FARIDENITO, AKARU (2020) PENERAPAN MIKROSEISMIK METODE HVSR UNTUK PEMANTAUAN PERILAKU BATUAN DAMPAK DARI AKTIFITAS PENAMBANGAN BAWAH TANAH. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Preview |
Text
Cover Skripsi.pdf Download (272kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (94kB) | Preview |
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (36kB) | Preview |
Preview |
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (472kB) | Preview |
Text
Skripsi-full.pdf Restricted to Repository staff only Download (26MB) |
Abstract
Tambang bawah tanah masih memiliki permasalahannya sendiri, salah satunya adalah dalam pemantauan perilaku batuan. Sama halnya seperti di permukaan, gempa bumi masih belum dapat diprediksi. Dalam hal tambang bawah tanah, tantangan yang dimiliki adalah pemantauan tekanan dari batuan tersebut. Pemantauan tekanan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan metode mikroseismik. Nakamura pada tahun 1989 menyimpulkan suatu teori yang dapat memungkinkan memantau karakter dinamis dari batuan menggunakan Ambient Noise. Metode tersebut merupakan Horizontal to Vertical Spectral Ratio. Dari metode tersebut kita dapat mendapatkan nilai faktor amplifikasi dan frekuensi dominan dari geologi lokal. Kemudian dari faktor amplifikasi dan frekuensi dominan didapatkan nilai Indeks Kerentanan Seismik. Nakamura menyimpulkan persamaan bahwa Indeks Kerentanan Seismik berbanding lurus dengan regangan geser yang mana regangan geser berbanding lurus dengan tegangan geser seperti yang disebutkan Bieniawski. Hal ini memungkinkan bahwa Indeks Kerentanan Seismik menjadi parameter untuk pemantauan karakter dinamis batuan. Indeks Kerentanan seismik didapatkan dari Faktor Amplifikasi dibagi dengan Frekuensi Dominan. Dari hasil penelitian ini, Indeks Kerentanan Seismik terbesar berada pada daerah DMLZ yang merupakan tambang bawah tanah pada daerah 1,5 km dibawah permukaan yaitu 41.272 dimana memiliki tingkat seismisitas terbesar pada saat penelitian. Didapatkan dari hasil penelitian ini nilai regresi linear dari Indeks Kerentanan Seismik dengan Momen Magnitud pada daerah DMLZ yaitu y= 40.609x+145.35 sedangkan pada daerah GBC y= 6.1649x+4.93. Hal ini dapat direkomendasikan untuk penelitian mengenai pemantauan batuan di daerah yang tidak stabil. Dari garis linear tersebut, terdapat kecocokan antara Indeks Kerentanan Seismik maupun regangan geser dengan besaran Momen Magnitudo pada daerah DMLZ. Hal ini dapat memungkinkan melakukan pemantauan tekanan secara tidak langsung dengan nilai Indeks Kerentanan Seismik untuk melakukan tindakan pendahuluan pada saat kenaikan nilai tersebut. Di lain sisi, pada daerah GBC tidak menggambarkan hubungan Indeks Kerentanan Seismik dengan baik. Hal ini dikarenakan variasi energi dari besaran momen magnitudo tidak besar, sehingga perbedaan nilai Indeks Kerentanan Seismik dan regangan geser juga tidak besar. Kata Kunci : mikroseismik, hvsr, pemantauan karakter batuan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 24 Jan 2020 02:51 |
Last Modified: | 23 Feb 2023 04:44 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/22278 |
Actions (login required)
View Item |