PERENCANAAN LUMPUR PEMBORAN KCL POLYMER SUMUR “WG-002” BERDASARKAN ANALISA MBT, XRD, DAN LST SAMPEL CUTTING PADA FORMASI SHALE CISUBUH HASIL PEMBORAN SUMUR “WG-001” LAPANGAN “WEGUN” UNTUK MENJAGA KESTABILAN LUBANG BOR.

MAULANA, WEGA (2020) PERENCANAAN LUMPUR PEMBORAN KCL POLYMER SUMUR “WG-002” BERDASARKAN ANALISA MBT, XRD, DAN LST SAMPEL CUTTING PADA FORMASI SHALE CISUBUH HASIL PEMBORAN SUMUR “WG-001” LAPANGAN “WEGUN” UNTUK MENJAGA KESTABILAN LUBANG BOR. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (91kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PENGESAHAN.pdf

Download (126kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (92kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (134kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN Sumur “WG-001” lapangan “WEGUN” merupakan sumur eksplorasi. Pada kedalaman 405-915 mMD terdapat indikasi runtuhan formasi lubang bor (sloughing), pipa terjepit, tekanan pompa lumpur meningkat. Indikasi problem tersebut kemungkinan diakibatkan oleh ketidaksesuaian lumpur pemboran yang digunakan pada saat menembus formasi shale. Formasi shale cenderung bersifat reaktif jika terjadi kontak dengan lumpur water base. Sampel cutting formasi cisubuh kedalaman 405-915 mMD didapatkan untuk dilakukan uji laboratorium. Hasil dari uji laboratorium akan menjadi pertimbangan untuk perencanaan jenis lumpur pemboran lain yang lebih sesuai. Permasalahannya adalah bagaimana formulasi lumpur KCl polymer yang sesuai untuk mengebor formasi shale cisubuh sumur “WG-002” lapangan “WEGUN” untuk menjaga kestabilan lubang bor. Metodologi yang digunakan adalah pengumpulan sampel cutting. Sampel cutting di uji Methylene Blue Test (MBT) dan uji X-ray Diffraction (XRD) untuk analisa komposisi dan nilai kereaktifan clay. Uji Methylene Blue Test digunakan untuk mengukur total kapasitas pertukaran kation dari suatu sistem clay. Uji XRD meliputi uji bulk mineral XRD dan clay oriented XRD. Bulk mineral XRD dilakukan untuk mengetahui komposisi mineral sampel secara keseluruhan, apabila dari bulk mineral XRD mengandung clay dengan cut off > 20% maka dilakukan clay oriented XRD dengan cara memisahkan terlebih dahulu mineral selain clay dan dilakukan penembakan XRD khusus untuk clay. Perencanaan lumpur yang sesuai dilakukan dengan membuat 2 (dua) formulasi lumpur KCl polymer. Uji Linear Swelling Test dilakukan untuk menilai prosentase swelling kedua formulasi lumpur dibandingkan dengan nilai lumpur water base . Pemilihan formulasi lumpur yang paling sesuai dengan kriteria nilai prosentase swelling yang terkecil, formulasi lumpur yang terpilih direkomendasikan untuk program lumpur pemboran sumur “WG-002”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa formasi shale cisubuh sumur “WG-001” reaktif. Hasil perencanaan lumpur pemboran yang sesuai untuk pemboran formasi shale cisubuh sumur-sumur berikutnya adalah lumpur KCL-Polimer formulasi II, dengan perbandingan nilai prosentase swelling yaitu lumpur dasar water base sebesar 10.44%, lumpur formulasi I 5.58%, lumpur formulasi II 4.58%. Lumpur formulasi II terpilih dalam skala laboratorium untuk direkomendasikan sebagai program lumpur pemboran sumur WG-002 dengan komposisi: lumpur dasar (air 350 ml + bentonite 10 gr) + KCl polymer 25.6 gr (3.3 %) + KOH 0.3 gr + XCD 1.5 gr + PAC-L 5 gr + Soltex 4 gr + CaCO3 Fine 7.5 gr + CaCO3 Medium 7.5 gr + Barite 23 gr + Polyamine 7.98 gr (1.85%).

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 17 Mar 2020 04:24
Last Modified: 17 Mar 2020 04:24
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/22616

Actions (login required)

View Item View Item