ANALISIS PENJADWALAN DAN BIAYA PERAWATAN UNIT SHOVEL TIPE HYDRAULIC RH200 UNTUK PERENCANAAN PEMELIHARAAN OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) (Studi Kasus di PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua)

Artha, Siregar Romauli (2019) ANALISIS PENJADWALAN DAN BIAYA PERAWATAN UNIT SHOVEL TIPE HYDRAULIC RH200 UNTUK PERENCANAAN PEMELIHARAAN OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) (Studi Kasus di PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua). Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
3. COVER.pdf

Download (117kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (39kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (217kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan suatu perusahaan yang melakukan penambangan, memproses, dan melakukan eksplorasi terhadap bijih tembaga, perak, dan emas. Divisi Operations Maintenance ditujukan agar peralatan ataupun mesin dapat terawat baik dan dapat mendukung dalam pencapaian target produksi yang telah ditetapkan. Namun action team belum menekan biaya perawatan terhadap unit yang berperan aktif dalam proses penambangan di PTFI adalah shovel. Pengoperasian shovel tipe hydraulic RH200 yaitu sebesar 728 kali dengan total downtime sebesar 2939,608 jam berdasarkan data periode April-Juni 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat menganalisis bagaimana penjadwalan unit shovel tipe hydraulic RH200 di PTFI dilihat dari segi biaya perawatan unit untuk perencanaan pemeliharaan yang optimal menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Metode penyelesaian yang dilakukan agar tujuan tercapai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode RCM. Metode RCM dilengkapi dengan melakukan dua analisis yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan, efek yang ditimbulkan, dan pemilihan komponen kritis. Sedangkan analisis kuantitatif terdiri dari penentuan distribusi antar waktu kerusakan dan lama perbaikan, penentuan interval waktu perawatan, dan meminimasi biaya perawatan berdasarkan interval perawatan mesin. Penjadwalan memperlancar suatu produksi dengan menekan biaya seminimal mungkin sehingga unit S05 tersebut dapat bekerja dengan baik termasuk yang memegang peran penting pada proses produksi di PTFI. Terpilihnya unit S05 sebagai equipment paling kritis dilihat dari segi rata-rata lama kerusakan terbesar selama 4,96 jam. Hasil dari analisis kualitatif dengan FMEA adalah terpilihnya komponen kritis hose grease and fitting dilihat dari segi risk priority number (RPN) terbesar. Sedangkan analisis kuantitatif menghasilkan antar waktu kerusakan dan lama perbaikan hose grease and fitting termasuk dalam distribusi weibull. Untuk nilai kehandalan mengalami peningkatan dengan membandingkan nilai R(t) (nilai kehandalan sebelum usulan) dan Rm(t) (nilai kehandalan setelah usulan) berdasarkan nilai kehandalan harapannya adalah sebesar 70%. Untuk interval perawatan optimal adalah sebesar 57,82 jam yang dapat dikatakan bahwa pemeliharaan terbaik dilakukan pada waktu tersebut. Setelah usulan dilakukan, total cost (TC) yang akan dikeluarkan sebesar $1229,73/hari dan terjadinya penghematan biaya sekitar 0,31% dari kegiatan sebelum dan usulan preventive maintenance. Kata Kunci: RCM, FMEA, Preventive Maintenance, Interval Perawatan, Biaya Perawatan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 10 Dec 2019 01:25
Last Modified: 10 Dec 2019 01:25
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/21809

Actions (login required)

View Item View Item