Ibrahim, Hardiana S. (2019) ARAHAN PENGELOLAAN LAHAN PASCATAMBANG BATUGAMPING KALKARENIT PADA WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT BERDASARKAN TINGKAT KERUSAKAN LAHAN DI DESA DUWET, KECAMATAN WONOSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (36kB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (99kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (120kB) | Preview |
Preview |
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (255kB) | Preview |
Abstract
Kegiatan penambangan kalkarenit di Dusun Jogoloyo, Desa Duwet ini telah dimulai sejak tahun 1999. Sehingga umur tambang dari skala tahun kalender, berusia 20 tahun (diluar perhitungan umur tambang potensial jangka panjang). Cara penambangan di lokasi penelitian tergolong tradisional menggunakan alat-alat sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan lahan dan perubahan kualitas lingkungan akibat penambangan rakyat, serta menetukan arahan reklamasi pascatambang
Metode yang digunakan adalah metode survei dan pengharkatan dengan penentuan tingkat kerusakan lahan diantaranya adalah (1) batas tepi galian, (2) tinggi dinding galian, (3) relief dasar galian, (4) Kemiringan Tebing Galian, (5) penutupan lahan oleh vegetasi, (6) kondisi jalan. Metode purposive sampling digunakan dalam pengambilan sampel tanah berdasarkan sebelum dan sesudah penambangan. Pengujian sampel tanah dengan 5 parameter yaitu tekstur, pH (H2O), N, P, dan K. Batas tepi galian, tinggi dinding galian, kemiringan tebing galian dan relief dasar galian, penutupan lahan oleh vegetasi, dan kondisi jalan didapatkan dari pengamatan dan pengukuran di lapangan kemudian diolah data menggunakan perangkat lunak ArcMap. Metode pengharkatan digunakan untuk menghitung nilai tiap parameter kerusakan lahan. Penentuan pengelolaan lahan menggunakan metode evaluasi yang disesuaikan dengan peruntukan lahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Tingkat kerusakan lahan pada lokasi penelitian terdiri dari 2 kelas kerusakan lahan. Kerusakan lahan kelas sedang dengan jumlah harkat 13 memiliki luas 1096,902 m2 dari luas keseluruhan lahan dan kerusakan lahan kelas berat dengan jumlah harkat 17 memiliki luas 587,66 m2 dari luas keseluruhan lahan.Arahan pengelolaan lahan yang disarankan untuk zona 1 (kerusakan sedang) adalah pengelolaan lahan secara vegetatif, sedangkan untuk zona 2 (kerusakan berat) adalah pengelolaan lahan secara mekanik dan vegetatif.
Kata Kunci : Penambangan, Tingkat Kerusakan Lahan, Arahan Pengelolaan
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 11 Sep 2019 03:54 |
Last Modified: | 04 May 2023 01:08 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/21018 |
Actions (login required)
View Item |