344980-350480 mT dan 9667101-9670501 mU
UTM WGS 84 zona -53.
Penelitian ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu: akusisi, analisa, dan sintesa.
Akusisi merupakan tahapan perolehan data yang terdiri atas studi pustaka,
pemetaan geologi, dan pemercontohan. Analisa merupakan tahapan pemrosesan
data terhadap hal yang menyangkut geologi dan lingkungan pengendapan daerah
telitian, dan sintesa adalah tahapan menyimpulkan dari berbagai analisa tersebut
dan mewujudkan dari tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi, menurut Verstappen (1985), maka
daerah telitian dapat dibagi menjadi dua bentukan asal yang terdiri dari tiga satuan
bentuklahan, yaitu bentukan asal struktural (S) terdiri dari satuan bentuklahan
perbukitan homoklin bergelombang sedang (S1) dan satuan bentuklahan
perbukitan homoklin bergelombang lemah (S2), bentukan asal fluvial (F) terdiri
dari satuan bentuklahan dataran rawa (F1). Pola pengaliran yang berkembang
pada daerah telitian yaitu trellis.
Stratigrafi daerah telitian terdiri atas empat satuan batuan tidak resmi, dari
tua ke muda adalah Satuan batulanau sisipan batupasir Steenkool berumur Miosen
Tengah-Miosen Akhir (N14-N16), Satuan batupasir Steenkool berumur Miosen
Akhir-Pliosen (N16-N19), Satuan batulanau sisipan batupasir dan batubara
Steenkool berumur Pliosen (N19-N20), dan Satuan endapan aluvial (endapan
rawa) yang berumur Holosen. Hubungan stratigrafi Satuan batulanau sisipan
batupasir Steenkool dengan Satuan batupasir Steenkool dan Satuan batupasir
Steenkool dengan Satuan batulanau sisipan batupasir dan batubara Steenkool
adalah selaras. Di atas Satuan batulanau sisipan batupasir Steenkool diendapkan
Satuan endapan aluvial yang memiliki hubungan stratigrafi tidak selaras. Struktur
geologi yang berkembang di daerah telitian adalah kekar dan kedudukan lapisan
batuan yang relatif berarah utara-selatan dengan kemiringan yang relatif ke barat.
Lingkungan pengendapan Formasi Steenkool di daerah telitian adalah lower
delta plain (mengacu pada model Allen, 1998) dan lower delta plain (mengacu
pada model Horne, 1978) dengan sublingkungan pengendapan distal bar,
crevasse splay, distributary mouth bar, interdistributary bay, channel, dan swamp
yang diendapkan pada Kala Miosen Tengah-Pliosen.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Erny Azyanti |
Date Deposited: | 24 May 2016 07:57 |
Last Modified: | 24 May 2016 07:57 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2323 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |