ANALISIS PERUBAHAN RESISTIVITAS BERDASARKAN TIME-LAPSE MAGNETOTELURIK SERTA HUBUNGAN TERHADAP NILAI PEAK GROUND ACCELERATION PADA DAERAH CEKUNGAN BANYUMAS

HENDIARTA, RICK WALDI (2019) ANALISIS PERUBAHAN RESISTIVITAS BERDASARKAN TIME-LAPSE MAGNETOTELURIK SERTA HUBUNGAN TERHADAP NILAI PEAK GROUND ACCELERATION PADA DAERAH CEKUNGAN BANYUMAS. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (81kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (280kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (504kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (234kB) | Preview
[img] Text
skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Daerah cekungan Banyumas merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang banyak terbukti dengan adanya kegiatan penambangan emas lokal, serta adanya rembesan gas dan minyak bumi. Area penelitian terletak di selatan jawa berdekatan dengan zona subduksi lempeng australia sebagai sumber gempa. Untuk menjelaskan pernyataan diatas, diperlukan penelitian geofisika untuke mengetahui kondisi bawah permukaan. Penelitian geofisika pasif metode Magnetotelurik (MT) dengan analisis time-lapse digunakan untuk mengetahui geologi bawah permukaan berkala pada lokasi penelitian. Lalu penelitian Peak Ground Acceleration (PGA) untuk mengetahui hubungan gempa terhadap resistivitas pada saat akuisisi MT. Pengukuran dilakukan oleh tim PSG menggunakan metode MT, tepat pada tanggal 17-29 Maret 2018, berlokasi di desa tambaksari kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Berjarak 13 km dari Kota Banjar. Akuisisi secara berkala selama 13 hari pada jam yang sama dan memperoleh perubahan nilai resistivitas setiap harinya. Nilai PGA diperoleh dari hasil pengolahan data katalog gempa yang di akses melalui situs BMKG tepat pada waktu pengukuran dengan jarak ≤ 100 km dari lokasi penelitian. Analisis PGA menggunakan metode Fukusima dan Tanaka dikarenakan kondisi geologi dan parameter (magnitude permukaan dan hiposenter) yang digunakan lebih tepat menggunakan metode tersebut. Berdasarkan model 1D MT time-lapse kedalaman kurang lebih 35 m nilai resistivitas yang rendah pada setiap hari pengukuran yaitu <1 ohm.m, diinterpretasikan adanya sedimen yang dapat meloloskan fluida (air tanah). Berdasarkan dominasi data kedalaman lebih dari 15 km diduga terdapat aktivitas perubahan suhu sehingga nilai resistivitas semu didominasi oleh nilai prosentase tinggi (>14%) dan cenderung berubah ubah terhadap waktu pengukuran, dan pada tanggal 21 Maret 2018 terdapat dampak gempa sehingga nilai resistivitas semu pada kedalaman lebih dari 15 km cenderung didominasi nilai prosentase rendah bila dibandingkan dengan hari lainnya (<7%). Pada analisis PGA, nilai percepatan tanah tertinggi berkisar 0.01099 - 0.11387 gal pada peta kedalaman 18 m, 350 m, 4 km, dan 26 km dari aktivitas gempa yang terjadi pada 21 April 2018, yang berjarak 80 km dari lokasi penelitian. Korelasi MT dan PGA terlihat pada analisis prosentase data, nilai resistivitas semu tertinggi 17.79 ohm.m (100%). Pada kedalaman lebih dari 15 km, nilai prosentase resistivitas cenderung lebih konduktif (0-6%) bila disandingkan dengan hari sebelum dan sesudah 21 April 2018 ketika aktivitas gempa terjadi (>12%). Hasil analisis yang telah dilakukan dapat diinterpretasikan nilai resistivitas dapat berubah seiring besarnya amplitudo gempa yang terjadi dan besaran percepatan tanah. Kata kunci: Magnetotelurik, Resistivitas, time-lapse, Peak Ground Acceleration, Cekungan Banyumas,.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 07 Oct 2019 04:23
Last Modified: 07 Oct 2019 04:23
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/21531

Actions (login required)

View Item View Item