Pratama, Arisa Wahyu (2020) STUDI GEOLOGI, ALTERASI, DAN KONTROL STRUKTUR TERHADAP KESTABILAN LERENG DI PIT B – EAST, TUJUH BUKIT, BANYUWANGI, JAWA TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
Halaman Judul.pdf Download (228kB) | Preview |
Preview |
Text
Sari.pdf Download (295kB) | Preview |
Preview |
Text
Halaman Pengesahan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar Isi.pdf Download (556kB) | Preview |
Abstract
Longsor merupakan bencana yang mungkin terjadi di berbagai tempat. Salah
satu tempat tersebut adalah pertambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kondisi geologi, struktur geologi, perkembangan alterasi, dan tingkat kestabilan lereng
di daerah penelitian. Secara administratif daerah penelitian terletak di wilayah
pertambangan PT. Bumi Suksesindo yaitu daerah Tujuh Bukit, Kecamatan
Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur pada koordinat X: 174756
- 175108 Y: 9045072 – 9045554 UTM Zona 50S. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini berupa analisis ASD, analisis petrografi, analisis kinematika, analisis
LEM, dan analisis FEM. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi dua bentuk
asal yaitu bentuk asal struktural dan bentuk asal antropogenik. Stratigrafi daerah
penelitian dibagi menjadi dua satuan batuan dari tua ke muda adalah satuan breksivulkanik
Batuampar (Miosen Awal) yang selaras dengan satuan tuf Batuampar
(Miosen Awal). Struktur geologi daerah penelitian terdiri dari 7 sesar dengan 6 sesar
dilakukan pengukuran dan 1 sesar yang diperkirakan. Arah sesar relatif utara – selatan
dan barat laut – tenggara. Struktur yang berkembang berupa Normal Right Slip
Fault.Alterasi yang berkembang pada daerah penelitian berdasarkan analisis ASD
dibagi menjadi 5 tipe yaitu tipe masif silika, tipe silika + alunit, tipe silika + kaolinit ±
dickit ± alunit, tipe kaolinit ± montmorilonit ± illit, dan tipe klorit ± kaolinit ±
montmorilonit. Dari perkembangan tipe alterasi dan mineral gaunge disimpulkan
bahwa tipe endapan mineral daerah penelitian berupa epitermal sulfidasi tinggi. Dalam
analisis kestabilan lereng digunakan 2 material yaitu material hydrothermal clay
altered yang merupakan material hasil alterasi yang dominan lempung dan material
non hydrothermal clay altered yang memiliki lempung yang sedikit. Hasil analisis
kinematika dari 8 sektor didapatkan 6 sektor yang memiliki potensi longsor dan 2
sektor yang tidak berpotensi longsor. Dari 6 sektor tersebut, 2 sektor berpotensi
toppling dan 4 sektor dengan tipe toppling dan baji. Hasil analisis LEM menunjukan
nilai faktor kemanan dari 4 sayatan lereng pada kondisi dinamis mulai dari sayatan AA’
hingga
D-D’
secara
berturut
–
turut
didapatkan
faktor
keamanan
1,831
,
1,322
,
1,598
,
dan
2,483
Sedangkan
pada
kondisi
dinamis
didapatkan
faktor
kemanan
1,831
,
1,322
,
1,598
,
dan
2,483.
Berdasarkan
analisis
FEM
didapatkan
nilai
faktor
kemanan
dari
4
sayatan
pada
kondisi
statis
mulai
dari
sayatan
A-A’
hingga
D-D’
secara
berturut
–
turut
didapatkan
faktor
kemanan
2,32
,
1,64
,
2,09
,
dan
3,10
sedangkan
pada
kondisi dinamis didapatkan faktor keamanan 1,53 , 1,08 , 1,37 , dan 2,29. Dari berbagai macam
fakta lapangan yang ada, dapat disimpulkan proses penambangan pada daerah
penelitian aman sehingga dapat digunakan desain seperti sekarang.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Geography |
Depositing User: | Nurul Alifah Rahmawati |
Date Deposited: | 20 Jan 2020 06:54 |
Last Modified: | 20 Jan 2020 06:54 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/22174 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |