PEMANFAATAN ENDAPAN GYPSUM LOKAL DAERAH “X” SEBAGAI BAHAN ADITIF SEMEN PENGEBORAN

KRISTIAWAN, YANUAR (2014) PEMANFAATAN ENDAPAN GYPSUM LOKAL DAERAH “X” SEBAGAI BAHAN ADITIF SEMEN PENGEBORAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 1 judul dan pengesahan.pdf]
Preview
Text
1 judul dan pengesahan.pdf

Download (45kB) | Preview
[thumbnail of 4 abstrak.pdf]
Preview
Text
4 abstrak.pdf

Download (17kB) | Preview
[thumbnail of 6 daftar isi.pdf]
Preview
Text
6 daftar isi.pdf

Download (16kB) | Preview

Abstract

Salah satu faktor penentu keberhasilan operasi penyemenan adalah perencanaan slurry semen. Slurry semen yang direncanakan harus disesuaikan dengan
kondisi sumur. Untuk itu, semen dasar yang sudah diklasifikasikan oleh API, perlu
diubah sifat-sifatnya agar dapat bertahan pada kondisi sumur. Pengubahan sifat-sifat
semen tersebut dilakukan dengan menambahkan bahan aditif ke dalam campuran semen dasar. Bahan aditif yang selama ini dipakai adalah bahan-bahan yang telah
dispesifikasi oleh API dengan harga relatif mahal. Dengan alasan tersebut, maka diperlukan usaha untuk mencari dan memanfaatkan potensi endapan bahan-bahan
lokal sebagai bahan aditif semen pengeboran, salah satunya adalah Gypsum. Penelitian ini dilakukan pada skala laboratorium untuk menguji pengaruh
penambahan Gypsum pada slurry semen pengeboran. Pada dasar teori yang digunakan penulis sebagai acuan penelitian dinyatakan bahwa bahan aditif Gypsum adalah aditif
jenis accelerator. Penambahan aditif Gypsum ke dalam campuran semen dasar selain
dapat mempercepat pengeringan slurry semen juga merubah sifat-sifat semen pengeboran yang lainya.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Thickening Time semen dasar semula terjadi pada menit ke-58,2 setelah ditambah dengan aditif Gypsum berubah
menjadi 60 menit, 52,9 menit, 50 menit dan 48,9 menit, menunjukkan aditif ini mempercepat pengeringan . Sifat-sifat semen yang lain turut berubah diantaranya
adalah, Densitas naik dari 15,35 ppg menjadi 15,31 ppg, 15,38 ppg, 15,3 ppg, dan 15,42 ppg. Specific Gravity naik dari 1,84, menjadi 1,84, 1.84, 1,83 dan 1.85. Plastic
Viscocity turun dari 61 cp, menjadi 53 cp, 24 cp, 56 cp, 28 cp. Yield Point naik dari 84 lb/100ft 2
menjadi 107 lb/100ft 2, 160 lb/100ft 2, 139 lb/100ft2. Free
Water semen yang terbebas bertambah dari 1.4 ml menjadi 2 ml, 2.2 ml, 2.7 ml dan 3.5 ml. Volume filtrat yang terbebas dari semen pengeboran semula 8 ml, naik
menjadi 7 ml, 6,8 ml, 6,4 ml dan 4,8 ml. Compressive Strength berubah dari 2.976,65 psi menjadi 3.706,77 psi, 2.669,47 psi, 4.156,08 psi, dan 4.436,90 psi. Shear Bond
Stregth berubah dari 313,06 psi menjadi 363,76 psi, 595,25 psi, 1.278,68 psi, dan 1.631,42 psi. , dan 202 lb/100ft
Menurut standar API ada beberapa batasan yaitu Free Water yang terbebas dari slurry semen maksimal 3.5 ml dari 250 ml sampel. Volume Filtrat yang keluar
dari slurry semen maksimal 20 ml, Compressive Strength minimal adalah 500 psi, dan Shear Bond Strength adalah 100 psi. Sampel yang memenuhi kriteria dari API dan
mempunyai komposisi terbaik adalah sampel 4 dengan 1.174 % BWOC penambahan
aditif Gypsum lokal daerah “X”. Gypsum lokal ini secara teknis dapat dimanfaatkan
sebagai bahan aditif semen pengeboran karena perubahan-perubahan sifat fisik yang
dialami slurry semen dasar memenuhi standar teknis yang ditentukan oleh API.
Penggunaan bahan aditif Gypsum lokal daerah “X” penambahannya dianjurkan
dengan komposisi 1.174 % BWOC agar didapatkan hasil yang optimal.

Kata kunci: Gypsum, aditif, semen pengeboran, aditif baru, aditif lokal

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > T Technology (General)
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 23 May 2016 04:48
Last Modified: 23 May 2016 04:48
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2112

Actions (login required)

View Item View Item