GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK NIKEL LATERIT BERDASARKAN ANALISIS FRAKSINASI PADA PIT “X”DAERAH POMALAA, KABUPATEN KOLAKA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SALEH, NABILA (2019) GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK NIKEL LATERIT BERDASARKAN ANALISIS FRAKSINASI PADA PIT “X”DAERAH POMALAA, KABUPATEN KOLAKA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
cover.pdf

Download (120kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (279kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (212kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar isi.pdf

Download (467kB) | Preview

Abstract

Daerahpenelitian berada pada Daerah Pomalaa dan sekitarnya, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan koordinat X:343600m –344712.5 m dan Y:9535625 m –9534400mUTM ZONA 51 S. Lokasi penelitian berada pada pit “X” yang masuk dalam wilayah eksplorasi PT. ANTAM Tbk UBPN Sulawesi Tenggara. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi dua bentuk asal dan empat bentuklahan, yaitu bentuk asal denudasional dan antropogenik. Satuan Bentuk Asal Denudasional terdiri dari satuan Bentuklahan Lembah Denudasional (D1). Satuan Bentuk Asal Antropogenik terdiri dari satuan Bentuklahan Bukaan Tambang (H1), satuan Bentuklahan Hutan Reklamasi (H2), dan satuan Bentuklahan Pemukiman (H3). Statigrafi daerah penelitian terdiri atas litodem Peridotit Pomalaa dan litodem Serpentinit Pomalaa yang merupakan bagian dari ESO (East Sulawesi Ophiolite) yang berumur Kapur (79 –137 Ma)(Bergman, dkk (1996) dalam Kadarusman, dkk (2004)). Struktur geologi pada daerah penelitian berupa kekar dan sesar. Berdasarkan analisis stereografis kekar gerus LP 160, didapatkan arah umum shear joint 1: N094oE/79o dan shear joint 2: N146oE/47o. Sigma satu dari kekar gerus ini memiliki arah Tenggara– Barat Laut. Hasil analisis stereografis kekar gerus LP 26, didapatkan arah umum shear joint 1:N152oE/79odan shear joint 2: N091oE/61o. Sigma satu dari kekar gerus ini memiliki arah Barat Laut – Tenggara. Berdasarkan hasil analisis stereografis sesar LP 68, didapatkan Normal Right Slip Fault(Rickard, 1972) yang berarah N201oE/82o.Terdapat struktur geologi yang diperkirakan, yaitu sesar mendatar kiri yang mengikuti kelurusan morfologi pada daerah penelitian dengan arah N330oE. Karakteristiknikel laterit diketahui dengan pembuatan profil nikel laterit serta analisis fraksinasi padaempat titik dinding pit “X” untuk mengetahui kelimpahan unsur Ni, Si, Fe, dan Mg pada ukuran butir tertentu yang didukung dengan data kimia hasil analisisX-Ray Fluorescense (XRF).Pengambilan empat titik fraksinasi ini didasarkan atas pengamatan lapangan yang sekiranya dapat mewakili karakteristik pit “X”. Pengambilan titik pertama dan kedua berada pada satu dinding yang memperlihatkan GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK NIKEL LATERIT BERDASARKAN ANALISIS FRAKSINASI PADA PIT “X”DAERAH POMALAA, KABUPATEN KOLAKA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA perbedaan dimana pada titik pertama sedikit kandungan silika dan kaya akan mineral garnierit sedangkan titik kedua banyak mengandung silika dan tidak ada garnierit, namun hadir krisopras. Titik ketiga diambil karena terdapat dua zona laterit, yaitu earthy saprolite dan rocky saprolite sehingga dapat menggambarkan karakteristik tiap zonasi lateritnya. Titik kelima diambil karena bedrock-nya berupa batuan serpentinit sehingga dapat mengetahui karakteristik laterit yang dihasilkan dengan perbedaan komposisi batuan dasarnya.Metodeyang dilakukan adalah channel sampling dengan mengambil sampeltiap satu meter tegak lurus bench pit dengan lebar channel 20 cm serta dikeruk sedalam 10 cm secara horizontal. Hasilnya, pit “X” memiliki karakteristik yang khas berupa silika dengan teksturboxork. Kehadiran zonasi laterit berupa earthy saprolite dan rockysaprolite. Kehadiran boulder sangatlah jarang, tidak ada fraksi yang lebih dari 20 cm. Zona limonit juga tidak ditemukan. Hal ini dipengaruhi oleh mobilitas unsur, morfologi, tingkat serpentinisasi batuan dasar, dan intensitas rekahannya. Berdasarkan data kimia, kelimpahan unsur Ni, Fe, dan Mg didominasi oleh ukuran fraksi kecil. Kadarnya meningkat seiring dengan penurunan ukuran butir. Sebaliknya, kandungan Si didominasi oleh fraksi berbutir besar, kadarnya relatif menurun seiring dengan penurunan ukuran butir. Kata Kunci: Karakteristik, Nikel, Laterit, Pomalaa, Sulawesi Tenggara, Fraksinasi

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 18 Nov 2019 07:35
Last Modified: 18 Nov 2019 07:35
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/21739

Actions (login required)

View Item View Item